Berita Sidoarjo Hari Ini
Warga Sidoarjo Mengungsi karena Banjir Semakin Tinggi, Kawasan Bungurasih Terparah
Ada sekira 20 orang pengungsi di Masjid Al Matin BPBD Jatim dan sekira 30 orang mengungsi di Mushola H Rois Krajan Kulon Waru.
Penulis: M Taufik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sidoarjo semakin tinggi, Rabu (7/2/2024).
Sejumlah warga pun mulai mengungsi karena rumah mereka sudah tidak bisa ditempati lagi lantaran tergenang air
Mereka yang terpaksa mengungsi itu adalah warga Desa Waru, Kecamatan Waru, Sidoarjo yang rumahnya sudah kebanjiran dua hari belakangan.
“Kemarin sudah banjir, ditambah hujan lagi malam tadi airnya semakin tinggi,” ujar Reza, warga di sana.
Akibat hujan dengan intensitas cukup tinggi beberapa waktu belakangan, Kali Buntung tidak mampu lagi menampung air.
Alhasil, air meluber ke kawasan permukiman penduduk, terminal Purabaya di Bungurasih, dan sejumlah area lainnya.
Ketinggian banjir di Desa Waru dan Desa Bungurasih mencapai kisaran 15 – 50 centimeter.
Banjir di kawasan Bungurasih terbilang lebih parah dibanding Waru.
Sejak Selasa malam, sejumlah warga pun mulai mengungsi.
Warga Waru memilih menempati Masjid Al Matin BPBD Jatim dan di Mushola H Rois Krajan Kulon Waru.
Sedangkan warga Bungurasih yang kebanjiran mengungsi di gedung Serbaguna Bungurasih dan Masjid Al Ikhlas Bungurasih Timur.
Dari data yang ada, terhitung ada sekira 20 orang pengungsi di Masjid Al Matin BPBD Jatim dan sekira 30 orang mengungsi di Mushola H Rois Krajan Kulon Waru.
Sementara di Gedung Serbaguna Bungurasih jumlah pengungsi ada sekira 40 orang, dan yang mengungsi di Masjid Al Ikhlas Bungurasih Timur sekira 33 orang.
“Rumah sudah tidak bisa ditempati lagi kerena kebanjiran. Ya tidak ada pilihan lain kecuali mengungsi,” ujar Didik, warga Bungurasih.
Pemkab Sidoarjo juga sudah menerjunkan tim ke lokasi pengungsian itu.
Melalui BPPD Sidoarjo, pemerintah memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir terpenuhi.
“Termasuk yang ada di pengungsian di kawasan Waru dan Bungurasih, BPBD Sidoarjo juga mengirimkan makanan siap saji untuk warga. Kemudian malam tadi juga dibagikan selimut untuk mereka,” ujar Kepala BPPD Sidoarjo Dwijo Prawito.
Disebutnya bahwa langkah pertama yang dilakukan pemerintah terkait kondisi itu adalah membantu warga untuk pindah ke tempat yang aman.
Kemudian pemerintah memberikan bantuan seperti, bantuan makan, selimut, biskuit dan air mineral kepada warga yang terdampak itu.
BPBD Sidoarjo juga berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk mempercepat penanganan musibah itu.
Mereka menggandeng BPBD Jatim, pemerintah desa terdampak dan kecamatan terdampak.
Selain itu dikerahkannya PMK Sidoarjo yang dibantu Polsek, Koramil, DLHK, PMI, PLN, PUBMSDA, Call Center 112, relawan, dan warga sekitar dalam upaya penanganan bencana ini.
BPBD Sidoarjo juga sudah melakukan pendataan, hasilnya diketahui terdapat sekitar 200 rumah warga Desa Waru terdampak genangan air.
Terbanyak dialami warga di Desa Bungurasih.
“BPBD Sidoarjo membagi dua titik lokasi bencana di Desa Bungurasih. Yakni Desa Bungurasih Barat dan Desa Bungurasih Timur. Jumlah warga Bungurasih Barat yang terdampak lebih kurang sebanyak 875 KK. Sedangkan di Desa Bungurasih Timur jumlahnya hampir sama, sekira 875 KK yang terendam genangan air,” terang Dwijo.
Pihaknya juga mengaku masih terus melakukan pemantauan lokasi kejadian.
Monitoring dan pengukuran tinggi genangan air terus dilakukan dan melakukan upaya-upaya penyedotan air, serta terus memantau warga yang berada di lokasi pengungsian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.