Jalan Terjal Arema FC Mencari Homebase, Singo Edan Berjuang dapat Restu Main di Blitar Atau Bantul

SURYAMALANG.COM, MALANG - Jelang bergulirnya Liga 1 2024, Arema FC masih belum tuntas menentukan stadion yang akan menjadi homebase-nya.

Semula, klub berjuluk Singo Edan ini memilih Stadion Soepriadi, Kota Blitar, sebagai homebase.

Kemudian, Arema FC memiliki opsi lain, yakni Stadion Sultan Agung, Bantul, sebagai homebase di Liga 1 2024.

Seperti diketahui, proses Arema FC untuk memakai Stadion Soepriadi masih menemui jalan terjal.

Pasalnya, Wali Kota Blitar, Santoso, sempat menolak Arema FC untuk memakai stadion yang memiliki kapasitas hingga 15 ribu penonton itu.

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyampaikan bahwa Stadion Sultan Agung dipilih lantaran kerap menjadi venue laga usiran di kompetisi Liga 1.

Selain itu, pada musim ini Barito Putera juga berencana memakai Stadion Sultan Agung sebagai homebase.

Baca juga: Choi Bo-kyung Ungkap Alasan Gabung Arema FC, Mengaku Terpesona dengan Vibes Kota Malang

"Misalkan di Blitar masih berjalan alot, ya kami akan pindah ke Bantul," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (1/7/2024).

Meski demikian, Arema FC masih berharap bisa memakai Stadion Soepriadi sebagai homebase.

Selain faktor kedekatan dengan Malang, nantinya Arema FC juga hanya setengah musim saja bermain di luar Malang.

Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, diproyeksi sudah dapat dipakai pada Januari 2025 atau kompetisi sudah memasuki putaran kedua.

"Di Blitar ini kami masih melakukan komunikasi."

"Rencananya 7 Juli 2024 kami akan melakukan pertemuan dengan Wali Kota Blitar dan pemerintah setempat," ungkap Inal, sapaan akrab Yusrinal Fitriandi.

Sebenarnya, pertemuan Arema FC dengan pemerintah Kota Blitar akan dilakukan dalam beberapa hari yang lalu.

Akan tetapi pertemuan tersebut ditunda dan diganti pada 7 Juli 2024 nanti.

Baca juga: Bek Asing Asia Anyar Arema FC Choi Bo-Kyung Bukan Kaleng-Kaleng, Pernah Juara 10 Kali di K-League 1.

Arema FC juga berencana menyodorkan sejumlah instrumen saat pelaksanaan pertandingan Liga 1 nanti kepada Pemkot Blitar.

Terutama berkaitan dengan faktor keamanan.

"Kami memahami ada dinamika yang disampaikan oleh Wali Kota."

"Tapi kami perlu memberikan penjelasan secara regulatif, termasuk bagaimana kami mengantisipasi hal-hal yang disampaikan pada 2020 lalu."

"Tapi sekarang regulasi sangat mengedepankan faktor keamanan, makannya kami melakukan komunikasi," kata Manager Operasional Arema FC, Sudarmaji.

Selain melakukan komunikasi dengan Pemkot Blitar, Arema FC juga intens melakukan komunikasi dengan PSSI dan PT LIB.

"Kami masih memiliki keyakinan untuk bisa bermain di Blitar."

"Karena kami terus melakukan report progres."

"Termasuk soal assessmen," tandasnya.