Ratapan Pilu Ayah Mahasiswa UI Ingin Pelaku Dihukum Mati, Firasatnya Tak Enak Sejak Zidan Dibunuh

Ratapan pilu ayah mahasiswa UI ingin pelaku dihukum mati, firasatnya tak enak sejak Zidan dibunuh.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Youtube TribunMedanTV/Surya.co.id Erwin Wicaksono
Sohibi Arif dan istrinya, Elfira Rustina (kiri), Altafasalya Ardnika Basya, pelaku (kanan). Ratapan pilu ayah mahasiswa UI ingin pelaku dihukum mati, firasatnya tak enak sejak Zidan dibunuh 

Menurut Sohibi Arif, Zidan tidak bisa dihubungi sejak Rabu (2/8/2023) malam.

Padahal, Rabu pagi Zidan masih membalas pesan WhatApps dari sang adik.

"Saya itu setiap salat magrib selalu saya tanya ke Zidan kondisinya bagaimana, kabarnya bagaimana dan Rabu itu HP-nya sudah tidak aktif lagi," kata dia dikutip dari Kompas TV, Sabtu (5/7/2023).

Sohibi Arif pun mencoba untuk menghubungi ponsel Zidan keesokan harinya pada Kamis namun tetap juga tidak mendapatkan jawaban.

Rasa curiga terus menghantui, sampai akhirnya Sohibi Arif menyuruh istrinya meminta bantuan saudara di Jakarta mencari tahu keberadaan Zidan.

"Sampai Kamis tetap tidak aktif, akhirnya saya merasa curiga pikiran tidak enak" kata Sohibi Arif melansir Tribunnews

"Akhirnya saya ke istri saya menyuruh menyuruh saudara-saudara saya di Jakarta untuk mengunjungi indekos Zidan," imbuhnya. 

Sebetulnya sejak Rabu, perasaan Shobiri Arif sudah tak enak sampai membuatnya tidak bisa tidur.

Selain keluarga di Jakarta, Shobiri Arif juga sempat minta pertolongan dari pemilik kos agar mengunjungi kamar Zidan.

"Malam Kamis saya tidak bisa tidur mulai jam 10.00 jam 01.00 menghubungi pemilik kos" ujar Shobiri Arif. 

"Saya minta tolong dilihatkan anak saya, sudah dua hari tidak kontak saya. Akhirnya dia (pemilik kos) ketuk pintu kosan anak saya tapi tidak ada respon," jelasnya lagi. 

Diketahui, Zidan tewas dibunuh seniornya pada Rabu (2/8/2023) pukul 18.00 WIB dan jenazahnya baru ditemukan pada Jumat (5/8/2023).

Kini Shobiri Arif yang tinggal di Probolinggo tidak lagi mendapat kabar dari anaknya setiap salat maghrib yang jadi kebisaaan mereka setiap hari. 

Semasa Zidan hidup di Jakarta, Shobiri Arif selalu menanyakan kondisi putranya itu setiap hari selepas salat maghrib. 

Menurut Waksat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, pelaku merupakan senior yang sudah dianggap abang oleh korban.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved