Berita Arema Hari Ini

I Putu Gede Beberkan Peran Pemain Senior Arema FC di Liga 1 2022, Regenerasi Harus Terus Berlanjut

I Putu Gede Beberkan Peran Pemain Senior Arema FC di Liga 1 2022, Regenerasi Harus Terus Berlanjut

Instagram/aremafcofficial
I Putu Gede, pelatih Arema FC di Liga 1 2022. 

SURYAMALANG.COM - Tren positif menghinggapi Arema FC setelah menang tipis 1-0 atas Barito Putera di pekan ke-25 Liga 1 2022.

Hasil tersebut mencatatkan Singo Edan meraih dua kali menang dan sekali kalah sejak dinahkodai oleh pelatih I Putu Gede.

Pelatih berusia 47 tahun itu mengungkapkan kunci sukses Arema FC sejak dirinya menukangi Singo Edan dua pekan lalu.

Hal ini tak terlepas dari adanya pemain senior di Arema FC, seperti Dendi Santoso dan Johan Ahmad Farizi yang membantu regenerasi di kubu Arema.

Baca juga: Sho Yamamoto Tampil Melempem saat Persebaya Dibekuk Bali United, Pelatih Persebaya Beri Penjelasan

Baca juga: Taktik I Putu Gede Jelang Laga Persib Bandung Vs Arema FC, Singo Edan Siap Kalahkan Maung Bandung

Dua pemain itu dianggapnya memiliki kontribusi penting di tim Singo Edan.

Sebab, dua pemain tersebut lahir dari akademi Arema.

Dan Arema merupakan tim di Indonesia yang sering mengorbitkan pemain asli daerah.

"Saya lihat ada Alfarizi ada Dendi membantu regenerasi di bawahnya."

"Historisnya regenerasi berkesinambungan. Saya lihat John dan Dendi bisa mengarahkan ke sana," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM.

Sebelum menjadi pelatih, I Putu Gede dulunya juga pemain Arema. Karir dia bersama Singo Edan dimulai di periode akhir 90 an.

Bahkan di musim keduanya bersama Arema, I Putu Gede sukses menghantarkan Singo Edan meraih tiga trofi.

Yakni Juara Divisi Satu 2004, dan dua kali juara Copa Indonesia 2005 dan 2006.

Hal ini menjadikan I Putu Gede memahami tradisi dan gaya bermain dari Arema.

Kini, regenerasi dari produk lokal Arema juga mulai diorbitkan.

Mulai dari gelandang Jayus Hariono, hingga pemain muda seperti Achmad Figo, Tito dan Seiya Da Costa.

"Saya lihat Jayus Hariono bisa menjadi tongkat estafet ke depan."

"Dengan masuknya Evan Dimas, Ilham dan Rendika Rama, mereka akan mengikuti atmosfernya di Arema," ungkapnya.

Adanya pemain yang lahir dari akademi Arema inilah bagi Putu menjadi kekuatan Arema FC untuk kembali solid.

Sementara pemain lain yang direkrut oleh Arema FC akan mengikuti atmosfer di tim Arema.

Baginya, setiap klub memiliki atmosfer yang berbeda-beda.

Hal ini yang mengharuskan para pemain agar bisa beradaptasi mengikuti gaya bermain di klub tersebut.

"Filosofi di Arema gak bisa diubah. Para pemain harus mengikuti gaya. Itu harus dilakukan Evan Dimas, Zola dan kawan-kawan."

"Sebenarnya gaya Malangan gampang. Pokok ngeyel, pantang menyerah. Dan saya lihat itu sudah ada dari pemain dan sudah mulai," terangnya.

Selain itu, komunikasi antar pemain baik di luar dan di dalam lapangan bagi Putu cukup penting agar klub bisa solid.

Hal tersebut terjadi ketika Arema FC mengalahkan Barito Putera dengan skor 1-0.

Saat itu, di babak pertama Arema FC banyak ditekan oleh Barito Putera.

Masuk ke kamar ganti, para pemain diberikan motivasi agar memperbaiki permainan di babak kedua.

I Putu Gede mengatakan, bahwa sebelum pemain memasuki lapangan, terlihat para pemain Arema FC melakukan komunikasi.

Pemandangan inilah yang membuat I Putu Gede bangga kepada seluruh pemain Arema FC dan akhirnya Singo Edan tampil lebih beringas di babak kedua.

"Dari komunikasi, gaya di luar dan di dalam lapangan itu penting dan bagus untuk mempercepat solidnya tim ke depan."

"Modalnya tanpa bantuan mereka (pemain senior) untuk sinergi ke mereka (pemain muda) sulit."

"Karena pemain senior yang sudah tahu ciri khas Arema. Ini modal saya untuk melihat ke depan dalam taktikal," tandasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved