Berita Arema Hari Ini Populer: Sosok Kiper Baru Dicky Agung Asli Malang, Nilai Sewa Stadion Gajayana

SURYAMALANG.COM, - Simak berita Arema hari ini populer Rabu (24/5/23) tentang sosok kiper baru Dicky Agung pemain asli Malang. 

Sementara sepak terjang hingga pengalaman bermain Dicky Agung juga dibahas juga dalam berita Arema hari ini populer.

Terakhir, nilai sewa Stadion Gajayana yang harus dibayar Arema FC diungkap oleh Pemkot Malang. 

Berikut rangkuman berita Arema hari ini populer selengkapnya:

1. Sosok Kiper Baru Dicky Agung Asli Malang

Dicky Agung Setiawan menjadi salah satu dari dua pemain baru Arema FC yang diumumkan hari Selasa (23/5/2023).

Dua pemain tersebut di antaranya Samsudin berposisi sebagai pemain sayap dan Dicky Agung Setiawan berposisi sebagai penjaga gawang.

Dicky Agung Setiawan menjadi kiper baru Arema FC untuk mengisi slot penjaga gawang yang kosong setelah ditinggal Adilson Maringa.

Meski begitu, Dicky Setiawan tampaknya belum akan menjadi pengganti Adilson Maringa tapi menjadi pelapis Teguh Amiruddin.

Rekrutan kiper baru Arema FC untuk Liga 1 musim 2023/2024 itu memang beda kelas dengan Adilson Maringa yang musim ini resmi menjadi kiper Bali United.

"Hari ini secara resmi ada dua pemain yang menjalani kesepakatan. Mereka adalah Samsudin dan Dicky Agung Setiawan," ucap manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, pada Selasa (23/5/2023).

Sebelumnya, kedua pemain baru Arema FC ini sempat mengikuti latihan bersama Arema FC.

Bahkan, keduanya juga ikut dalam latihan fisik yang digelar oleh Singo Edan pada akhir pekan kemarin.

Baik Samsudin dan Dicky Agung diikat kontrak oleh Arema FC selama semusim.

Wiebie berharap, kedua pemain ini mampu mengangkat kiprah Arema FC di kompetisi Liga 1. 

“Tentu saja kepada setiap pemain kami memiliki harapan tinggi untuk bisa mengangkat prestasi Arema FC di kompetisi,” jelasnya.

2. Sepak Terjang Dicky Agung 

Dicky Agung Setiawan merupakan pemain asli Malang yang lahir pada 16 Desember 1998 (24 tahun).

Jika ditilik dari sisi performanya, statistik Dicky Agung begitu jomplang jika dibandingkan dengan Adilson Maringa.

Tak banyak catatan pertandingan yang ditorehkan Dicky Agung selama ini.

Mengutip dari Transfermarkt, Dicky Agung terakhir kali memperkuat tim Deltras FC sejak musim 2021.

Sebelumnya Dicky Agung pernah membela Persema Malang di musim 2017 dan berpindah ke Semeru FC pada Oktober 2018

Selama berkecimpung di kompetisi Liga 2, Dicky Agung tercatat 5 kali diturunkan dengan total menit bermain 450 menit.

Dari 5 laga yang dijalaninya di Liga 2, Dicky Agung menelan kebobolan 6 kali dan sekali clean sheet.

Selain tercatat menjadi penjaga gawang bagi 3 klub profesional asal Jatim, Dicky Agung Setiawan juga masuk dalam daftar pemain tim sepak bola Jatim untuk PON Papua 2021.

Di luar dunia sepak bola, kiper asal Kepanjen, Kabupaten Malang itu memiliki hubungan spesial dengan atlet bola voli Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia, Dhea Cahya Pitaloka.

Dengan bergabungnya Dicky Agung ke Arema FC, maka posisinya akan menjadi pelapis dari Teguh Amiruddin.

Teguh Amiruddin di musim lalu sebagai kiper cadangan, di musim ini nampaknya akan naik kelas menjadi kiper utama Singo Edan.

Arema FC dalam dua pekan terakhir sudah meresmikan sembilan pemain lokal sebagai rekrutan baru.

Sebelumnya ada Flabio Soares, Hamdi Sula, Rifad Marasabessy, Rendra Teddy, Fardan Harahap dan Gufroni Al Ma’ruf.

Pemain-pemain baru tersebut sudah menjalani sesi latihan rutin bersama Dendi Santoso dkk. 

Tim pelatih Arema FC saat ini bekerja keras untuk mengasah kekompakan pemain melalui program latihan dan pertandingan uji coba.

3. Nilai Sewa Stadion Gajayana

Manajemen Arema FC dan Pemkot Malang terus mengupayakan percepatan pembuatan kesepakatan kerjasama penggunaan stadion Gajayana di Kota Malang sebagai home base tim Singo Edan.

Keberadaan kontrak kerjasama diharapkan bisa jadi solusi dari kondisi yang ada saat ini di mana fasilitas Stadion Gajayana perlu di-upgrade secepatnya. 

Sementara anggaran APBD untuk renovasi aset Pemkot Malang itu belum tersedia dalam waktu dekat.

Di sisi lain Arema FC yang sanggup melakukan penambahan fasilitas stadion Gajayana juga memerlukan kesepakatan hitam di atas putih untuk bisa segera melakukan renovasi  dalam waktu dekat.

Pemkot Malang memberi sinyal jika kerjasama penggunaan Stadion Gajayana akan tetap mengarah pada sistem sewa.

Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata telah melakukan pertemuan lanjutan dengan manajemen Arema FC membahas rencana penggunaan Stadion Gajayanan.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh tim koordinasi kerjasama daerah.

Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi menjelaskan progres pertemuan terakhir sangat positif.

Baihaqi mengungkap sudah ada titik temu pola pemanfaatan barang milik daerah berdasarkan Permendagri No 19 tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Ditemui di ruang kerjanya, Baihaqi mengungkapkan kemungkinan besar Arema FC akan menyewa Stadion Gajayana.

Saat ini, pihak Pemkot Malang dan Arema FC tengah melangsungkan pembicaraan tentang kesepakatan biaya yang akan ditanggung.

Informasinya, nilai sewa Stadion Gajayana antara Rp 15 juta hingga Rp 25 juta per pertandingan.

"Saya belum bisa menyebutkan berapa nilai sewanya karena masih dalam tahap pembicaraan" papar Baihaqi Selasa (23/5/2023).

"Kami belum menekan kesepakatan hitam di atas putih. Meski begitu, alhamdulillah dari rapat terakhir itu ada titik temu" lanjutnya.

"Langkah ke lebih jauh lagi akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama," jelas Baihaqi lagi. 

Hasil lain yang dijelaskan Baihaqi adalah rencana menyusun RAB yang dilakukan oleh Arema FC.

Kata Baihaqi, penyusunan RAB itu diharapkan segera dibuat oleh Arema FC dalam waktu dekat.

Informasi yang disampaikan Baihaqi, Arema FC berencana membangun kursi dan lampu stadion.

"Kebutuhan mendesaknya pembangunan single seat dan lampu sesuai standar Liga 1. Arema FC dalam minggu ini akan lakukan perhitungan," ungkapnya. 

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan, untuk proses renovasi Stadion Gajayana sebenarnya tidak ada kendala.

Mereka sedang mematangkan konsep kerjasama dengan Pemerintah Kota Malang dalam renovasi stadion agar sesuai regulasi. 

Ada beberapa item yang menjadi perhatian manajemen Arema FC dalam menyiapkan Stadion Gajayanq agar memenuhi regulasi.

Di antaranya adalah kursi sebanyak 10 ribu dan lampu penerangan stadion harus sesuai standar dengan kekuatan 1.200 lux.

"Bukan ada kendala, Stadion Gajayana itu kan memang untuk mengikuti regulasi, memang harus ada perbaikan" kata pria yang akrab disapa Inal ini. 

"Sepeti di Single Seat (kursi), lampu dan lainya. Perbaikan itukan butuh waktu," imbuhnya. 

Saat ini tim Arema FC tengah berburu waktu untuk bisa menggunakan stadion Gajayana sebagai home base.

Arema FC  yang sudah mendaftarkan stadion Gajayana sebagai home base untuk Liga 1 2023/2024 harus memastikan fasilitas di stadion di tengah Kota Malang itu memnuhi standar minimal.

Upaya penambahan fasilitas stadion Gajayana perlu segera dilakukan karena kompetisi Liga 1 2023/2024 dijadwalkan akan mulai bergulir per 1 Juli 2023.

Sedangkan renovasi belum bisa dilakukan mengingat stadion milik Pemkot Malang belum diprogram untuk direnovasi dalam waktu denkat dengan menggunakan dana APBD.

Arema FC yang berinisiatif untuk melakukan renovasi Stadion Gajayana kini masih harus memastikan inisiatif itu bisa dijalankan dengan dasar hukum dan kontrak yang pasti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Semakin cepat Stadion Gajayana segera direnovasi, maka semakin cepat pula tim Arema FC akan dap;at menjalani pertandingan di stadion Gajayana.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Rifky Edgar/Benni Indo)