Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Populer: Eks Kiper Chelsea Dukung Sang Anak KIper Singo Edan, Target Fernando Valente

Satu yang disorotan berita Arema adalah soal eks kiper Chalsea Mark Schwarzer dukung sang anak kiper Singo Edan dengan mendatangi Stadion Gajayana.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Instagram
Berita Arema Populer: Eks Kiper Chelsea Dukung Sang Anak Kiper Singo Edan, Target Fernando Valente 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut berita Arema hari ini populer pada Kamsi 24 Agustus 2023 yang mengulas tentang pemain dan pelatih Singo Edan.  

Satu yang menjadi sorotan berita Arema adalah soal eks kiper Chalsea Mark Schwarzer dukung sang anak kiper Singo Edan dengan mendatangi Stadion Gajayana Malang menyaksikan Julian Schwarzer Garcia dari atas tribune.

Selain itu, berita Arema hari ini juga membahas soal target pelatih baru Arema FC, Fernando Valente menghadapi laga selanjutnya. 

Simak liputan selengkapnya terkait berita Arema hari ini dari liputan wartawan di lapangan:

1. Eks Kiper Chelsea Dukung Sang Anak Kiper Singo Edan

Kiper Arema FC, Julian Schwarzer Garcia mendapat dukungan dari sang ayah, Mark Schwarzer yang hadir langsung di stadion Gajayana, Rabu (23/8/2023).

Eks Kiper Chelsea dan Fulham, Mark Schwarzer mendatangi Stadion Gajayana Malang dan terlihat menyaksikan Julian Schwarzer Garcia yang berlatih bersama Tim Arema FC dari atas tribune.

Kedatangan Mark Schwarzer itu memang untuk mendukung langsung putranya, Julian Schwarzer Garcia yang di musim ini baru direkrut oleh Arema FC sebagai penjaga gawang.

Sejauh ini, Julian Schwarzer Garcia telah lima kali menjalani pertandingan bersama Arema FC.

Dari lima pertandingan tersebut, dia telah kebobolan 10 gol. 

Meski demikian, pemain berusia 23 tahun itu sempat tampil apik di laga debutnya saat menghadapi Persis Solo.

Dia juga menjadi pemain terbaik dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1 itu.

Julian Schwarzer Garcia
Julian Schwarzer Garcia (Instagram/aremafcofficial)

"Saya pikir dia sangat-sangat baik di pertandingan pertamanya. Sekarang dia berusaha untuk menyesuaikan diri dan lebih baik dari pada sebelumnya," ucapnya.

Sebagai orang tua, Mark Schwarzer hanya dapat mendukung karir Julian Schwarzer Garcia sebagai pesepakbola.

Termasuk dalam memilih Filipina, sebagai kewarganegaraan dibandingkan Mark Schwarzer yang berkewarganegaraan Australia.

Kini, Julian Schwarzer Garcia merupakan kiper timnas Filipina.

Dia memilih berpaspor Filipina, lantaran ada keturunan dari ibunya.

"Dia ingin sendiri bermain untuk Timnas Filipina. Istri saya adalah orang keturunan Filipina dan kakeknya bermain untuk Filipina begitu pula dengan kakek buyutnya,"

"Karena untuk bergabung dengan Australia sedikit lebih sulit dan dia merasa punya koneksi yang lebih kuat dengan Filipina," ujarnya.

Rencananya, Mark Schwarzer akan menonton langsung anaknya bertanding ketika Arema FC menghadapi Persikabo pada 28 Agustus 2023 nanti di Bali.

Dia berharap, Julian mendapatkan pengalaman yang berharga bersama Arema FC.

Mark Schwarzer eks kiper Chelsea dan Fulham saat menonton sesi latihan Arema FC di Stadion Gajayana Malang dari atas tribune pada Rabu (23/8/2023).
Mark Schwarzer eks kiper Chelsea dan Fulham saat menonton sesi latihan Arema FC di Stadion Gajayana Malang dari atas tribune pada Rabu (23/8/2023). (SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar H)

Apalagi Liga Indonesia bagi Mark Schwarzer merupakan liga yang cukup kompetitif dibandingkan dengan Liga Malaysia.

Sebab, Julian Schwarzer Garcia sebelum Bermain untuk Kuching FA asal Liga Malaysia.

Sebagai ayah, Mark Schwarzer terus memantau dan mendukung kemana putranya itu bermain.

Meski karir Julian Schwarzer Garcia tak sementereng ayahnya yang bermain di Liga Inggris bersama Middlesbrough, Fulham hingga Chelsea.

"Saya berharap dia bisa bermain lebih baik dan terus menjadi lebih baik ke depannya,"

"Saya berharap punya banyak kesuksesan di tim dan kita akan lihat bagaimana di akhir musim nanti. Apakah dia akan bertahan atau punya rencana lain, kita tidak tahu. Tapi saya berharap dia bisa memenuhi impiannya," tandasnya.

2. Target Fernando Valente

Pelatih anyar Arema FC, Fernando Valente, mengaku telah memahami kondisi tim yang dia latih.

Bahkan, saat sesi jumpa pers, dia juga mengetahui soal Tragedi Stadion Kanjuruhan, hingga kondisi tim Arema FC yang sempat kesulitan mendapatkan tempat bermain.

Hal inilah yang menjadi tantangan bagi dirinya untuk mau bergabung sebagai juru taktik baru di tim Arema FC.

Bagi pelatih asal Portugal, keputusan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, namun dia akan mencoba untuk mencari solusi jitu untuk mengatasi ini semua.

"Saya merasa ini adalah keuntungan yang sangat besar buat saya untuk membuat sesuatu hal yang berbeda."

"Tetapi saya memang sedikit 'gila' dan hanya orang yang sedikit 'gila' yang mau menerima tantangan seperti ini," ucapnya.

Selain itu, alasan Fernando Valente mau bergabung dengan Arema FC ialah dia telah mempelajari sepak bola Indonesia yang dia nilai cukup kompetitif dan memiliki atmosfer cukup bagus.

Pelatih yang kini berusia 46 tahun itu juga merupakan ayah dari Ze Valente, yang kini bermain untuk Persebaya Surabaya.

Beberapa kali dia juga sempat melihat putranya itu bermain di Liga Indonesia.

"Passion saya di sepak bola. Bagaimana saya merasakan pertandingan mungkin teman-teman tahu, saya ada keluarga di sini."

"Dan tahun kemarin saya mengikuti pertandingan di Indonesia dan saya merasa bisa membantu mereka merasakan dan melihat hal lain," ujarnya.

Melihat kondisi Arema FC, bagi eks pelatih Shaktar Donetsk B itu, bukan sesuatu yang mudah bagi sebuah tim sepak bola.

Dia mengatakan, perjalanan panjang yang dilalui Arema FC saat kesulitan mencari Home Base sangat mempengaruhi fisik pemain.

Hal tersebut merupakan perkejaan yang harus dia lalui.

Yakni dengan mencari solusi terbaik untuk mengembalikan performa Arema FC.

Namun, dengan dukungan suporter dan pihak klub, dia meyakini dapat mengembalikan lagi taring Singo Edan yang telah hilang dalam sembilan laga terakhir di Liga 1 2023.

"Saya di sini tidak membuat alasan, saya di sini untuk membuat solusi."

"Tentu saja support dari manajemen, fans yang akan membuat sesuatu berbeda untuk memberi waktu pemain dalam berlatih dan saya dalam membuat strategi baru."

"Itu penting untuk membantu pemain dalam meningkatkan performa. Ini tidak mudah, tetapi kita akan mencoba apa yang bisa diperbaiki," tandasnya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved