Berita Arema Hari Ini

Arema FC Ditolak Pemkot Blitar, Singo Edan Tidak Diizinkan Pakai Stadion Soepriadi sebagai Homebase

Arema FC diperkirakan batal menggunakan Stadion Soepriadi atau Stadion Supriyadi (ejaan mutakhir) Kota Blitar untuk homebase di Liga 1 2024

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Jumat (7/6/2024). 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Arema FC diperkirakan batal menggunakan Stadion Soepriadi atau Stadion Supriyadi (ejaan mutakhir) Kota Blitar untuk homebase di Liga 1 2024.

Persoalannya, Wali Kota Blitar, Santoso, tidak menyetujui permohonan dari manajemen Arema FC terkait penggunaan Stadion Soepriadi sebagai homebase klub beralias Singo Edan itu.

"Arema FC batal homebase di Stadion Supriyadi Kota Blitar pada Liga 1 tahun ini."

"Permohonan penggunaan Stadion Supriyadi untuk homebase Arema FC di Liga 1 tidak disetujui Wali Kota," kata Ketua PSSI Kota Blitar, Yudi Meira, kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (7/6/2024).

Yudi mengatakan, PSSI akan menyampaikan jawaban Wali Kota Blitar, Santoso, terkait tidak menyetujui penggunaan Stadion Supriyadi untuk homebase Arema FC kepada manajemen klub.

"Kami masih menunggu surat jawaban secara resmi dari Wali Kota. Setelah itu kami sampaikan kepada manajemen Arema FC," ujarnya.

Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan, memang sudah menerima surat permohonan penggunaan Stadion Supriyadi untuk homebase tim Arema FC beberapa minggu lalu.

Tetapi, Pemkot Blitar tidak menyetujui permohonan Stadion Supriyadi sebagai kandang Arema FC.

Alasannya, kata Santoso, masyarakat Kota Blitar ini masih banyak yang trauma dengan peristiwa dulu, ketika Arema FC bertanding melawan Persebaya Surabaya pada semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Supriyadi.

Ketika itu, terjadi kerusuhan antar-kelompok suporter kedua tim di luar Stadion Supriyadi, Kota Blitar.

"Ketika Arema melakukan pertandingan di Blitar, kemudian terjadi kekacauan sehingga merugikan banyak masyarakat di Kota Blitar," kata Santoso.

"Warung-warung, sawah-sawah rusak. Ada sepeda motor yang dibakar, mobil saya juga kena sasaran dirusak, kaca depan belakang pecah," lanjutnya.

Menurut Santoso, trauma masyarakat terhadap peristiwa kerusuhan suporter sepak bola itu masih membekas.

"Mengembalikan trauma masyarakat terhadap peristiwa itu tidak semudah yang dibayangkan."

"Kemudian terjadi peristiwa Kanjuruhan. Tampaknya, saat ini masyarakat Kota Blitar belum siap kalau Stadion Supriyadi digunakan home base Arema FC," katanya. 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved