Berita Surabaya Hari Ini

Korsleting Alat Pengusir Nyamuk Diduga Menjadi Penyebab Kebakaran Gudang Tiner di Surabaya

Saksi karyawan gudang Beni Andreanto (25) menduga percikan korsleting kelistrikan pengusir nyamuk menjadi penyebab kebakaran

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: rahadian bagus priambodo
luhur pambudi
PEMADAMAN - Tiga orang dikabarkan mengalami luka bakar akibat kebakaran di gudang produksi dan penyimpanan cairan kimia tiner, Jalan Kalianak Madya No I, Asemrowo, Surabaya, Senin (18/12/2023) malam. Mereka bernama Handoyo dan Yuliana, bos gudang tersebut. Kemudian, satu orang lainnya bernama Heru, karyawan gudang.  

SURYAMALANG.COM, SURABAYA-Terungkap dugaan penyebab kebakaran gudang produksi dan penyimpanan cairan kimia tiner di Jalan Kalianak Madya No I, Asemrowo, Surabaya, pada Senin (18/12/2023) malam, hingga menyebabkan enam orang luka bakar dan satu orang diduga terjebak di dalamnya. 


Saksi karyawan gudang Beni Andreanto (25) menduga pemicu api yang menyebabkan kebakaran gudang tersebut berasal dari percikan korsleting kelistrikan pada alat elektronik pengusir nyamuk. 


Alat elektronik tersebut dipasang pada colokan instalasi kelistrikan yang terdapat di bawah kolong meja area kerja. Tempat salah satu juragannya, Yuliana Tanaka, menulis pembukuan gudang. 


Beni menduga kuat akan pemicu api tersebut dari benda elektronik milik juragannya itu yang mungkin bermasalah, karena dirinya saat itu sedang berada di dalam gudang. 


"Iya benar korsleting. Tapi dugaan teko mesin alat pengusir nyamuk. Bentuknya menyala. Itu ditaruh di bawah kaki bos perempuan Yulina. Kan banyak nyamuk. Beliau lagi posisi buat nota, jam 6," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi, Senin (18/12/2023) malam. 


Ia juga kebetulan sedang membantu teknisi montir yang mereparasi mesin forklift. Tempat jaraknya berdiri sekitar 20 meter dari meja tempat juragannya duduk menulis pembukuan. 


Sehingga Beni melihat bagaimana kobaran api yang berangsur-angsur membesar itu, bermula dari arah dekat meja juragannya menulis pembukuan. 


"Tapi saya kebetulan diminta bantu teknisi betulin forklift, ceritanya saya disuruh pegang sentolop. Bahkan sentolop masih saya bawa. Saat kejadian semua karyawan pada lari sendiri, sendiri. Pada jerit semua, dan lari," katanya. 


Mengapa di sebut area kerja. Beni menerangkan, tempat meja kerja bos atau juragannya itu, bukanlah berbentuk ruangan tersendiri dengan sekat khusus yang terpisah dari area penyimpanan tiner dalam drum tersebut. 


Melainkan, berupa area tersendiri yang berada di dekat pintu keluar-masuk gudang tersebut, hanya mengandalkan beberapa meja untuk meletakkan berkas dan menjadi tempat untuk menulis pembukuan aktivitas bisnis dalam gudang. 


"Ibu bisa menyelamatkan diri. Office (area meja kantor) ada di dekat pintu," jelasnya. 


Pasangan suami istri (pasutri) bos Beni bernama Yuliana Tanaka dan suaminya Handoyo Anggotiyoso menjadi dua diantara enam orang yang mengalami luka bakar akibat insiden kebakaran tersebut. 


Kedua bosnya itu, mengalami luka berat. Kemudian, satu orang korban luka berat lainnya merupakan seorang karyawan gudang, bernama Heru Prasetyo. Mereka sempat dibawa ke RS PHC. Kemudian, dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. 


Lalu, lanjut Beni, korban luka ringan, diantaranya tiga orang karyawan M Ibrahim, Syaiful Karim, dan Budi bertugas sebagai mekanik tetap. Para korban luka ringan juga telah dievakuasi ke RSUD dr Soetomo Surabaya. 


Terlepas dari itu semua. Beni mengungkapkan, kedua bosnya itu sebenarnya dapat saja selamat tanpa harus mendera luka bakar. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved