Berita Malang Hari Ini

UM Launching Griya dan Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara

Rektor UM melaunching Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara (GMBBN) serta organisasi Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang/sylvi
Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Hariyono MPd melaunching Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara (GMBBN) serta Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara, Kamis (29/12/2022). Kegiatan dilaksanakan di sela refleksi kebangsaan akhir tahun di aula gedung A20. 

SURYAMALANG.COM|MALANG-Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Hariyono MPd melaunching Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara  (GMBBN) serta organisasi Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara, Kamis (29/12/2022).

Kegiatan dilaksanakan di sela refleksi kebangsaan akhir tahun di aula gedung A20.

"Adanya griya ini karena ada penunjukkan dari Kementrian Agama bersama delapan perguruan tinggi lainnya," jelas Prof Dr Yusuf Hanafi SAg MFil I,

Koordinator GMBBN pada wartawan di sela kegiatan. Delapan PT yang ditunjuk mendirikan ini antara lain Universitas Indonesia (UI), UGM, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). 

"Delapan PT ini menjadi pilot project pada pemahaman, toleran dan cinta tanah air," kata dia.

Hadir di acara itu para ratusan dosen UM, termasuk dosen pengampu berbagai agama, tokoh lintas agama dan eksternal UM.

Dijelaskan Yusuf, GMBBN diletakkan pada Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) di UM.

Tugas utamanya adalah penguatan moderasi beragama. "Dimana artinya beragama yang moderat posisi di tengah, tidak ekstrem, merayakan perbedaan, inklusif," kata dia.

Sasaran utamanya adalah mahasiswa untuk membentengi mereka dari ideologi radikal.

Sedang Pergerakan Mahasiwa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBBN) diketuai oleh mahasiswa bernama Pramana.

"Pembentukan kelembagaan ini pada awal Desember 2022  ini. Proses cepat dan momennya pas," kata dosen Bahasa Arab ini.

Saat ini, tim sedang menggodok program kerja yang akan dieksekusi tahun depan. Sedang bentuk kegiatannya adalah sejumlah moderasi dengan kurikulum. Selain itu rencana ada komunitas binaan. 

Serta ada rencan kegiatan Duta Moderasi. Juga ada kegiatan advokasi masyarakat untuk menjaga dar paham radikal. Selain itu juga ada pembinaan ke dalam dan luar.

"Kurikulumnya nanti yang kita buat non kurikuler atau masuk kegiatan ekstrakurikuler," jawab Yusuf. 

Sedang Rektor UM Prof Hariyono menyatakan momen ini sangat penting. Meski UM bukan perguruan tinggi keagamaan, namun pendiri negara sudah menetapkan dalam Pancasila bahwa sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.

Negara Indonesia harus bertuhan dimana lewat regulasi negara sesuai dengan ketuhanan.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved