Kesaksian Dimas, Teman Korban yang Hilang di Sungai Brantas Desa Batokan Tulungagung

SURYAMALANG.COM|TULUNGAGUNG - Basarnas dan BPBD Kabupaten Tulungagung menurunkan personel di Sungai Brantas Desa Batokan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.

Mereka mencari Djupri (58), warga Desa Pojok, Kecamatan Ngantru yang hilang sejak Selasa (7/3/2023) dini hari saat mencari ikan.

Sebelumnya Djupri datang ke lokasi bersama tiga orang temannya dari Desa Pojok, Kecamatan Ngantru.

Tujuannya mencari ikan mabuk akibat flushing di bendungan Lodoyo dan Wlingi di Blitar.

Menurut salah satu temannya, Dimas Rama Putra (20), mereka sebenarnya sudah datang sejak selepas magrib.

"Waktu itu hanya mengawasi situasi saja. Karena saat itu ikannya belum mabuk," ucap Dimas, Selasa (7/3/2023).

Mereka benar-benar mulai mencari ikan pada pukul 23.00 WIB.

Djupri sebenarnya membawa peralatan setrum ikan, namun alatnya rusak.

Ia lalu turun ke Sungai Brantas untuk gogo, atau menangkap ikan dengan tangan kosong.

"Dua gak bilang kalau masuk ke sungai untuk gogo. Kami bertiga pakai jaring," sambung Dimas.

Sekitar pukul 01.00 WIB Dimas mendengar suara teriakan minta tolong.

Namun karena gelap ia mengaku tidak bisa memastikan arah sumber suara.

Dengan sinar bulan purnama yang menerangi sekitar, lamat-lamat ia melihat tangan yang melambai dari arah Sungai Brantas.

"Tapi saya juga belum yakin karena situasi gelap. Tidak ada yang menyalakan lampu," ucapnya.

Dimas dan kawan-kawan yang menyiair lokasi menemukan karung ikan hasil tangkapan Djupri.

Selain itu ada baju milik Djupri yang dilepas saat masuk ke Sungai Brantas.

Karena tidak kunjung ketemu, Dimas melapor ke Polsek Ngantru pada pukul 04.00 WIB.

"Jadi dia masuk ke sungai tanpa mengenakan baju," pungkas Dimas. (David Yohanes)