Berita Arema Hari Ini

Suasana Mencekam di Dalam Bus Arema FC, Kuncoro Luka 8 Jahitan, Pemain Tiarap Dilempari Batu

Pemain tiarap dilempari batu dan batako, terungkap suasana mencekam di dalam bus Arema FC setelah lawan PSS Sleman, kuncoro luka 8 jahitan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Instagram @aremafcofficial/Dokumentasi Pribadi-Kompas.com
Kuncoro (kiri), kondisi bus (kanan). Suasana mencekam di dalam bus Arema FC, Kuncoro luka 8 jahitan, pemain tiarap dilempari batu 

SURYAMALANG.COM, - Suasana mencekam di dalam bus Arema FC diungkap asisten pelatih Kuncoro yang juga jadi salah satu korban. 

Secara ringkas, Kuncoro menceritakan seperti apa insiden pelemparan batu dan batako yang menyerang bus berpenumpang pemain Arema FC

Rupanya peristiwa yang terjadi pasca pertandingan melawan PSS Sleman bukan sekedar pelemparan. 

Lebih dari itu, pemain Arema FC ternyata diteror sepanjang jalan dan harus tiarap di dalam bus sebab kaca sudah pecah. 

Peristiwa yang terjadi Kamis (26/1/2023) malam di luar Stadion Maguwoharjo Sleman tersebut membuat Kuncoro mendapat 8 jahitan luka. 

Kuncoro harus dijahit dan disuntik tetanus karena lukanya dalam dan serius.

Kendati demikian Kuncoro bersyukur bisa selamat tanpa luka yang lebih serius.

"Pertama-tama saya bersyukur kepada Allah, alhamdulillah, meskipun mendapatkan luka diserang seperti ini," ujarnya pada rekaman suara yang didapatkan Kompas.com Jumat (27/01/2023). 

"Kronologisnya kita keluar dari stadion itu dilempar batu suporter segitu banyaknya"

"Pak polisi tanggap segera kami dibawa keluar dari stadion. Jadi enggak tetap di sana," jelas dia.

Artikel Kompas.com 'Cerita Luka 8 Jahitan Kuncoro dan Kronologi Diserangnya Bus Arema'.

Kondisi kaca bus yang dipakai Arema FC tampak pecah dilempari oknum usai pertandingan
Kondisi kaca bus yang dipakai Arema FC tampak pecah dilempari oknum usai pertandingan (Dokumentasi Pribadi/Kompas.com)

"Sudah pelan itu jalannya, kaca sudah mulai pecah sejak keluar stadion"

"Di Jalan pun kita masih dikejar mungkin ada 20 sepeda motor sampai daerah Klaten. Di jalan juga kami dilempari," tambahnya.

Kuncoro mengatakan suasana malam tersebut begitu menegangkan.

Saat puncak serangan terjadi, pemain sampai tiarap untuk mengamankan diri dari lemparan batu.

Tidak sampai di situ, sejumlah oknum melanjutkan teror dengan menggunakan kendaraan roda dua.

"Kaca belakang habis karena dilempar secara bergantian sama sepeda motor yang mengejar dari stadion itu," kata Kuncoro

"Akhirnya saya sempat ke belakang untuk bilang nutup pakai kelambu, tapi saya malah kena kaca besar dan mengalami luka robek dalam,"

"Kata dokter pas sampai hotel waduh ini harus ke rumah sakit, saya enggak mau tapi karena lukanya dalam bisa tetanus," lanjutnya berkisah.

Sebagai pesepak bola yang familiar dengan rivalitas, hal semacam ini sudah bukan hal baru bagi Kuncoro.

Kuncoro hanya menyayangkan kejadian tersebut bisa terjadi lagi di era sepak bola modern seperti sekarang. 

Lebih lanjut, Kuncoro menekankan kembali pemain tidak ada sangkut pautnya dengan isu-isu sensitif yang sedang beredar.

"Alhamdulillah ya itu risiko dari pemain bola"

"Tapi saya harap ini menyangkut masalah nyawa, tolong suporter kalau ke pemain jangan ekstrem," harap Kuncoro.

"Kita sendiri tahu seperti ini sepak bola Indonesia. Sudah risikonya seperti ini"

"Tapi kemarin sempat kita tidak menyangka sampai seperti itu," pungkasnya.

Sebelumnya, manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas sempat menceritakan situasi di sana.

Wiebie menyampaikan, saat itu rombongan tim Arema FC hendak menuju tempat penginapan.

Namun, setelah keluar dari Stadion tiba-tiba bus yang ditumpangi pemain dan jajaran ofisial tim Arema FC itu mendapatkan serangan dari suporter tuan rumah.

"Awalnya kami disuruh nunggu sampai suporter pulang. Ternyata semua gak ada yang pulang nunggu sampai kami keluar. Setelah kami keluar langsung diserbu," ucapnya.

Akibat peristiwa tersebut, tiga pemain Arema FC mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca.

Mereka ialah Dendi Santoso, Adilson Maringa dan Achmad Figo.

"Pemain yang luka ada Dendi, Maringa dan Figo. Itu kena pecahan kaca sama batu batako besar," ujarnya.

Wiebie juga menyampaikan, pada saat itu rombongan bus Arema FC dikawal oleh kepolisian dari Polres Boyolali dan Denpom Solo.

Manajemen Arema FC juga berencana akan melayangkan protes terkait apa yang dialami oleh Arema FC tersebut.

"Ini nanti sedang kami susun. Kami akan layangkan protes," tandasnya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Rifky Edgar)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved