Berita Lamongan Hari Ini

Gugurnya Buruh Tani Umur 45 Tahun Usai Angkut Berkarung-karung Gabah di Lamongan

Buruh tani bernama M Ali (45), warga Dusun Semutan Desa Pomahan Kecamatan Baureno, Bojonegoro, gugur di sawah Desa Manyar Kecamatan Sekaran, Lamongan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yuli A
hanif manshuri
Buruh tani bernama M Ali (45), warga Dusun Semutan Desa Pomahan Kecamatan Baureno, Bojonegoro, gugur di sawah Desa Manyar Kecamatan Sekaran, Lamongan, Minggu (12/3/2023) sekira pukul 08.00 WIB. 

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Buruh tani bernama M Ali (45), warga Dusun Semutan Desa Pomahan Kecamatan Baureno, Bojonegoro, gugur di sawah Desa Manyar Kecamatan Sekaran, Lamongan, Minggu (12/3/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

Awalnya, korban bersama temannya, Adi Setyawan (26) dan Subronto (45), memulai pekerjaan sebagai buruh kuli panggul gabah di sawah milik Rupiatun, warga Desa Manyar.

Korban beberapa kali mengangkut gabah milik Imron Wakhid yang dibeli dari Rupiatun, dan selama itu tidak ditemukan tanda-tanda ada keluhan sakit.

Namun sekitar pukul  13.30 WIB, pada saat korban mengangkut gabah untuk yang kesekian kali ke rumah Wakhid dengan sepeda motor, tiba-tiba di tengah perjalanan mendadak korban terjatuh ke parit bersama sepeda motornya.

Sontak teman-teman korban, Adi Setyawan dan Subronto  yang ada dibelakang korban bergegas menolong korban.

Mereka membawa korban berteduh di depan teras rumah salah satu warga. Saat diangkut menuju rumah warga itulah, korban sepertinya bernafas cukup berat.

"Saat kami bawa menuju teras salah satu warga, korban dalam keadaan nafas tersengal-sengal, " kata saksi Adi Setyawan kepada polisi, Minggu (12/3/2023).

Ketika sampai di teras rumah warga,  korban sudah tidak bernafas atau telah meninggal dunia.

Insiden ini membuat dua  teman korban panik. Satu diantara saksi menginformasikan kejadian tersebut kepada Kepala Desa, Efendi.

Kemudian kades segera  menyampaikan kejadian tersebut ke Polsek Sekaran. Sejumlah anggota Polsek Sekaran diantaranya, KA SPKT, Iptu  Nurhadi, Kanit Samapta, Aipda Nurhasanudin, Kanit Reskrim, Bripkas Suwarji, bersama Satpol PP, Padi Efendi, petugas Puskesmas Mulyadi dan Kades Manyr Efendi ke TKP.


"Dipastikan tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan. Artinya penyebab kematian korban bermula jatuh. Mungkin saat insiden itu ada serangan jantung, " kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Sujarwo kepada Surya.co.id, Minggu (12/3/2023).


Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Dan keluarga tidak menghendaki dilakukan autopsi. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved