Travelling

Dulu Jadi Tempat Sampah dan Angker, Kini Bulu Patirtan Conservation Jadi Destinasi Wisata Baru

Sukadianto menyulap sumber air yang awalnya penuh sampah menjadi sumber air yang bersih dan indah.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah
Sumber air ini terletak di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sukadianto menyulap sumber air yang awalnya penuh sampah menjadi sumber air yang bersih dan indah.

Sumber air yang sekarang bernama Bulu Patirtan Conservation tersebut berada di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.

Nama 'Bulu' diambil dari pohon Bulu yang sudah tertanam di lokasi tersebut. Dulunya warga menggunakan sumber air tersebut untuk mandi dan mencuci baju.

"Warga mulai meninggalkan mata air itu mulai sekitar tahun 1988. Karena warga sudah berswadaya membuat saluran air minum," kata Sukadianto kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (20/11).

Karena sudah tidak dimanfaatkan oleh warga, sumber mata air yang dulunya bersih berubah menjadi tumpukan sampah. Banyak warga yang menggunakan mata air tersebut sebagai tempat sampah.

"Kan ada jembatan di situ. Jadi warga buang sampah sambil lewat saja," ujarnya.

Selain itu, kawasan tersebut dikenal angker. Banyak warga yang enggan melintas atau berlama-lama di kawasan tersebut.

Akhirnya Sukadianto dan pemuda lain berinisiatif membersihkan mata air tersebut. Berbekal alat seadanya, mereka berkomitmen menjadikan sumber air menjadi bersih.

"Awalnya hanya empat orang yang membantu saya. Lama-kelamaan banyak warga yang bergabung. Sekarang ada sepuluh orang yang bergabung," imbuhnya.

Pembersihan kawasan mata air berlangsung sejak awal tahun lalu. Warga membersihkan kawasan itu secara bertahap. Sekarang sunber mata air masih terus diperbaiki agar bisa menjadi tempat yang nyaman dan enak dipandang.

Pengelola Bulu Patirtan Conservation juga menanam pohon dan membudidayakan ikan di kawasan itu. Suakdianto memilih menanam pohon yang dapat melindungi mata air, seperti pohon Bulu, Pakis, Talas, Eceng Gondok, Beringin, dan sebagainya.

Sedangkan ikan yang dibudidayakan berjenis ikan gabus, nila, tombro, wades, dan sebagainya. "Setelah berjalannya waktu, alhamdulillah sekarang sudah ada ribuan ikan," tambahnya.

Semenjak sumber mata air bersih, tidak ada warga yang berani membuang sampah di lokasi tersebut. Sekarang, tempat tersebut nampak asri dan jauh dari kata seram.

Banyak warga untuk nongkrong dan bersantai di sekitar mata air tersebut. Warga sekitar pun memanfaatkan kunjungan itu dengan membuka dagangan.

"Sekarang pengunjung yang nongkrong mulai siang sampai malam. Banyak juga orang lewat, kemudian mampir," terangnya.

Sukadianto berharap bersihnya sumber air itu dapat membangkitkan perekonomian masyarakat melalui berjualan di sekitar lokasi. Dia juga berharap warga semakin sadar dengan lingkungan, termasuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Alhamdulillah, kesadaran warga cukup tinggi. Tanpa kami beri papan imbauan, tidak ada lagi warga yang membuang di tempat ini," tukasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved