Berita Arema Hari Ini

Arema FC jadi Tim Paling Miskin Gol Hingga Pekan 27 Liga 1, Baru Mencetak 25 Gol

Anak asuh I Putu Gede, Arema FC hanya mampu melesakkan 25 gol dan telah dibobol 30 kali oleh tim lawan nhingga Pekan 27 Liga 1 musim ini.

SURYAMALANG.COM/Arema FC Official
Para pemain Arema FC saat menjalani latihan di stadion PTIK Jakarta  

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tim Arema FC menjadi tim yang paling miskin gol hingga Pekan 27 LIga 1 2022/2023.

Hingga memasuki pekan ke-27 Kompetisi Liga 1 musim 2022/2023, Arema FC menjadi tim yang paling sedikit memasukkan gol ke gawang lawan.

Anak asuh I Putu Gede hanya mampu melesakkan 25 gol dan telah dibobol 30 kali oleh tim lawan.

Baca juga: Move On dari Persebaya, Jadwal Arema FC Selanjutnya Lawan Dewa United Lebih Menegangkan

Angka tersebut merupakan torehan terburuk Arema FC selama mengikuti kompetisi Liga 1.

Berdasarkan data dari klasemen sementara Liga 1, jumlah gol memasukkan Arema FC, yakni 25 gol menjadi yang paling sedikit di antara 17 tim yang lain.

Sejauh ini Arema FC baru menuntaskan 25 laga hingga Pekan 27.

Masih ada dua laga tunda yang belum dijalani dan laga tunda akan bertambah seiring ditundanya laga melawan Persebaya Surabaya di Pekan 28.

Pemain Arema FC, Abel Camara dan Rizky Dwi, saat bermain di kandang Bali United pada pekan keempat Liga 1 2022.
Pemain Arema FC, Abel Camara dan Rizky Dwi, saat bermain di kandang Bali United pada pekan keempat Liga 1 2022.  Striker asing Arema FC ini masih minim koleksi gol. (Instagram/aremafcofficial)

Bila dibandingkan jumlah gol memasukkan dibanding dengan jumlah pertandingan, maka rata-rata Arema FC mencetak 1 gol dalam setiap laga Liga 1.

Tim lain yang tergolong miskin gol hingga Pekan 27 adalah PSS Sleman dan Persik Kediri.

PSS Sleman tercatat baru mencetak 26 gol dan Persik Kediri baru mencetak 27 gol.

Berbagai macam persoalan memang melanda tim asal Malang, Jawa Timur itu.

Mulai dari tiga kali melakukan pergantian pelatih di musim ini, hingga peristiwa Tragedi Kanjuruhan yang telah menghilangkan 135 nyawa.

Striker asing yang dimiliki Arema FC, Abel Camara bahkan belum bisa menjadi pemain tertajam.

Jstru striker lokal Dedik Setiawan yang kini jadi  top skor di tim AremaFC.

Menanggapi statistik yang buruk tersebut, pelatih Arema FC, I Putu Gede berupaya untuk mengembalikan kembali performa Arema FC.

Terutama soal finishing di lini depan Arema FC yang selama ini dianggap mandul.

"Di tim pelatih kita ada top skor Galatama (Singgih Pitono) yang punya potensi untuk menurunkan ilmunya ke pemain depan. Tadi pagi kami lakukan dril striker. Kami lakukan continue. Ini gak bisa instant. Karena tantangannya banyak," ucap Putu.

Baca juga: Daftar Panjang Laga Tunda Persebaya dan Arema FC Bertambah, Bajul Ijo dan Singo Edan Sama-sama Rugi

Putu mengakui, untuk mengasah ketajaman lini depan Arema FC membutuhkan sebuah proses dan chemistry antar pemain.

Dia akan memaksimalkan para pemain Arema FC yang gaya permainannya lebih bertipikal menyerang.

Pasca kehilangan Adam Alis, Hanis Saghara dan Irsyad Maulana, Arema FC praktis belum punya pengganti mereka.

Dengan adanya pemain saat ini, Putu akan memaksimalkan semua potensi yang ada di Arema FC.

"Ketika kehilangan Adam alis, Hanis, dan Irsyad gak ada pengganti. Kami manfaatkan yang ada. Di striker ada Dedik, Camara dan Rafli. Winger ada tiga. Itu jadi kendala,"

"Bagaimana kami meningkatkan performa lini depan. Baru ketika tampil baik. Baru gol. Itu semua butuh proses," tandasnya.

Baca juga: Ketajaman Lini Depan Arema FC Perlu Diasah, Begini Upaya I Putu Gede untuk Mengatasinya

Kondisi Tim Belum Ideal

Pelatih Arema FC, I Putu Gede mengungkapkan bahwa sebenarnya tim Arema FC saat ini belum ideal untuk mengikuti kompetisi.

Ada sejumlah pertimbangan yang membuat Putu menyampaikan hal tersebut. Salah satunya ialah terkait kondisi fisik pemain.

"Melihat situasi di babak pertama. Memang kami ini tim Arema mau dibilang siap untuk kompetisi sebenarnya gak ideal. Dibilang kondisi fisik pemain di menit 60-70 mesti ada penurunan. Ketika kami main high presing di babak pertama, nanti akan jadi kendala," ucapnya.

Hal itulah yang kini jadi PR besar I Putu Gede ketika harus menukangi Arema FC. 

Kondisi fisik pemain yang akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembenahan ke depan.

Meski kalah, Putu tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang tetap tampil ngotot hingga 90 menit pertandingan.

Apalagi, Singo Edan berhasil memperkecil kedudukan di babak kedua, meski harus kalah dengan skor 2-3.

Kondisi yang terjadi di babak pertama ketika menghadapi Persik Kediri ini yang tidak ingin dilihat kembali oleh I Putu Gede.

"Ini kami langsung melakukan evaluasi untuk pembenahan. Meskipun begitu saya tetap apresiasi pemain. Saya senang ada perubahan ketika masuk ruang ganti dan membangun lagi apa yang kita mau," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved