Kondisi Tempat Gym TKP Wanita Jatuh Tewas saat Treadmill, Posisi Jendela Bahaya Pemilik Beri Alasan

Kondisi tempat gym TKP wanita jatuh tewas saat treadmill, posisi jendela membahayakan, pemilik beri alasan.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto/Youtube Tribunnews
Tempat gym TKP wanita jatuh tewas saat treadmill, posisi jendela membahayakan, pemilik beri alasan. 

SURYAMALANG.COM, - Kondisi tempat gym lokasi wanita jatuh saat treadmill terungkap setelah polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

Dalam tragedi ini, wanita berinisial FN berusia 22 tahun tersebut tewas setelah jatuh dari lantai 3 gedung K-Gym di Jalan Paris II, Kecamatan Pontianak Tenggara. 

Peristiwa yang terjadi pada Selasa (18/6/2024) tersebut membuat pemilik gym dimintai keterangan perihal posisi jendela. 

Pasalnya, korban FN terjatuh dari jendela yang terbuka lebar tepat di belakangnya ketika melakukan treadmill. 

Kondisi Tempat Gym TKP Wanita Jatuh Tewas saat Treadmill, Posisi Jendela Bahaya
Kondisi Tempat Gym TKP Wanita Jatuh Tewas saat Treadmill, Posisi Jendela Bahaya (YouTube Tribunnews)

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pontianak Kompol Antonius Trias Kuncorojati menyebut kejadian berawal saat korban bersama adik dan pacarnya pergi ke K-Gym pada Selasa siang.

“Pacar korban mengajaknya di lantai 2, namun korban ingin ke treadmill di lantai 3,” kata Antonius, Rabu (19/6/2024) mengutip KompasTV.com (grup suryamalang)

Kemudian, korban menggunakan salah satu treadmill.

Setelah sekitar 30 menit menggunakan treadmill, korban tampak memperlambat gerakannya dan hanya berjalan.

“Lalu korban tiba-tiba termundur hingga akhirnya jatuh melalui jendela,” jelas Antonius. 

Baca juga: Kisah Safa Bocah SD Sakit Tumor Payudara dan Yatim Piatu, Jual Es Keliling Demi Hidup dan Sekolah

Setelah terjatuh, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak untuk diberikan pertolongan pertama, namun nyawanya tak tertolong.

Dari sini terungkap seperti apa kondisi tempat gym tersebut. 

Antonius menyebut olah TKP menemukan jarak treadmill dengan jendela hanya 60 sentimeter (cm)

"Kami sudah melakukan olah TKP, hasilnya jarak dari ujung bibir treadmill dengan jendela sangat dekat, 60 cm," kata Antonius dalam Kompas Petang Kompas TV, Rabu.

Sementara untuk lebar jendela, kata ia, sekitar 70 hingga 90 cm.

"Pijakan balkon di bawah hanya 36 cm, dan tidak ada pengaman pada jendela," tegas Antonius.

Baca juga: Presiden Jokowi Bersiap Tinggalkan Istana Negara, Barang Miliknya Mulai Dipindah ke Kediaman di Solo

Petugas kepolisian melakukan TKP di tempat gym jatuhnya wanita dari lantai 3 Selasa 18 Juni 2024
Petugas kepolisian melakukan TKP di tempat gym jatuhnya wanita dari lantai 3 Selasa 18 Juni 2024 (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto)

Hal tersebut tentu memudahkan pengunjung untuk jatuh ke bawah gedung.

Antonius menyebut pihaknya telah memeriksa lima saksi dalam kasus jatuhnya wanita dari lantai 3 gedung gym itu. 

Menurut penjelasan Antonius, saksi yang sudah diperiksa mulai dari pengunjung hingga pemilik gym.

"Kami sudah memeriksa beberapa saksi, dari pengunjung, sekuriti, dari pihak korban, pemilik gym," ujar Antonius. 

Alasan Pemilik

Antonius menyebut polisi memeriksa pemilik gym terkait posisi treadmill, tempat korban berolahraga membelakangi jendela kaca.

Pemilik gym beralasan kaca jendela terhalang panel yang membuat pemandangan di luar tidak terlihat, sehingga treadmill tidak dihadapkan ke jendela.

"Kami sudah memeriksa pemilik gym terkait alasan posisi treadmill bukan berhadapan dengan kaca," ucap Antonius. 

"Karena alasannya, kacanya tertutup, sehingga tidak terlihat pemandangannya, dengan posisi itu (membelakangi jendela) orang yang lari (di treadmill) tersebut bisa melihat pemandangan di bawah," jelas Antonius. 

Baca juga: Viral Wanita Syok Tahu Sang Tante Minta ART Rumah Goda Suaminya, Sempat Difitnah Buat Mertua Jatuh

Petugas kepolisian melakukan TKP di lokasi gym jatuhnya wanita dari lantai 3 Selasa 18 Juni 2024
Petugas kepolisian melakukan TKP di lokasi gym jatuhnya wanita dari lantai 3 Selasa 18 Juni 2024 (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto)

Antonius menyebut kaca jendela hanya memiliki ketebalan beberapa milimeter.

"Kacanya standar biasa, tidak terlalu tebal. Ketebalannya hanya beberapa milimeter saja," jelas Antonius. 

Padahal, kata Antonius, kaca yang digunakan pada gedung bertingkat harus tebal untuk memastikan keamanan bangunan.

"Jadi memang kaca itu ada untuk membersihkan AC dan membersihkan kaca di baliknya, namun saat terbuka memang tidak ada kuncinya dan tidak ada peringatan" ujar Antonius. 

"Pernah ada peringatan cuma ditulis pakai spidol di kaca," jelas Antonius. 

Antonius mengatakan berdasarkan hasil visum, korban tewas akibat pendarahan di kepala.

“Hasil visum, korban mengalami sejumlah luka memar atau lebam di sekitar wajah dan badan serta luka robek di kepala yang menyebabkan pendarahan,” ungkap Antonius.

Keterangan Saksi

Latif, saksi mata di lokasi yang juga juru parkir mengungkap peristiwa itu terjadi sekira pukul 13.30 WIB siang.

Namun, terkait bagaimana korban terjatuh Latif tidak mengetahui secara pasti.

Saat itu, Latif sedang berada di ruang alat berat lalu mendengar suara keributan ada seseorang yang terjatuh.

"Saat itu kami lagi naik ke atas olahraga, karena keadaan sepi juga," kata Latif melansir TribunPontianak.co.id, Selasa, (18/6/24).

Ketika keluar, Latif melihat seorang wanita sudah terkapar di teras gym yang berlantai porselin.

Kondisi korban saat itu dalam posisi tengkurap dan sudah bersimbah darah.

"Yang saya lihat itu tengkurap posisinya," ungkap Latif.

Setelah itu, korban pun segera dibawa oleh warga ke rumah sakit, namun belakangan diketahui korban meninggal dunia.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved