Berita Surabaya Hari Ini
Peringati Hari Pahlawan, Mahasiswa Universitas Ciputra Manfaatkan Ampas Kopi Jadi Lukisan
mahasiswa Program Studi Visual Communication Design (VCD) Universitas Ciputra membuat lukisan dari ampas kopi untuk memperingati Hari Pahlawan
Penulis: sulvi sofiana | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Beberapa mahasiswa Universitas Ciputra terlihat menikmati siang hari itu dengan menyeduh kopi dan menikmati kopi bersama. Harum seduhan kopi tersebut tercium semerbak di ruang kuliah lantai 19 Universitas Ciputra (UC) Tower, Kamis (2/11/2023).
Tak hanya minum kopi bersama, ternyata para mahasiswa Program Studi Visual Communication Design (VCD) UC tersebut menikmati kopi sambil menunggu ampas kopi terkumpul di dasar cangkir mereka.
Saat kopi mereka telah habis, ampas kopi tersebut mereka gunakan untuk membuat lukisan. Dengan seksama, para mahasiswa didampingi Staff Kependidikan VCD UC, Putu Wardhani memoles sketsa dengan ampas kopi hingga tampak terlihat berbagai bentuk lukisan berwarna coklat dan bau kopi yang masih menempel di lukisan mereka.
Uniknya, lukisan yang mereka buat ternyata menggambarkan semangat hari Pahlawan yang akan diperingati tiap tanggal 10 November. Seperti Sherin Luvita, mahasiswa VCD UC angkatan 2021 yang membuat lukisan Brigjen TNI Slamet Riyadi. Ia mengaku cukup tertantang dan tertarik saat diajak membuat lukisan dari ampas kopi.
“Melukis menggunakan ampas kopi memang tantangannya tersendiri, tidak bisa langsung keluar warnanya. Beda dengan cat warna, butuh waktu lama untuk mendapat warna yang saya inginkan dan menunggu kering juga lumayan lama,”ungkapnya usai membuat lukisan tersebut.
Sementara itu, Sambil melihat karya para mahasiswa, Putu mengungkapkan ide melukis menggunakan ampas kopi ini untuk mengedukasi mahasiswa dan masyarakat bahwa ketika kegiatan minum kopi juga bisa menghasilkan kreasi menggunakan ampasnya.
“Karena bertepatan mendekati hari pahlawan, kami membuat beberapa ikon lukisan tentang hari pahlawan. Saya sendiri membuat lukisan Bung Tomo, perobekan bendera belanda di hotel Yamato atau sekarang hotel majapahit, pertempuran di Jembatan Merah Surabaya. Dan tentara Inggris yang membidik musuh di Karangpilang,”ungkapnya,
Berinovasi dengan ampas kopi yang merupakan limbah, dikatakannya memberikan kesulitan tersendiri. Pasalnya pigmen ampas kopi tidak segelap cat Lukis. Sehingga membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Iapun harus mempertebal lapisan warna untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai objek.
“Dan melukis dengan ampas kopi ini harus yang sudah pecah biji kopinya. Jadi harus diseduh dengan air panas. Satu lukisan membutuhkan waktu dua sampai tiga jam, bisa empat jam tergantung kerumitan objek,”tuturnya.
Iapun berharap ide menggunakan ampas kopi sebagai warna lukisan ini akan mendukung kampanye sustainable dan peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Sehingga kita bisa menjadi pahlawan buat lingkungan kita,”pungkasnya.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.