Tamara Tyasmara Nyerah 3 Jam Dicerca 10 Pertanyaan Saat Tes Kejiwaan, Ditanya Tentang Dante

Artis Tamara Tyasmara nyerah lakukan tes kejiwaan terkait kasus kematian sang anak Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Instagram
Tamara Tyasmara Nyerah 3 Jam Dicerca 10 Pertanyaan Saat Tes Kejiwaan 

SURYAMALANG.COM - Artis Tamara Tyasmara nyerah lakukan tes kejiwaan terkait kasus kematian sang anak Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante

Diketahui Tamara Tyasmara dicerca 10 pertanyaan selama 3 jam saat menjalani tes kejiwaan

Tamara Tyasmara melakukan tes kejiawaan di Biro SDM Polda Metro Jaya.

Tes kejiwaan ini dilakukan terkait kasus tewasnya Dante, anak Tamara.

Ia diperiksa selama 3 jam dan ditanyai 10 pertanyaan mengenai Dante.

Namun, pemeriksaan atau tes kejiwaan tersebut tak selesai dan akan dijadwalkan ulang.

“Agendanya hari ini klien kami sudah diminta keterangannya kurang lebih 3 jam,” ujar kuasa hukum Tamara Tyasmara, Sandy Arifin, di Polda Metro Jaya, Kamis (15/2/2024), seperti dikutip dari Grid.ID

Tamara Tyasmara mengatakan ada sekitar 10 pertanyaan yang diberikan pihak psikolog forensik.

“Kurang lebih sepuluh, cuman jawabannya mendalam sih,” kata janda Angger Dimas ini.

Pacar Tamara Tyasmara Diduga Sosok yang Temani Dante Berenang, Respon Sang Artis Aneh saat Ditanya
Pacar Tamara Tyasmara Diduga Sosok yang Temani Dante Berenang, Respon Sang Artis Aneh saat Ditanya (Kompas.com/Cynthia Lova/Instagram @tamaratyasmara)

Baca juga: Calon Mertua Ayu Ting Ting Pengen Anaknya Cepat Nikah, Tapi Lettu Fardhana Malah Ditugaskan ke Papua

Baca juga: Istri Deddy Corbuzier Mau Bagi-bagi Nomor HP Mayor Teddy, Ada Syarat yang Mau Kontak Ajudan Prabowo

Mantan istri Angger Dimas ini pun meminta penjadwalan ulang untuk menyelesaikan pemeriksaan kejiwaan.

“Dikarenakan kondisi klien kami capek, nanti kita akan reschedule ulang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Sandy Arifin.

Sandy Arifin memastikan kliennya akan kooperatif apabila kembali mendapat undangan pemeriksaan.

“Intinya ke depannya kalau ada panggilan lagi, kita akan kooperatif,” imbuh Sandy Arifin.

Sementara itu, pertanyaan yang diberikan oleh psikolog forensik adalah terkait sosok Dante, putra semata wayangnya yang meninggal di tangan YA.

“Isi pertanyaannya lebih tentang Dante itu seperti apa,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tamara Tyasmara menjalani tes kejiwaan di Biro SDM Polda Metro Jaya.

Sebelum Tamara Tyasmara, Angger Dimas dan tersangka YA juga menjalani tes kejiwaan terkait kasus kematian Dante.

Tamara Tyasmara menjalani pemeriksaan kejiwaan terkait kasus kematian Dante selama 3 jam, namun belum diselesaikan.

Ketika ditanya mengenai percakapannya dengan tersangka YA yang dibahas pihak pemeriksa, Tamara Tyasmara tak menjawab dengan lugas.

Dia hanya menyebut bahwa dirinya sudah memperlihatkan ponselnya kepada pihak yang memeriksa kejiwaannya.

“Kan saya tunjukin hp saya,” ujar Tamara Tyasmara saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (15/2/2024).

Tamara Tyasmara sendiri mengaku berpacaran dengan YA selama hampir 2 tahun.

“Dari April 2022 kurang lebih 2 tahun (berpacaran),” tutup Tamara Tyasmara.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tamara Tyasmara menjalani pemeriksaan kejiwaan terkait kasus kematian Dante.

Tamara Tyasmara, Angger Dimas dan tersangka YA juga menjalani tes kejiwaan terkait kasus kematian Dante.

Sebelum Dante meninggal dunia, Tamara Tyasmara menunjukkan perilaku yang juga disoroti.

Tamara Tyasmara kedapatan melakukan survei ke kolam renang tempat anaknya ditenggelamkan oleh kekasihnya, Yudha Arfandi.

Viral Tamara Tyasmara Dituduh Sekongkol Sama Yudha Arfandi Soal Kematian Dante
Viral Tamara Tyasmara Dituduh Sekongkol Sama Yudha Arfandi Soal Kematian Dante (Instagram)

Mengenai hal itu, Tamara Tyasmara mengakui kalau dirinya memang melakukan survei tersebut.

Dirinya mengatakan bahwa hal tersebut wajar dilakukan olehnya.

"Itu hal yang wajar untuk orang yang kenal aku," kata Tamara Tyasmara di Polda Metro Jaya, Kamis (15/2/2024), dikutip dari Tribunseleb.

Bukan hanya kolam renang, Tamara Tyasmara juga melakukan survei ke tempat bermain Dante.

"Dante mah main playground aja aku harus cek dulu playground-nya bersih apa enggak, jadi apalagi berenang. Itu hal yang wajar sih," ujar Tamara.

Mantan istri Angger Dimas tersebut mengaku sebagai orang yang detail.

"Orang dekat aku tahu seperti. Dante sakit aja obatnya per berapa menit harus saya catat di handphone saya. Memang aku orangnya detail," ungkap Tamara.

"Dante sakit, obatnya harus aku catat per menitnya. Bahkan bukan Dante aja, anaknya dia sakit juga aku tulis," lanjutnya.

Orang-orang terdekat Tamara Tyasmara disebutnya sudah tahu akan hal itu.

"Tapi kan orang terdekat tahu aku seperti apa," katanya lagi.

Baru-baru ini, terungkap alasan YA sampai tega membenamkan Dante hingga 12 kali di air kolam renang hingga putra Tamara itu mengembuskan napas terakhirnya.

Dalam proses penyidikan, tim penyidik telah mencecar YA dengan 62 pertanyaan terkait kasus kematian Dante.

YA dijerat pasal tentang dugaan kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana. Ia pun terancam hukuman mati.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan pihaknya secara maraton melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

Ia mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap YA masih akan dilanjutkan pada Senin (12/2). YA sejauh ini membenarkan jika dirinya menemani Dante berenang.

"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka (YA). Tahap pertama 36 pertanyaan, dilanjutkan kemarin 26 pertanyaan," kata Kombes Pol Wira pada Minggu (11/2).

Adapun polisi sempat mengungkap sejumlah fakta mengejutkan dalam sesi jumpa pers tersebut.

Salah satunya yakni terkait dugaan alasan YA menenggelamkan Dante dengan indikasi durasi waktu sebanyak 12 kali.

"Analisis rekaman video ada indikasi bahwa ketika waktunya pendek dibenamkan kepalanya itu karena ada di situ lifeguard (penjaga di kolam renang) yang ikut melihat di situlah sebentar," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Senin (12/2).

"Tersangka membenamkan korban ke dalam kolam sebanyak 12 kali dengan durasi waktu 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, 26 detik, dan yang terakhir tubuh korban dibenamkan ke dalam kolam selama 54 detik."

Polisi juga berencana mengorek informasi dari pihak lifeguard terkait hal itu.

"Nanti kita mix antara video dan keterangan dari lifeguard," seru Wira.

"Soal kualifikasi tersangka, tersangka tidak memiliki sertifikasi melatih orang berenang, termasuk menyelam," terang Wira.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan tim penyidik, tersangka ini beralasan melatih pernapasan dengan nyelam-nyelaman. Nanti kita bandingkan dengan keterangan saksi maupun ahli."

Terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan dari hasil pemeriksaan, tersangka dan korban berenang selama 2,5 jam.

"Tersangka mengakui berenang di air selama 2,5 jam dan untuk latihan," ucapnya.

Rovan mengatakan latihan yang dimaksud agar Dante bisa kuat dalam hal pernapasan hingga tidak takut dengan air.

"Membenam bertujuan latihan pernafasan, biar lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air," ucapnya.

Dalam hal ini, YA sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan gelar perkara dan bukti-bukti yang kuat yang disita polisi salah satunya rekaman CCTV.

"Tersangka mengakui berenang di air selama 2,5 jam," tutur Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu di kesempatan berbeda.

Terkait alasan membenamkan kepala Dante, YA beralasan ingin membantu Dante melatih pernapasan.

YA juga berharap agar Dante tidak panik atau takut air.

"Untuk latihan membenam bertujuan latihan pernapasan," lanjut Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu.

"Biar lebih kuat, tidak terlalu panik, dan tidak takut air."

Alasan YA tersebut sontak menuai beragam reaksi netizen. Banyak netizen yang mengecam aksi YA.

"Kalo dia liat cctv nya sndiri pasti tetep ngelak. Psikopat sih," komentar pemilik akun @bay***710.

"Saya mantan pelatih renang, utk latihan pernapasan bagi anak usia 10th kebawah hrs dkolam dgn kedalam 60-80cm (max air sepinggang anak) itu pun maksimal hanya 2-3x gerakan naik turun dn hrs latihan kering ddarat tahan napas sblm msuk air, Klo smpe dcelap celup k air, anak itu bkn teh celup, ini bkn kelalaian, ini kriminal terencana, pelaku menodai profesi pelatih renang, krn faktanya dia ga ngerti teori melatih kering dan basah [sic!]," balas akun @Ad***de.

"Terus yg clingak clinguk dulu sebelum membenamkan itu termasuk latihan juga kah..?," sahut akun @Silfi***mita.

"Gw rasa lebih ke kelalaian sih... Mksdnya spy anak blajar nahan napas.. Cuma ya itu, berlebihan 'ngelatihnya'....," tambah akun @Ron***77. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved