Rantang Kasih Berdayakan Warga Lansia di Kota Malang

SURYAMALANG.COM, MALANG – Dinas Sosial P3AP2KB Kota malang memiliki peran penting menekan angka kemiskinan. Angka kemiskinan Kota Malang per Oktober 2023 tercatat 4,26 persen. Angka ini turun dari 4,37 persen.

Meski ada penurunan, namun program-program pengentasan kemiskinan masih dilaksanakan. Langkah kongkrit dan akurat harus ditempuh untuk mewujudkan capaian angka kemiskinan hingga 3 persen.

Program-program esensial yang menyentuh kelompok fakir miskin dilakukan seperti mengintervensi kelompok usia yang sudah tidak produktif. Dinsos P3AP2KB memiliki program bernama Rantang Kasih.

Kepala Dinas Sosial P3AP2KB, Donny Sandito, menerangkan, Rantang Kasih adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh Dinsos dalam rangka mengintervensi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kota Malang.

“Ada 26 jenis di PPKA, salah satunya lansia terlantar, anak terlantar, dan ODGJ terlantar. Dari situ, kami kan sesuai dengan perintah pimpinan untuk mengintervensi semua PPKS di Kota Malang. Ada beberapa di antaranya itu, warga yang tidak bisa apa-apa lagi. Sudah tidak produktif. Misal kami bantu permakanan seperti Sembako, mereka tidak bisa memasak sendiri. Berkaca dari situ, mulai 2021 akhirnya ada program Rantan Kasih,” ungkapnya.

Melalui program ini, warga yang sudah tidak produktif diberi asupan makanan dua kali sehari. Petugas dari Dinsos P3AP2KB memberikan makanan, minuman dan buah kepada 171 warga yang tersebar di lima kecamatan wilayah Kota Malang.

“Untuk setiap hari dapat dua kali. Kami kirim per makanan, lauk pauknya, kemudian dengan buah dan minuman. Kami kirim pagi dan sore,”katanya.

Menurut Donny, upaya menekan angka kemiskinan bisa dilakukan dengan mengintervensi kelompok yang tidak produktif. Berdasarkan Permensos Nomor 262 Tahun 2022 tentang Kriteria Fakir Miskin, kelompok warga miskin dilihat dari pemasukan dan pengeluarannya.

Warga yang tidak produktif tidak memiliki pemasukan dan pengeluaran. Sebagian besar warga yang menerima program Rantang Kasih adalah warga yang lansia. Mereka memiliki keterbatasan usia untuk produktif.

“Ada banyak program yang kami jalankan untuk menekan angka kemiskinan. Kami juga memiliki program pemberdayaan perempuan agar bisa mandiri secara ekonomi. Langkah ini cukup efektif untuk mengangkat kesejahteraan para perempuan,” ujarnya.