Wirausaha

Cara Membuat Mie Terbang, Bisa Jadi Kado Ulang Tahun dan Peluang Usaha

Chef Sandy mempraktekan cara membuat mie terbang kepada para anggota PPJI Jatim dan PPIP di Midtown Hotel Surabaya, Senin (20/5/2024).

Editor: Yuli A
nurika anisa
Chef Sandy mempraktekan cara membuat mie terbang kepada para anggota PPJI Jatim dan PPIP di Midtown Hotel Surabaya, Senin (20/5/2024). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sajian mie goreng kian unik dan bervariasi. Salah satunya seperti mie terbang (flying noodle) yang bisa dijadikan kado momen spesial.

 


Olahan mie ini memiliki tampilan unik seakan terbang melayang di atas udara. Mie ini juga menjadi primadona baru sebagai kado ulang tahun, wisuda, dan acara lainnya.

 


Chef Sandy Sumartono selaku Sous Chef Midtown Hotel Surabaya menyebut, pembuatan mie terbang ini sama dengan proses mie pada umumnya. Bedanya pada cara penyajian.

 


“Saya membuat konsep mie dibuat sumpit terbang, tidak hanya mie sebagai makanan tapi juga buat cake ulang tahun. Mie kan umum tapi teknik plattingnya beda,” sebutnya ditemui di sela acara fun cooking bareng Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) dan PPJI Jatim, Senin (20/5/2024).

 


Menurut Chef Sandy, teknik platting dalam mie terbang ini hanya membutuhkan sumpit atau garpu yang seakan-seakan membuat mie tersebut terbang.

Cara membuat mie terbang di Midtown Hotel Surabaya.
Cara membuat mie terbang di Midtown Hotel Surabaya. (nurika anisa)


Di depan para anggota IPIP dan PPJI Jatim, Chef Sandy mempraktekan dua kreasi mie terbang. Mie terlebih dahulu diolah dengan cara digoreng dan dicampuri bumbu.

 


Kemudian ditata pada sumpit yang telah ditusukan pada wortel. Fungsi wortel dibuat sebagai penyokong atau penguat tatakan.

 


“Cukup simpel bahan utama hanya sumpit, mie dan wortel,” sebutnya.

 


Mie goreng bumbu tersebut kemudian digulung pada sumpit yang sudah tertata melayang. Gulungan harus rapi agar sumpit penyangga tidak tampak.

 


Untuk membuat kado mie terbang. Porsi mie harus dilapisi dengan mika dan ditambah beberapa bahan mempercantik tampilan.

 


“Saya melihat ulang tahun biasanya kan kue, coba membuat mie terbang ini,” ucapnya.

 


Mie yang digunakan bisa berbagai jenis. Diolah dengan berbagai masakan, bisa juga dimasak tamie capcay.

 


Untuk membuat mie terbang versi kering, membutuhkan teknik khusus. 

 


Pertama menyiapkan minyak panas, kemudian memasukan mie telur yang sudah direbus. 

 


Beberapa bagian dari mie tersebut diangkat menggunakan sumpit atau garpu. Beberapa peserta pada acara demo masak ini turut mempraktekan cara membuatnya.

 


Bagian yang terangkat harus disiram minyak panas sedikit demi sedikit hingga bertekstur kaku pada pegangan sumpit. Tekstur tersebut yang membuat mie pada sumpit seakan terbang.

 


“Hanya kemampuan tangan saja karena harus dipegang dan disiram minyak,” ucapnya.

 


Waktu ini tidak membutuhkan waktu lama, sekitar 15 menit. Tamie kering ini rasanya lebih seru saat disandingkan dengan siraman capcay. 

 


Chef Sandy memaparkan resep membuat capcay. Isian capcay berbagai macam mulai dari bakso, sosis, jamur, baby corn, sawi putih atau sawi daging, brokoli, kembang kol dan beberapa gubis sesuai selera.

 


Cara memasaknya pun mencampurkan bumbu bawang, potongan ayam, jamur, kemudian sayur.

 


“Boleh ditambahkan kaldu ayam atau kaldu sapi. Kecap asin, maizena untuk pengental tapi jika terlalu banyak akan seperti saus fla. Bisa juga dengan tapioka yang lama-lama akan seperti lem. Kalau capcay lebih baik pakai tapioka,” sebutnya.

 


Setelah capcay matang, disiramkan pada mie kering. Namun Chef Sandy memberikan catatan untuk tidak menaruh capcay didekat badan mie melayang. Tampilannya seperti sajian restoran Chinese food.

 


Pada saat yang sama Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) Asrilia Kurniati menyebut, kegiatan kolaborasi ini merupakan bagian visi pelatihan kepada para pengusaha kuliner UMKM maupun mikro di Surabaya.

 


“Memang kami ingin menggalakan kepada ibu-ibu terutama yang belum punya penghasilan kita latih jadi sosok wanita independent di bidang kuliner. Bahan-bahannya yang terjangkau,” ungkapnya.

 


Bergerak pada bidang sosial, IPIP dan PPJI Jatim menargetkan pelatihan ke kelurahan maupun kecamatan di Surabaya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjangkau sebanyak mungkin para ibu-ibu di Surabaya untuk bergabung mengikuti latihan.

 


Ketua Bidang Sosial PPJI Jatim ini menyebut, tujuan kegiatan ini untuk dapat menggalakan kembali pahlawan ekonomi Kota Surabaya bahwa para ibu-ibu tidak hanya bisa menjadi ibu rumah tangga tapi juga memiliki peluang membuat usaha.

 


“Sasarannya kebanyak memang ibu rumah tangga, tapi misal bapak-bapak yang ikut boleh. Karena PPJI Jatim banyak anggota laki-laki, pemilik katering dan chef kami laki-laki tetapi jika IPIP fokus perempuan. Komunita sosial bergerak untuk perempuan, anak-anak dan kaum duafa,” terangnya.

 


Foto Nurika : Chef Sandy mempraktekan cara membuat mie terbang kepada para anggota PPJI Jatim dan PPIP di Midtown Hotel Surabaya, Senin (20/5/2024).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved