Nagita Slavina

Jumlah Donasi untuk Palestina Digalang Nagita Slavina, Gak Sampai 24 Jam Terkumpul Miliaran Rupiah

Jumlah donasi untuk Palestina digalang Nagita Slavina, gak sampai 24 jam terkumpul miliaran rupiah.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Instagram @raffinagita1717
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (kanan). Jumlah donasi untuk Palestina digalang Nagita Slavina, gak sampai 24 jam terkumpul miliaran rupiah 

SURYAMALANG.COM, - Jumlah donasi untuk Palestina yang digalang Nagita Slavina dan Raffi Ahmad  terkumpul dengan nilai yang fantastis. 

Belum sampai 24 jam dibuka oleh Nagita Slavina, donasi untuk Palestina tersebut sudah terkumpul miliaran rupiah.

Melihat hasil positif dari aksi galang dana untuk Palestina, Raffi Ahmad suami Nagita Slavina sangat senang. 

Seperti diketahui, gencatan senjata Israel ke Palestina sampai saat ini masih terus terjadi.

Ribuan korban terus berjatuhan akibat bom yang terus dilakukan oleh tentara Israel di Gaza.

Salah satu cara yang bisa dilakukan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat ini hanyalah mengumpulkan dana untuk membantu para korban. 

Mengandalkan popularitas mereka sebagai influencer, artis dan selebgram, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang punya 73,5 juta followers di Instagram pun turun tangan. 

'Bismillah. Aku, Nagita, Rafathar, Rayyanza, & all tim RANS, bermaksud menggalang donasi U/ saudara kita di Palestina,' tulis Raffi Ahmad dilansir dari akun Instagram pribadinya.

Baca juga: Aksi Jordan Ali Cium Mesra Eva Manurung Penuh Cinta Disorot Elly Sugigi, Langsung Ingat Masa Lalu

Artikel TribunJambi.com 'Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Buka Donasi untuk Warga Palestina'.

Postingan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina soal bantuan untuk Palestina
Postingan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina soal bantuan untuk Palestina (Instagram @raffinagita1717)

Menurut Raffi Ahmad bantuan tersebut akan digunakan untuk membantu warga Gaza yang menjadi korban gencatan senjata dari Israel.

"We Pray, We Care. Bagi mereka, bantuan kemanusiaan dari kita semua,” kata Raffi Ahmad

“Donasi sekarang di https://kitabisa.com/campaign/ranspeduligaza Klik link di bio. fa inna ma'al-'usri yusroo inna ma'al-'usri yusroo," imbuh Raffi.

Langkah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bersama tim Rans membuka penggalangan dana untuk warga Palestina pun disambut positif.

Sederet warganet ikut senang dan berterima kasih.

Hingga artikel ini dibuat, unggahan itu sudah mendapat ribuan komentar lebih. 

Bahkan belum 24 jam penggalangan dana dibuka uang yang terkumpul untuk warga Palestina sudah mencapai Rp 1 miliar.

“Alhamdulillah gak sampe 24 jam udah terkumpul hampir Rp 1 M,” kata Raffi Ahmad.

Raffi Ahmad mengaku akan terus berusaha untuk membantu mensuport warga Gaza.

“Bismillah kita terus Support untuk mereka di Gaza, bismillah,” lanjut Raffi Ahmad.

Sementara dari update terbaru yang dilansir Suryamalang.com dari kitabisa.com, ranspeduligaza, donasi sampai hari Sabtu, (4/11/23) sudah terkumpul Rp1.452.265.919 atau 1,4 miliar lebih. 

Bendera PBB Tidak Cukup Melindungi 

Terbaru, direktur UNRWA di Gaza, Thomas White pada hari Jumat, (3/11/2023) menyatakan bendera PBB sudah tidak lagi cukup melindungi nyawa warga Palestina yang mencari perlindungan di gedung-gedung PBB.

"Kami bahkan tidak dapat memberikan mereka keamanan di bawah bendera PBB," ujar White.

Hampir 700.000 warga sipil Palestina mencari perlindungan di gedung-gedung PBB di Jalur Gaza termasuk sekolah seperti yang dilaporkan oleh WAFA pada Jumat, (3/11/2023).

White mengatakan lebih dari 50 fasilitas PBB rusak akibat pengeboman Israel.

Termasuk lima yang menjadi sasaran langsung hingga saat ini membunuh 38 orang yang mencari perlindungan di sana.

White mengungkap ketakutannya kalau jumlah ini akan meningkat "secara signifikan," terutama di wilayah utara Jalur Gaza karena Badan PBB untuk Pengungsi Palestina memastikan sudah kehilangan kontak dengan banyak pusat perlindungan.

Baca juga: Dukung Palestina Dipecat Klub Liga Jerman, Ini Profil Anwar El Ghazi Pemain Berdarah Belanda-Maroko

Artikel KompasTV 'PBB: Bendera Kami Tak Mampu Lagi Lindungi Nyawa Warga Palestina'.

Potret Masjid Al Aqsa
Potret Masjid Al Aqsa (Tribunnews)

White juga mencatat 72 staf UNRWA tewas dibunuh Israel sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober.

"Kenyataannya, kami kehilangan kontak dengan banyak tempat perlindungan di bagian utara," ujar White saat menyampaikan kepada perwakilan negara-negara anggota UNRWA mengenai situasi kemanusiaan di sana.

"Ini adalah orang-orang yang mencari perlindungan di bawah bendera PBB, mencari perlindungan di bawah hukum kemanusiaan internasional," ujar White. 

Dengan tegas White menekankan, "Mari kita bicara terang benderang, saat ini tidak ada tempat yang aman di Gaza".

Dalam 24 jam terakhir, dua staf UNRWA tewas, sehingga total menjadi 72 staf UNRWA tewas dibunuh Israel sejak 7 Oktober.

Sebanyak 690.000 pengungsi Palestina saat ini mencari perlindungan di 149 fasilitas PBB di seluruh Jalur Gaza.

Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan militer Israel yang berkepanjangan di Jalur Gaza kini mencapai 9.227, demikian yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat, (3/11/2023).

"Korban termasuk 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan, sementara 23.516 orang lainnya mengalami luka-luka," ujar juru bicara kementerian, Ashraf al-Qudra dalam konferensi pers di Kota Gaza dilaporkan oleh Anadolu, Jumat, (3/11/2023).

Ashraf al-Qudra juga mengungkap masih ada 2.100 orang yang terperangkap di bawah puing-puing di Gaza, termasuk 1.200 anak-anak. 

Selain itu serangan Israel telah menyebabkan tewasnya 136 tenaga medis dan merusak 25 ambulans. 

"Enam belas pembantaian telah tercatat dalam beberapa jam terakhir, menelan 196 korban, sehingga total jumlah pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan mencapai 997," kata Ashraf al-Qudra.

Ashraf al-Qudra juga menyoroti pasukan Israel telah menargetkan lebih dari 102 fasilitas perawatan kesehatan di Gaza sejak tanggal 7 Oktober, meskipun menurut aturan perang, fasilitas semacam itu seharusnya terlindungi dari serangan.

"Sebanyak 16 rumah sakit dan 32 pusat perawatan primer terpaksa ditutup akibat serangan Israel dan kekurangan pasokan bahan bakar," ujar Ashraf al-Qudra.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved