Berita Arema Hari Ini

Dilema Home Base Arema FC untuk Liga 1 2023, Proses Ajukan Stadion Gajayana Belum Tuntas

Tim Arema FC sudah tak lagi harus berkandang di luar Malang untuk musim 2023, tapi tim Singo Edan pasti tidak bisa menggunakan stadion Kanjuruhan

SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar
Stadion Gajayana diupayakan jadi home base ARema FC musim 2023/2024 

SURYAMALANG.COM, MALANG  - Kondisi yang dialami manajemen Arema FC jelang kompetisi Liga 1 2023/2024 nampaknya masih sama saat akan menjalani putaran kedua Liga 1 2022/2023 lalu.

Manajemen Arema FC masih harus dipusingkan dengan home base tim selain harus mempersiapkan skuat di masa bursa transfer pemain.

Arema FC kembali dilema terkait stadion yang akan digunakan untuk mengarungi kompetisi musim 2023 meskipun sanksi dari Komdis PSSI telah berlalu.

Baca juga: Rapor Pemain Asing Arema FC, Sudah Terlihat Siapa yang Harus Dilepas di Bursa Transfer LIga 1 2023

Tim Arema FC sudah tak lagi harus menjalani laga kandang di luar Malang untuk musim 2023, tapi tim Singo Edan pasti tidak bisa menggunakan stadion Kanjuruhan.

Manajemen Arema FCpun tengah mengupayakan untuk berhome base di stadion Gajayana Malang.

Tapi kondisi stadion Gajayana juga masih memerlukan beberapa penyempurnaan untuk bisa dijadikan home base tim Liga 1 sesuai standar.

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas saat memberi keterangan pada media, Selasa (31/1/2023) menyatakan jadwal pertandingan Arema FC Vs PSM Makassar akan tetap berjalan dan sudah mendapat perizinan di Jakarta.
Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas saat memberi keterangan pada media, Selasa (31/1/2023) . (SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar H)

Stadion Gajayana menjadi pilihan utama saat ini mengingat belum ada lagi stadion lain di kawasan Malang Raya yang memungkinkan digunakan sebagai venue penyelenggaraan laga Liga 1.

Pengalaman Manajemen Arema FC di putaran kedua Liga 1 202/2023 yang kesulitan mendapatkan izin berhomebase di kota lain bisa jadi salah satu alasan mengapa stadion Gajayana jadi pilihan utama.

 

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas beberapa waktu lalu sempat menyampaikan, bahwa dirinya ingin mengajukan Stadion Gajayana sebagai markas Arema FC musim depan.

"Saya mengajukan di Stadion Gajayana. Tapi di Gajayana ada beberapa yang harus di benahi. Karena masih ada yang gak layak," ucapnya.

Pengajuan Stadion Gajayana sebagai home base Arema FC bukan tanpa alasan. 

Selain lokasinya di jantung Kota Malang, pemilihan Stadion Gajayana ialah opsi satu-satunya agar Arema FC dapat berlaga di Malang.

"Pengajuan saya ke Dispora sudah. Tapi ya tergantung dari Pemerintah Kota Malang sini nantinya bagaimana," ujarnya.

Kini manajemen Arema FC perlu menjalin kerjasama yang baik dengan Pemkot Malang untuk mempersiapkan stadion Gajayana Malang.

Arema harus berburu dengan waktu untuk memastikan stadion Gajayana diizinkan jadi home base mengingat Liga 1 2023 direncanakan sudah dimulai di bulan Juli 2023.

Keseriusan Arema FC untuk menjadikan Stadion Gajayana sebagai markas di musim depan juga terlihat ketika pada 14 April 2023 ada survei kelayakan yang dilakukan oleh PSSI.

Saat itu, Kabid Olahraga Disporapar Kota Malang Wahyu Setiawan menyampaikan bahwa ada survei kelayakan stadion Gajayana yang dilakukan oleh PSSI dan didampingi oleh Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

"Jadi kemarin cuma disurvei kelayakan. Perkara layak atau tidaknya saya tidak tahu. Karena yang disurvei banyak. Mulai ruang ganti pemain, tim tamu, pintu stadion, kamar mandi dan lain sebagainya," ucapnya kepada Suryamalang.com, Senin (17/4/2023).

Wahyu pun menyarankan kepada Arema FC agar bersurat kepada Wali Kota Malang, Sutiaji, seandainya akan menggunakan Stadion Gajayana ini sebagai home base.

Dia juga tidak mengetahui, bagaimana hasil survei yang telah dilakukan oleh PSSI dan MO Arema FC terkait kondisi Stadion Gajayana.


"Saya suruh (Arema FC) bersurat kepada pak Wali biar nanti ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama seandainya mau dijadikan home base. Karena di perjanjian kerjasama itu yang nantinya akan di bahas secara rinci mekanismenya seperti apa," tandasnya.

Baca juga: Rizky Dwi Bisa Hengkang dari Arema FC, Buntut Gagal Penalti Lawan Persebaya Makin Menguatkan Rumor

Renovasi Stadion Kanjuruhan Ditolak Aremania

Di saat manajemen Arema FC tengah mengupayakan agar stadion Gajayana bisa ditetapkan sebagai home base tim Singo Edan di musim 2023/2024, rencana proses renovasi stadion Kanjuruhan hingga kini masih belum pasti.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan renovasi stadion Kanjuruhan pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

Rencana pembangunan ulang stadion di Kepanjen Malang itu seharusnya dimulai tahun ini, tapi Pemkab Malang sejauh ini belum mendapat informasi lebih lanjut.

Kondisi Stadion Kanjuruhan di dalam lapangan pascatragedi kerusuhan usai pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022, hingga kini belum tersentuh.
Kondisi Stadion Kanjuruhan di dalam lapangan pascatragedi kerusuhan usai pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022, hingga kini belum tersentuh. (suryamalang.com/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Di sisi lain, Aremania justru menolak renovasi Stadion Kanjuruhan Malang pasca Tragedi Kanjuruhan.

Dadang Hools, seorang Aremania menyampaikan tidak setuju dengan rencana renovasi Stadion Kanjuruhan Malang.

Dia meminta agar Stadion Kanjuruhan dijadikan sebagai monumen memorial untuk penanda, akan Tragedi Kanjuruhan yang dianggapnya sebagai sejarah kelam sepakbola Indonesia dan dunia.

"Kami menuntut Stadion Kanjuruhan sebagai memorial, monumen dan museum bagi penanda bahwa ada sejarah kelam sepak bola di negeri ini bahkan mungkin di dunia," ucapnya, Senin (10/4/2023).

Selain itu, adanya rencana renovasi Stadion Kanjuruhan Malang dianggap oleh suporter Arema dapat menghilangkan barang bukti terkait Tragedi Kanjuruhan.

Banyak dari suporter Arema hingga warga Malang yang belum puas akan kasus hukum Tragedi Kanjuruhan untuk laporan model A.

"Kalau direnovasi, barang bukti akan hilang. Kami tetap berjuang untuk laporan model B kasus Kanjuruhan," ucap suporter Arema yang tak mau disebutkan namanya.

Dia pun tidak ingin Stadion Kanjuruhan direnovasi kembali. 

Baginya, hal tersebut bisa membuat penonton untuk kembali teringat akan Tragedi Kanjuruhan.

"Saya tidak ingin bereuforia menonton sepakbola di lokasi yang sama dengan meninggalnya saudara-saudaraku (Aremania). Cukup tragedi ini terjadi di Malang, jangan sampai di kota-kota lain," tandasnya.

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved