Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Hari Ini Populer: Rumor Pelatih Asing Asal Brasil, 2 Stadion Alternatif untuk Homebase

Satu yang menjadi sorotan berita soal rumor pelatih Arema FC yang baru merupakan pelatih asing asal Brasil yang pernah memimpin Timnas Thailand.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase SURYAMALANG.COM
Berita Arema Hari Ini Populer: Rumor Pelatih Asing Asal Brasil, 2 Stadion Alternatif untuk Homebase 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut berita Arema hari ini populer Jumat 14 Juni 2024 yang mengulas tentang pemain dan pelatih Singo Edan.  

Satu yang menjadi sorotan berita soal rumor pelatih Arema FC yang baru merupakan pelatih asing asal Brasil yang pernah memimpin Timnas Thailand.

Selain itu, berita Arema hari ini juga membahas soal dua stadion alternatif untuk menjadi homebase Arema FC jika ditolak di Blitar.

Simak liputan selengkapnya terkait berita Arema hari ini selengkapnya:

1. Rumor Pelatih Asing Asal Brasil

Beredar rumor pelatih asing Arema FC untuk musim Liga 1 2024 merupakan pelatih kelahiran Brasil dan pernah pimpin Timnas Thailand.

Saat ini calon pelatin asing Arema FC itu masih pimpin klub liga Thailand.

Arema FC nampaknya cukup serius menyiapkan kekuatan baru untuk menghadapi persaingan di Liga 1 2024/2025.

Keseriusan pertama terlihat dari pemilihan pelatih baru Arema FC.

Arema FC memastikan diri akan menggunakan pelatih asing untuk gelaran Liga 1 musim depan.

Kini, Arema FC sedang melakukan seleksi terhadap para calon pelatih Singo Edan.

Kabar terbaru, calon pelatih asing Arema FC sudah muncul.

Sosoknya bahkan pernah beberapa kali dikaitkan dengan banyak klub Liga 1, mulai dari Persija Jakarta, Persib Bandung, PSIS Semarang hingga Persis Solo.

Pelatih yang dimaksud adalah Alexandre Gama.

Pelatih Alexandre Gama
Pelatih Alexandre Gama (Tribunnews)

Kabar tersebut diketahui dari unggahan story akun Instagram @transfermews_ft, Kamis (13/6/2024).

"RUMORS

Arema FC kabarnya tertarik untuk mendatangkan pelatih asal Brasil, Alexandre Gama(56).

Lisensi: Pro UEFA

Formasi: 4:2:3:1," tulis keterangannya.

Saat ini, Alexandre Gama tercatat masih menjadi pelatih klub Liga Thailand, Lamphun Warrior.

Merujuk pada laman Transfermakrt.com, kontrak Alexandre Gama di Lamphun Warrior akan segera berakhir, tercatat hingga 30 Juni 2024.

Alexandre Gama sudah dua musim menjadi pelatih Lamphun Warrior sejak gabung pada November 2022 lalu.

Hasilnya, Lamphun Warrior meraih 24 kemenangan, 13 imbang, dan 21 kekalahan.

Sedangkan pada musim ini, Alexandre Gama hanya bisa membawa Lamphun Warrior menempati posisi ketujuh di klasemen akhir.

Dari 30 pertandingan, Lamphun Warrior mencatatkan 9 kemenangan, 8 imbang dan 13 kekalahan.

Kini dengan kontraknya yang sudah hampir selesai beraama Lamphun Warrior maka menjadi peluang bagi Arema FC jika berniat mendatangkan Alexandre Gama.

Alexandre Gama sendiri sebenarnya merupakan pelatih berkualitas.

Beberapa penghargaan hingga trofi juara sudah didapat oleh Alexandre Gama.

Di antaranya dua trofi juara Liga Thailand bersama Buriram United pada musim 2013/2024 dan 2014/2015.

Kemudian tiga trofi juara Thailand Champions Cup Winer.

Ada juga tiga trofi Thai Cup Winner.

Serta dua kali Thai League Cup Winner.

Alexandre Gama tercatat juga pernah menjadi pelatih Timnas Thailand U-21, U-22, dan U-23.

Kolase foto pelatih asal Brasil, Alexandre Gama saat menangani Daegu FC. (Instagram @gamalima7)
Kolase foto pelatih asal Brasil, Alexandre Gama saat menangani Daegu FC. (Instagram @gamalima7) ()

Lantas siapakah sosok Alexandre Gama?

Pelatih yang memiliki nama lengkap Alexandre Torreira da Gama Lima Casado ini merupakan pelatih kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, pada 4 Januari 1968.

Karier kepelatihannya dimulai sejak tahun 2002 saat mengemban tanggung jawab sebagai pelatih pembinaan pemain usia dini milik klub Brasil, Fluminense.

Selain akademi sepak bola milik Fluminense, Alexandre Gama juga pernah dipercaya untuk menangani pembinaan usia dini Internacional.

Adapun kariernya sebagai pelatih kepala bermula ketika diangkut klub asal Uni Emirat Arab, Al Wahda FC, pada 2006.

Kemudian, ia sempat singgah di Macae (2008) dan Volta Redonda (2008).

Setelah Uni Emirat Arab, kariernya berlanjut ke Korea Selatan untuk mengasuh Gyeongnam FC sebagai asisten pelatihnya Kwang-rae Cho.

Dari situ, kerja samanya dengan Kwang-rae Cho berlanjut di Timnas Korea Selatan.

Duet dua pelatih ini sukses membawa Timnas Korea Selatan melaju ke semifinal Piala Asia 2011.

Sayangnya, prestasi mereka hanya mentok sebagai peringkat ketiga.

Negara selanjutnya yang sukses ditaklukkan Alexandre Gama ialah Thailand.

Di Negeri Gajah Perang ini, ia berhasil menyabet banyak sekali gelar juara.

Bersama Buriram United, misalnya, dia sukses mempersembahkan dua gelar juara Thai Premier League (2014 dan 2015).

Lalu ada juga Thai FA Cup 2015, Thai League Cup 2015, Kor Royal Cup (2015 dan 2016), Premier Cup 2016, dan Mekong Club Championship (2015).

Klub selanjutnya yang dibantu moncer ialah Chiangrai United.

Di sana, ia berhasil meraih dua gelar Thai FA Cup (2017 dan 2018), Thai League Cup 2018, dan Thailand Champions Cup 2018.

Alexandre Gama sebetulnya juga sempat dipercaya oleh Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) untuk mengasuh timnas Thailand U-21, U-22, dan U-23.

Namun, ia memutuskan untuk kembali ke level klub dengan membina Muangthong United (2019-2020), Buriram United (2020-2021), dan Daegu United (2021-2022).

Saat ini ia di klub Lamphun Warrior.

Deretan Prestasi

- Juara Liga Thailand/Thai League

1. Buriram United (2013-2014)

2. Buriram United (2014-2015)

- Juara Champions Cup Thailand

1. Buriram United (2014-2015)

2. Buriram United (2015-2016)

3. Singha Chiangrai United (2017-2018)

- Juara Piala Liga Thailand/ Thai League Cup

1. Buriram United (2013-2014)

2. Chiangrai United (2016-2017)

3. Singha Chiangrai United 2017-2018

- Juara Thai League Cup Winner

1. Buriram United (2014-2015)

2. Singha Chiangarai United (2017-2018)

2. 2 Stadion Alternatif untuk Homebase

Terungkap 2 stadion alternatif Arema FC bila akhirnya mentok tetap ditolak oleh Wali Kota Blitar untuk berkandang di Stadion Soepriadi.

Stadion Soepriadi Blitar awalnya menjadi jujukan Arema FC sebagai homebase untuk putaran pertama Liga 1 2024-2025. 

Sedangkan untuk putaran kedua Liga 1, Arema FC akan kembali ke Malang dan Stadion Kanjuruhan kembali jadi homebase. 

Situasi itu bisa terjadi sebab Arema FC sampai kini masih menunggu proses renovasi Stadion Kanjuruhan Malang yang belum selesai. 

Sayangnya, Arema FC mengalami kendala untuk memakai Stadion Soepriadi sebab Wali Kota Blitar menolak. 

Para pemain PSBR mengikuti latihan di Stadion Soepriadi, Kota Blitar
Para pemain PSBR mengikuti latihan di Stadion Soepriadi, Kota Blitar (SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi)

Wali Kota Blitar, Santoso enggan mengeluarkan izin penggunaan Stadion Soepriadi dengan alasan warganya masih trauma. 

Menurut Santoso, warga Blitar trauma akan kericuhan pendukung Arema FC dan Persebaya Surabaya saat kedua tim bertemu di Stadion Soepriadi saat babak semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020 silam.

Di tengah kondisi tersebut, Arema FC harus tetap memutar otak dan menyiapkan rencana-rencana baru termasuk stadion alternatif selain Blitar. 

Setidaknya ada dua stadion yang dilirik Arema FC selain Stadion Soepriadi seperti yang diungkap oleh Manajer Operasional Arema FC, Sudarmaji. 

Sudarmaji, mengaku telah meninjau dua stadion selain Stadion Soepriadi mulai dari Stadion Bumi Wali, Tuban, dan Jember Sport Garden, Jember.

“Sebenarnya kami juga sudah mengecek stadion lainnya. Seperti di Tuban (Stadion Bumi Wali) dan Jember (Jember Sport Garden),” kata Sudarmaji Selasa (11/6/2024). 

Meski punya dua stadion alternatif, Sudarmaji mengatakan, Arema FC masih berupaya berkandang di Kota Blitar.

Hal ini karena Stadion Soepriadi dinilai sudah lolos asesmen Polda Jawa Timur sebab pernah dipakai untuk menggelar laga Liga 2.

Salah satu bukti keseriusan Arema FC memakai Stadion Soepriadi adalah melobi Pemerintah Kota Blitar agar mendapatkan izin.

“Dengan berbagai pertimbangan utamanya terkait assesment dan faktor lainnya, Stadion Soepriadi yang sementara ini dapat segera digunakan. Terlebih di sana musim ini tidak dipakai tim Liga 2,” imbuh pria asal Banyuwangi itu.

Seleksi tim PSBI di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Senin (25/7/2022). 
Seleksi tim PSBI di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Senin (25/7/2022).  (SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi)

Sudarmaji menyampaikan, pihaknya kini masih berjuang dan mengajukan audiensi kepada Pemkot Blitar.

Surat permohonan untuk menggelar audiensi pun sudah dikirimkan kepada Wali Kota Santoso. 

“Kami sangat ingin berdialog dengan Pemerintah Kota Blitar untuk berbincang secara obyektif dan aktual, seputar persiapan keinginan kami berkandang di Stadion Soepriadi,” ucap Sudarmaji. 

Selain itu, Sudarmaji juga menjelaskan nantinya Arema FC tidak akan memakai Stadion Soepriadi selama satu musim penuh kompetisi.

Singo Edan hanya menggunakan 7-8 partai kandang di Stadion Soepriadi atau hanya setengah musim.

Hal ini menyusul peluang untuk kembali ke Stadion Kanjuruhan pada paruh musim nanti.

“Kami juga akan menanyakan kepastian selesainya Stadion Kanjuruhan sebab untuk musim 2024/2025 nanti, kami akan mendaftarkan dua stadion," terang Sudarmaji. 

"Stadion utamanya di Stadion Kanjuruhan, sedang stadion pendamping di Stadion Soepriadi Blitar,” tandas Sudarmaji.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved