Produsen Motor Listrik Agresif, Mulai Tingkatkan Produksi sampai Bangun Pabrik
Produsen motor listrik mulai gencar meningkatkan produksi. Bahkan sejumlah produsen mulai ekspansi membangun pabrik di Indonesia.
SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Produsen motor listrik mulai gencar meningkatkan produksi. Bahkan sejumlah produsen mulai ekspansi membangun pabrik di Indonesia.
Seperti yang dilakukan Electrum. Perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tersebut membangun pabrik motor listrik pertamanya di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat (Jabar).
Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir tidak mengungkapkan nilai investasi untuk membangun pabrik tersebut. Menurutnya, GOTO dan TOBA memiliki porsi investasi pembangunan pabrik motor listrik masing-masing 50:50.
Pembangunan pabrik motor listrik Electrum ditarget selesai pada pertengahan tahun 2024, dan dilanjutkan proses produksi pada tahun yang sama. Pada tahap awal, pabrik ini akan memulai produksi dengan satu assembly line berkapasitas 250.000 unit motor listrik per tahun.
"Kalau dibangun semua, cukup untuk empat assembly line, sehingga cukup untuk 1 juta unit per tahun," ujar Pandu, Jumat (23/6).
Electrum akan melengkapi pabrik dengan laboratorium pengujian kualitas, pusat penelitian dan pengembangan, serta trek pengujian. Electrum juga fokus pada pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekaligus menggandeng industri dalam negeri untuk mendukung infrastruktur penunjang, termasuk baterai dan suku cadang.
Sementara itu, PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) sudah memproduksi motor listrik di pabrik yang berlokasi di Jawa Tengah (Jateng). Direktur Komersial Polytron Tekno, Wibowo mengatakan kapasitas produksi pabrik motor listrik Polytron baru mencapai 500 unit per bulan.
Perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2.500 unit per bulan mulai awal tahun 2024. Upaya ini untuk memenuhi permintaan motor listrik terus tumbuh seiring adanya program subsidi pembelian produk tersebut dari pemerintah. "Selama ini tren penjualan motor listrik kami positif," ujar Tekno.
Polytron memiliki model Polytron Fox-R yang mendapat subsidi Rp 7 juta pada tahun ini. Motor ini memiliki nilai TKDN sebesar 45,3 persen.
Polytron sempat memperkenalkan model baru yakni Polytron T-Rex pada ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022. Tapi, Polytron T-Rex yang dipamerkan baru berupa purwarupa saja, sehingga spesifikasi motor tersebut masih bisa berubah.
"Kami harap dapat meluncurkan motor tersebut sebelum akhir tahun ini," imbuh Tekno.
PT Volta Indonesia juga telah memiliki pabrik motor listrik di Semarang. Pabrik di Jawa Tengah (Jateng) tersebut mampu memproduksi 5.000 unit per bulan.
Head of Marketing Volta Indonesia, Tamara Giovanni mengatakan Volta gencar melakukan ekspansi jaringan motor listrik dan stasiun Sistem Ganti Baterai (SGB) ke berbagai kota, baik di dalam maupun luar Pulau Jawa. Saat ini Volta telah membangun infrastruktur SGB lebih dari 300 titik di Indonesia. Mayoritas SGB Volta terletak di Jabodetabek.
"Kami berkomitmen untuk mencapai basis pelanggan yang lebih luas dan membuat motor listrik yang dapat diakses lebih banyak masyarakat," tukas Tamara.
Volta memiliki motor listrik Volta 401 yang telah mendapat subsidi dari pemerintah lantaran memiliki level TKDN 47,36 persen.
Gubernur Jatim Khofifah Salurkan Bantuan Sosial di Kabupaten Malang Senilai Rp 16,137 Miliar |
![]() |
---|
PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya, Eduardo Perez Ogah Remehkan Tuan Rumah yang Belum Pernah Menang |
![]() |
---|
Kapal Tongkang Terdampar di Pantai Konang Trenggalek, Bupati Mas Ipin Desak Pemulihan Ekosistem |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Tegaskan Tak Ada Pungli di Sekolah Jatim : Transparansi RKAS, BPOPP dan Dana BOS |
![]() |
---|
Ini Kondisi Kebugaran Diego Mauricio Striker Baru Persebaya Jelang Melawan Tuan Rumah PSM Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.