Vanessa Ziandry Putri atau Mommy Deve Batasi Sehari Dua Klien
Vanessa Ziandry Putri, digital content creator Surabaya yang kini lebih dikenal dengan nama Mommy Deve.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Banyak orang yang banting stir menjadi kreator digital setelah usahanya banyak terdampak pembatasan saat pandemi. Hal itu pula yang dialami Vanessa Ziandry Putri, digital content creator Surabaya yang kini lebih dikenal dengan nama Mommy Deve.
"Saya baru jadi content creator ya saat pandemi itu. Iseng-iseng saja buat konten saat sekeluarga menginap di salah satu hotel baru di kawasan Trawas, dan ternyata respons penonton cukup positif dan berdampak pada pemilik hotel, hingga kemudian mengajak kami bekerja sama," kata Mommy Dave saat ditemui di salah satu cafe di tengah kota Surabaya.
Keisengan itu tidak hanya dilakukan sendiri tapi bersama suami dan keluarga. Ketika mendapatkan tawaran itu, sang suami, Sigit Pradigta Pamulla, atau yang lebih akrab disapa Digta, pun mendukung.
Apalagi usaha perdagangan yang mereka geluti sebelumnya, juga terdampak pandemi. Meski tetap bisa berjalan, namun tidak bisa maksimal karena adanya pembatasan.
"Dan hari-hari kami banyak diisi dengan main hp. Kadang juga jalan-jalan bersama keluarga, ke tempat dekat-dekat saja di sekitaran Surabaya, kemudian ambil video, mengolahnya, posting, dan ternyata respon semakin positif," cerita Mommy Deve yang kini telah memiliki lebih dari 218 ribu followers di akun Instagram (IG) tersebut.
Banyaknya followers berhasil membuat permintaan untuk mempromosikan atau endorse produk meningkat. Kini diakun IG, Mommy Deve menyebut dirinya sebaga brand reviewer, brand influencer dan brand ambassador untuk salah satu produk skin care.
"Untuk jenis produk, mulai dari fashion, food, beauty dan hospitality seperti hotel dan resto atau cafe saya ikuti," beber perempuan kelahiran Denpasar, 16 Juli 1993 tersebut.
Soal nama Mommy Deve, ibu dua anak dari Biwi Abiyyah Nujud Dalili, 11, dan Biwi Bahiirah Qurratuain, 4, tersebut diambil dari panggilan yaitu Mommy. Sementara Deve, gabungan antara nama suaminya, Digta dan Vanessa.
Selama kurang lebih tiga tahun menjadi konten kreator, Mommy Dave mengaku sangat menikmati pekerjaan baru tersebut. Apalagi dirinya selalu didampingi oleh suami.
"Suami saya adalah manager saya. Dia yang membagi dan mengatur waktu saya, termasuk memberi arahan apa saja yang harus saya lakukan, dengan kesepakatan bersama klien," beber Mommy Dave.
Selama menjalani pekerjaan bersama ini, diakuinya, pendapatan sebagai konten kreator berhasil meningkat dan lebih tinggi dibanding usaha perdagangan yang mereka lakukan sebelumnya.
Namun hal tersebut tidak membuat keduanya memanfaatkan sampai lupa waktu. Menurut Digta, saat mendampingi Mommy Deve, dirinya tetap memberi batasan.
"Sehari maksimal dua klien. Karena Mommy tetap sebagai seseorang istri dan ibu, sehingga harus tetap menjalankan tugasnya sebagai dua hal tersebut," kata Digta.
Kemudian juga untuk tetap menjaga kesehatan, mood dan lainnya. Termasuk menjaga penampilan.
Perempuan blasteran ibu dari Manado dan ayah dari Padang tersebut mengaku tidak ada ritual khusus untuk menjaga kesehatan dan penampilannya. "Secara khusus tidak ada ya. Hanya secara umum, tidur tepat waktu, tidak begadang, kalau makan tidak ada batasan, tapi memang banyak kegiatan sehingga berat badan tidak melar," cerita Mommy Dave sambil tertawa.
Sepanjang menjalani kegiatannya sebagai konten kreator, banyak pengalaman yang didapat. Hampir semuanya pengalaman positif.
"Mungkin karena kami menjalaninya dengan santai tapi profesional, dan menganggap ini seperti sedang menjalankan hobi saja, jadi semuanya terlihat positif. Apalagi bila tahu produk yang kami endorse ataupun review bisa meningkat bahkan ada yang berhasil buka cabang," pungkas Mommy Deve.
Pengalaman Mualaf
Selain endorse, review dan brand ambassador, pada bulan Ramadan 2023 lalu, Mommy Deve juga mendapat sorotan terkait pengalamannya sebagai mualaf. "Dan ternyata itu menjadi inspirasi orang dalam menjalankan kehidupan spiritualnya. Saya sebelumnya tidak begitu membahas atau mengumumkan terkait pengalaman saya sebagai mualaf, ternyata banyak yang ingin tahu dan meminta saya untuk sharing," cerita Mommy Deve.
Diakui hal tersebut bukan sesuatu yang mudah untuk keluarga besarnya. Namun dengan dukungan keluarganya pun, Mommy Dave akhirnya mau sharing.
"Bahkan pengalaman spiritual dan sosial saya seperti bertambah. Saya semakin mensyukurinya apa yang saya jalani dan hubungan kami dengan keluarga yang sebelumnya sempat ada jarak, sekarang sudah akrab kembali. Toleransi dengan keluarga yang beda keyakinan semakin tinggi," pungkas Mommy Deve.(rie)
Mengajak Anak
Selain bersama suami, Mommy Deve juga sudah mulai mengajak anak-anaknya untuk menjadi konten kreator. Yaitu Biwi Abiyyah Nujud Dalili, 11, dan Biwi Bahiirah Qurratuain, 4.
Dirinya me-manage akun IG maupun YouTube dari anak-anaknya yang sudah mengaploud kegiatan positifnya.
"Karena anak saya yang pertama sudah bisa ambil video, mengolahnya dan lainnya. Saya kira itu positif dan kami sama-sama memberi bimbingan agar hasilnya juga positif," ungkap Mommy Deve.
Dia mengaku tidak mengeksploitasi kedua anaknya tersebut. Tapi semuanya tetap ada persetujuan dari anak-anaknya serta sang ayah. Sehingga mampu berjalan bersama.
"Sampai saat ini followers keduanya juga lumayan. Abbiyah followers nya sudah 10,9 ribu lebih yang di IG, dan yang di YouTube jumlah subscriber nya juga 206 untuk 40 video dan bagi kami itu sudah hal yang positif," pungkas Mommy Deve.
GIIAS Surabaya 2025 Resmi Dibuka, 7 Merek Baru Tarik Perhatian Pengunjung yang Membeludak |
![]() |
---|
PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya, Eduardo Perez Ogah Remehkan Tuan Rumah yang Belum Pernah Menang |
![]() |
---|
Tak Mudah, UK Crew Jalani Perjalanan Sulit Sebelum Azarine DBL Dance Competition 2025 |
![]() |
---|
Ini Kondisi Kebugaran Diego Mauricio Striker Baru Persebaya Jelang Melawan Tuan Rumah PSM Makassar |
![]() |
---|
Mayoritas Pasangan Nikah Siri dan Keluarga Miskin, 285 Pasangan Ikut Nikah Massal Gratis di Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.