Berita Arema Hari Ini

Usaha Kurnia Meiga Cari Duit Hingga Buka Endorse, Eks Kiper Arema Bikin Erick Thohir Turun Tangan

Usaha Kurnia Meiga cari duit hingga buka endorse, eks kiper Arema bikin Erick Thohir turun tangan.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Instagram @erickthohir/@egahermansyah
Erick Thohir (kiri), Kurnia Meiga (kanan). Usaha Kurnia Meiga cari duit hingga buka endorse, eks kiper Arema bikin Erick Thohir turun tangan 

SURYAMALANG.COM, - Usaha Kurnia Meiga cari duit sampai buka endorse di Instagram belum lama ini mencuat. 

Mantan kiper Arema dan Timnas Indonesia itu juga sudah ditangani oleh dokter utusan Erick Thohir, Ketua Umum PSSI

Di sisi lain, Kurnia Meiga sempat viral karena menjual medalinya demi biaya pengobatan dan kebutuhan hidup. 

Lewat postingan di akun Instagramnya, @egahermansyah, Selasa (23/5/2023), mantan kiper Arema itu membuat promosi jasa endorse.

Kurnia Meiga menyebut jika ada yang ingin endorse di Instagram-nya dipersilahkan untuk menghubungi nomor adminnya.

Selain itu, Kurnia Meiga juga meyakinkan calon klien jika akun Instagram-nya banyak dipantau para pengikut.

'Bagi yang minat endorse tolong hubungi kontak admin yang di bio ya, waktu 9 jam sudah 30 ribuan lebih yang lihat story, dan semua akun aktif ya,' tulisnya.

Sejauh ini Kurnia Meiga sudah memiliki 459 ribu followers di akun Instagram-nya @egahermansyah. 

Sedangkan nomor admin untuk endorse sebagai barikut: 081399384935.

Baca juga: Sosok Istri Kurnia Meiga Mantan Kiper Arema FC, Model yang Kini Pensiun Setia Rawat Suami Sakit

Artikel TribunStyle 'Kurnia Meiga Eks Kiper Timnas Buka Endorse: 9 Jam 30 Ribu Lihat Story'.

Postingan Kurnia Meiga soal promosi endorse
Postingan Kurnia Meiga soal promosi endorse (Instagram @egahermansyah)

Sejak penyakit yang menyerang penglihatannya, Kurnia Meiga memutuskan pensiun dini pada tahun 2017.

Menjalani pengobatan terus-menerus tanpa ada pemasukan, tentu membuat Kurnia Meiga tak punya banyak pilihan.

Erick Thohir pun gerak cepat mengutus dokter dari Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk memeriksa kondisi kesehatan Kurnia Meiga.

Lantas apa sebenarnya penyakit yang diderita legenda Arema tersebut?

Kurnia Meiga sebelumnya didiagnosa mengalami Papiledema atau pembengkakan saraf mata sejak 2017 silam, namun hingga saat ini kondisinya belum pulih.

Bahkan beberapa waktu lalu Kurnia Meiga menjual medalinya untuk biaya pengobatan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Erick Thohir yang mendengar informasi itu berjanji untuk membantu penyembuhan penyakit yang diderita Kurnia Meiga.

Melalui akun Twitter-nya, Erick Thohir mengabarkan Kurnia Meiga saat ini telah ditangani oleh dokter dari RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina). 

Saat ini, tim dokter dari RSPP sedang melakukan pengecekan awal terhadap kondisi Kurnia Meiga.

'Alhamdulillah, saya mendapat laporan dari tim bahwa siang tadi dokter dari RSPP telah melakukan pengecekan awal terhadap Kurnia Meiga di kediamannya'  tulis Erick Tohir.

'Mohon doa dari seluruh masyarakat untuk kesembuhan Meiga. Aamiin.' imbuhnya. 

Kurnia Meiga saat diperiksa oleh dokter dari Rumah Sakit Pusat Pertamina utusan Erick Thohir
Kurnia Meiga saat diperiksa oleh dokter dari Rumah Sakit Pusat Pertamina utusan Erick Thohir (Instagram @erickthohir)

Melalui langkah nyata yang diambil oleh Erick Thohir, diharapkan Kurnia Meiga segera pulih dari sakitnya.

Mengenal Papiledema

Lalu penyakit apa yang sebenarnya menyerang mantan kiper Timnas Indonesia itu?

Dikutip dari Tribun Lampung, Papiledema merupakan penyakit pembengkakan saraf mata.

Direktur Rumah Sakit Mata Permana Sari dr Hadien Subardi, Sp.M mengatakan, Papiledema adalah pembengkakan saraf mata yang disebabkan kenaikan tekanan intrakanial.

Baca juga: Kronologi Kurnia Meiga Jadi Kiper Arema hingga Akhirnya Sakit, Dulu Viral Disebut Diguna-guna

Artikel TribunJogja 'Mengenal Papiledema, Penyakit yang Diderita Kurnia Meiga'.

Kurnia Meiga saat diperiksa dokter dari Rumah Sakit Pusat Pertamina utusan Erick Thohir
Kurnia Meiga saat diperiksa dokter dari Rumah Sakit Pusat Pertamina utusan Erick Thohir (Instagram @erickthohir)

Normalnya tekanan Intrakanial berkisar antara 100-200mmH2O.

Tekanan itu tidak tergantung pada berat badan dan tinggi badan.

Kemudian sedikit lebih tinggi apabila batuk, bersin, mengejan dan menahan napas.

Kenaikan tekanan intrakanial dapat disebabkan tumor otak, abses otak, pendarahan subdural, hidrosefalus, malformasi arteriovenosa, dan hipertensi maligna.

Kenaikan tekanan intrakanial dapat terjadi melalui enam mekanisme.

Pertama, kenaikan jumlah total jaringan intrakanial oleh lesi desak ruang.

Kedua, kenaikan volume jaringan intrakanial karena edema otak tifus atau lokal.

Ketiga, terjadi serangan serangan obsurkasi yaitu kekaburan yang lebih berat saat tekanan intrakanial tinggi, yang biasanya terjadi dipagi hari.

Imbasnya, pasien merasakan kekaburan yang lebih berat yang akan berkurang pada saat dia bangun. Keempat, kelainan lapang pandangan berupa peleburan bintik buta.

Selain itu apabila papiledema terus berlangsung dan memberat, dapat terjadi berbagai bentuk kelainan lapang pandang seperti skotom arkuata, nasal step, konstriksi, sisa temporal, dan bahkan kebutaan total.

Kelima, pada pemeriksaan oftalmoskopis, didapatkan papil yang menonjol karena membengkak.

Pembengkakannya (elevasi) biasanya lebih besar dari tiga dioptri, disertai pembuluh darah yang berkelok kelok dan pendarahan papil, serta kelainan ini adalah bilateral.

Keenam, kalau papiledema berlangsung lama, maka akan terjadi atrofi papil yang pucat dan kabur.

Atrofi papil sekunder ini disebabkan adanya proliferasi sel sel glia yaitu astrosit yang berlebihan.

Waktu yang diperlukan dari papiledema menjadi atrofi papil tergantung beratnya dan menetapnya kenaikan tekanan intrakanial.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved