Pilkada Malang Raya 2024

Dewa Kembali Ramaikan Bursa Pilkada Kabupaten Malang

AGUS SA'DULLAH - Taktik itu bagus dimainkan dan apabila berhasil pasti menguntungkan buat petahana, akan tetapi taktik tersebut merugikan Mas Dewa.

Penulis: Purwanto | Editor: Yuli A
fraksinasdem.org
Kresna Dewanata Phrosakh 

AGUS SA'DULLAH - Taktik itu bagus dimainkan dan apabila berhasil pasti menguntungkan buat petahana, akan tetapi taktik tersebut merugikan buat Mas Dewa secara politik, sebab publik akan menganggap Mas Dewa politisi plin-plan. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kresna Dewanata Phrosakh, anak bekas Bupati  Malang, Rendra Kresna, kembali meramaikan bursa pencalonan dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024.

Ada sejumlah banner bertuliskan "Malang Djagongan Penak, Bolo Dewa, dan Mas Dewa", antara lain di Jalan Mojosari, Kepanjen, Kabupaten Malang. 

Saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, dia menjawab bahwa baliho itu dipasang oleh relawannya yang bernama Bolodewa. 

"Sebetulnya kawan-kawan relawan Bolodewa yang memasang, mereka berharap bahwa saya bisa berkontribusi terhadap Kabupaten Malang yang sudah 2 kali mengantarkan saya ke Senayan (DPR RI) mulai tahun 2014-2024," terang Dewa kepada SURYAMALANG.COM, Senin (3/6/2024). 

Dewa menambahkan dirinya tidak akan mengabaikan para relawannya. 

"Tentunya saya tidak bisa mengabaikan harapan dari kawan-kawan Bolodewa yang juga representatif dari masyarakat Malang Raya," tambah politisi Partai Nasdem itu. 

"Tetapi kembali lagi tentunya semua akan ditentukan dengan keluarnya rekomendasi dari Partai Nasdem dan partai yang akan berkoalisi jika nanti saya akan ikut serta dalam pilkada," tutur Dewa. 

Sementara itu, Direktur LSM Jampud (Jaringan Aliansi Pemuda untuk Demokrasi), Agus Sadullah, menanggapi kemunculan Dawa di Pilkada 2024.

"Beberapa waktu lalu kan Mas Dewa masif diberitakan akan maju di Pilkada Kota Malang atau Batu. Isu Mas Dewa hengkang dari Kabupaten Malang itu bisa saja bagian taktik yang dimainkan oleh konsultan petahana dalam hal ini Abah Sanusi (Bupati Malang)," terang Agus Sadullah

Agus Sadullah membaca bahwa Dewa hengkang adalah taktik memainkan isu. 

"Harapannya, dari taktik memainkan isu Mas Dewa hengkang dari kancah pertarungan Pilkada Kabupaten Malang, bisa mengacaukan konstelasi pikiran elit politik sekaligus membangun persepsi publik, sasarannya tak lain men-downgrade Abah Gunawan (Gunawan Wibisono) sebagai rival tangguh petahana," katanya. 

Menurut Agus Sadullah, taktik tersebut cukup gampang terbaca, apalagi ada isu-isu lain yang dimainkan secara bersamaan.

"Cara bacanya mudah kok, isu hengkangnya Mas Dewa itu dibarengi dengan isu penguatan hubungan petahana yang akan di pasangkan dengan Bu Nyai (Lathifah Shohib) sebagai N2," jelasnya. 

"Goal setting yang ingin didapat mengunci pikiran elit politik, karena apabila pilihan elit jatuh kepada Abah Gunawan, maka dengan hengkangnya Mas Dewa, Abah Gunawan akan kesulitan mencari sosok N2, dengan demikian petahana seolah memberikan pesan moral kepada elit, daripada susah mending rekom menyatu ke dalam gerbongnya," tegasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved