Kiper Arema FC Julian Schwarzer Garcia Gagal Gabung Timnas Filipina, Tetap di Malang Karena Cedera

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kiper Arema FC, Julian Schwarzer Garcia urung tampil membela negaranya Filipina dalam jeda waktu kompetisi ini.

Pemain asal FIlipina itu batal bergabung dengan Timnasnya karena mengalami cedera.

Kiper muda itupun kini tetap berada di Malang dan menjalani pemulihan bersama tim  Arema FC.

Baca juga: Arema FC Butuh Lawan untuk Laga Uji Coba dalam Agenda TC, Persiapan Hadapi Tuan Rumah PSM Makassar

Julian juga mengikuti latihan terpisah saat Arema FC menjalani sesi latihan di Stadion Gajayana Malang pada Rabu (11/10/2023).

Dia urung membela Timnas Filipina setelah sebelumnya dipanggil untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Julian ada sedikit masalah di engkel dan tangannya,"

"Untuk berfikir mana yang terbaik bagi tim. Dia bisa di sini dan itu  bagus untuk pemulihan," ucap pelatih Arema FC, Fernando Valente.

Meski demikian, Coach Valente tetap mengembalikan lagi keputusan tersebut kepada Julian.

Valente sebenarnya mendukung bila ada pemain yang dipanggil untuk memperkuat negaranya di ajang Internasional.

Baginya, hal tersebut justru bagus bagi pemain.

"Ya keputusan bukan di saya, tapi di Julian. Karena saya senang ada pemain yang dipanggil oleh Timnas," ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini ada dua pemain Arema FC yang dipanggil oleh Timnas.

Baca juga: Arema FC Bersiap Meramaikan Bursa Transfer di Paruh Musim, Simak Baik-baik Ucapan Fernando Valente

Selain Julian Schwarzer Garcia yang dipanggil Timnas FIlipina, ada Arkhan Fikri yang dipanggil oleh Timnas Senior untuk menjalani ajang Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Arkhan Fikri menjadi satu-satunya pemain Arema FC yang dipanggil oleh Timnas Indonesia.

Di usianya yang masih muda, Arkhan telah dipanggil untuk memperkuat Timnas Senior.

Bahkan Arkhan sudah bertolak untuk mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas.

Dia tidak terlihat dalam sesi latihan rutin bersama Arema FC.

"Di tim kami yang dipanggil Timnas Indonesia hanya satu. Sementara tim lain banyak,"

"Seharusnya, kami harus lebih banyak mengirim banyak pemain ke Timnas," tandasnya.