Kondisi Menyedihkan Bocah PAUD Dianiaya Guru Sampai Patah Tulang, Ibu Pilu Anak Trauma ke Sekolah

Kondisi menyedihkan bocah PAUD dianiaya guru sampai patah tulang, ibu pilu anak trauma ke sekolah.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Instagram @julak_hairot_official
Balita di Banjarmasin berinisial EL jadi korban kekerasan. Kondisi menyedihkan bocah PAUD dianiaya guru sampai patah tulang, ibu pilu anak trauma ke sekolah 

SURYAMALANG.COM, - Terungkap kondisi menyedihkan bocah PAUD dianiaya guru sampai patah tulang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Guru tersebut menganiaya bocah berusia 4 tahun ini dengan cara dibanting dilantai hanya gara-gara hal sepele. 

Mirisnya pihak sekolah sempat menutupi fakta ini dari orang tua murid sampai kemudian ada saksi yang buka suara. 

Saksi menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada orang tua korban. 

Orang tua korban langsung marah dan melaporkan masalah ini ke polisi lalu mengunggahnya di media sosial. 

Ibu korban, Rizka Annida Yulita membuat beberapa postingan di akun Instagram-nya @rizkaahmadireal.

Rizka menceritakan kondisi anaknya yang mengalami trauma berat setelah jadi korban penganiayaan.

Sambil membagikan isi chat dengan Kasubdit 4 PPA Polda Kalimantan Selatan, Rizka menjawab pesan. 

"Gimana kondisi anak Zen?" tanya Kasubdit 4 PPA Polda Kalimantan Selatan.

Baca juga: Pacar Baru Fahmi Bukan Teh Ende, Masih Gadis dan Lebih Cantik, Anggi Anggraeni Sudah Dilupakan

Artikel TribunSumsel 'Nasib Bocah PAUD Dianiaya Guru Hingga Tulang Patah Kini Trauma Berat'.

Bocah berinisial EL korban penganiayaan guru PAUD sampai patah tulang
Bocah berinisial EL korban penganiayaan guru PAUD sampai patah tulang (Instagram @julak_hairot_official)

Menurut Rizka, fisik anaknya sehat, namun psikisnya masih trauma sehingga tidak disekolahkan dulu. 

Dari penjelasan Rizka, putranya sangat trauma dengan sekolah.  

"Untuk fisik El*** alhamdulillah bu sehat, tapi untuk psikis nya masih trauma bu, jadi tahun ini tidak kami sekolahkan kan TK, karena masih sangat takut dengan sekolah bu," jelas Rizka. 

Kendati begitu, Rizka tidak putus asa dan membuat kelas kecil untuk anaknya belajar di rumah.

Meski masih trauma berat mendengar lagu-lagu TK, namun Rizka mengajari anaknya perlahan-lahan. 

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved