Berita Arema Hari Ini

UPDATE Nasib Homebase Arema FC di Liga 1 Masih Suram, Pemkab Boyolali Tolak Izin Stadion Kebo Giro

Makin suram, nasib homebase Arema FC di Liga 1, update terbaru pemkab Boyolali tolak izin Stadion Kebo Giro, ini alasannya.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Instagram @aremafcofficial
Abel Camara (kanan), Andik Rendika Rama (tengah), Jayus Hariono (kanan). Update nasib Homebase Arema FC di Liga 1 masih suram, pemkab Boyolali tolak izin Stadion Kebo Giro 

SURYAMALANG.COM, - Update nasib homebase Arema FC di Liga 1 2022 putaran kedua masih suram dan belum ada harapan. 

Dari kabar terbaru, Arema FC tidak bisa memakai Stadion Kebo Giro Boyolali sebagai homebase untuk pertandingan. 

Penyebab Arema FC tak bisa memakai Stadion Kebo Giro karena Pemkab Boyolali tidak akan memberi izin. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali membuat keputusan itu setelah mendapat permintaan dari aliansi suporter. 

Kepala Disporapar Boyolali, Supana mengaku aliansi suporter di Boyolali keberatan jika Arema FC memakai Stadion Kebo Giro sebagai homebase.

"Atas pertimbangan itu, kami dengan tegas menolak Arema FC ber-homebase di stadion Kebo Giro," jelasnya mengutip TribunSolo.com, Sabtu, (21/1/2023). 

Dikatakan Supana, alasan suporter Boyolali menolak Arema FC ini sebab Tragedi kemanusiaan di stadion Kanjuruhan, Malang, belum tuntas.

"Tragedi Kanjuruhan belum clear atau belum tuntas," kata dia.

Artikel TribunSolo.com 'Desakan Suporter, Disporapar Boyolali Tegas Tak Izinkan'.

Stadion Kebo Giro di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali gagal jadi homebase Arema FC
Stadion Kebo Giro di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali gagal jadi homebase Arema FC (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Menurut para suporter, Tragedi Kanjuruhan merupakan satu-satunya tragedi di dunia sepak bola yang paling memilukan.

Atas pertimbangan itu, Disporapar untuk tak mengizinkan Arema FC ber-homebase di stadion Kebo Giro Boyolali.

Supana menyatakan, sejauh ini memang belum ada permohonan resmi terkait penggunaan Stadion Kebo Giro Boyolali sebagai homebase oleh Arema FC.

Jangankan surat resmi dari Arema FC, pembicaraan dari Menejemen Arema FC juga belum pernah terjadi.

Sehingga, pihaknya meminta aliansi suporter Boyolali tak khawatir soal penggunaan Stadion Kebo Giro Boyolali sebagai homebase Arema FC itu.

"Selama ini belum ada pembicaraan soal hal itu (homebase di stadion Kebo Giro)," pungkasnya. 

Sebagai informasi, Stadion Kebo Giro merupakan kandang dari Persibo Boyolali yang berada di Liga 3 Zona Jawa Tengah.

Selain itu ada juga klub Nusantara United FC yang bermain di Liga 2. Namun atas keputusan PSSI, Liga 2 dan Liga 3 telah dibatalkan.

Maka resmi Stadion Kebo Giro akan 'nganggur' dan bisa jadi kesempatan Arema FC menggunakannya.

Namun higga kini belum ada keputusan terkait banting setir Arema FC ke Stadion Kebo Giro.

Sebelumnya Arema FC menunda laga perdana kandang karena tak dapat markas sementara.

Laga kandang Arema FC Vs Borneo FC Samarinda harusnya digelar di Semarang atau Bantul pada (15/1/2023).

Panser Biru, suporter fanatik PSIS Semarang, resmi menolak stadion kebanggaan mereka, Stadion Jatidiri, dijadikan markas sementara Arema FC

Penolakan tersebut dikemukakan salah satu kelompok suporter PSIS Semarang melalui surat terbuka kepada manajemen Arema FC.

Surat dari Panser Biru pun viral di media sosial. 

Penolakan Panser Biru dilandasi oleh rasa solidaritas sesama suporter imbas Tragedi Kanjuruhan. 

Sedangkan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh belum lama ini juga menyampaikan pandangannya mengenai Arema FC

Ahmad Riyadh menanggapi penolakan yang dialami Arema FC dalam pencarian markas tim di Liga 1 2022/2023.

Hal tersebut diungkapkan Ahmad Riyadh saat ditemui di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, seusai rapat Exco, Kamis (12/1/2022) malam.

Berdasarkan penuturan Ahmad Riyadh, penolakan yang diterima Arema FC bukan karena ada perasaan tidak suka dengan klub berjulukan Singo Edan itu.

Melainkan, insiden Kanjuruhan yang belum terusut secara keseluruhan.

Sebagaimana diketahui, Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC Vs Persebaya merenggut 135 jiwa meninggal dunia.

"Kan baru beberapa (yang menolak)" ucap Ahmad Riyadh

"Misalkan di Sidoarjo, kalau itu enggak boleh, kita akan menerima karena prinsipnya olahraga itu persaudaraan dan fair play," imbuhnya.

"Cuma kan memang kejadian kanjuruhan itu kejadian yang luar biasa"

"Alasan suporter bukan enggak mau marena ga senang sama Arema"

"Tapi klub ini masih ada masalah dengan yang meninggal, belum selesai."

"Bukan berarti alasan mereka 'saya tidak senang sama Aremania, jangan main di sini', bukan itu"

"Itu alasannya 'kalau kamu mau main, harus beres dulu'. kasarnya seperti itu," sambung Ahmad Riyadh.

"Ya harus tanya Arema FC dong (untuk stadion yang dipakai mereka), biar akurat"

"Gini, sesuatu yang sesuai aturan oleh kebiasaan di daerahnya, wilayahnya kan enggak hanya mereka," tutur Ahmad Riyadh.

"Ya berarti ke depan perlu sosialiasisasi, perlu pembelajaran agar tahu kalau partai tandang, partai hukuman itu bagaimana."

"Kalau 200 kilometer itu tempatnya dimana, makanya itu harus meningkatkan persaudaraan antarklub hubungan dengan baik"

"Semuanya bakal terjalin karena suporter-nya juga mulai dikumpulkan," tutupnya.

Sebelumnya, Arema FC sempat berencana bermarkas di Stadion Sultan Agung Bantul atau Stadion Jatidiri Semarang.

Namun, suporter dari wilayah yang disebut di atas secara tegas menolak kehadiran Arema FC.

Sejauh ini, belum ada kepastian lagi dimana Arema FC akan berkandang.

Sesuai dengan hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, laga kandang Arema FC harus dimainkan di luar Malang, Jawa Timur, dengan jarak minimal 250 KM.

Mengutip BolaSport 'Pandangan Exco PSSI soal Penolakan yang Diterima Arema FC'.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved