Berit Malang Hari Ini

Ketatnya Latihan Malut United Jelang Lawan Arema FC Sampai Dikenai Denda, Pelatih: Gak Ada Toleransi

Ketatnya latihan Malut United jelang lawan Arema FC sampai dikenai denda, Singo Edan wajib waspada pelatih lawan tak beri toleransi.

|
Instagram @aremafcofficial/@malutunitedfc
Malut United (kanan) latihan ketat jelang lawan Arema FC (kiri) sampai dikenai denda, Singo Edan wajib waspada pelatih lawan tak beri toleransi. 

SURYAMALANG.COM, - Ketatnya latihan Malut United jelang lawan Arema FC di pekan ke 8 Liga 1 2024-2025 membuat mereka berusaha keras.

Hal ini tentu harus diwaspadai oleh Arema FC jika tidak mau mengalami trend buruk setelah pekan ke 7 lalu berhasil mengalahkan PSIS Semarang.

Sesuai jadwal, Arema FC akan menghadapi Malut United pada Sabtu, 19 Oktober 2024 pukul 15.30 WIB di Stadion Soepriadi, Kota Blitar. 

Sebagai persiapan menjalani laga tandang ke kandang Singo Edan, Malut United tetap latihan meski diliburkan lantaran FIFA Matchday laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga.

FIFA Matchday terjalin antara Bahrain Vs Indonesia pada Jumat (11/10/2024), dan China Vs Indonesia pada Selasa (15/10/2024).

Sedangkan Liga 1 2024-2025 pekan ke 8 akan dimulai pada minggu ke tiga bulan Oktober. 

Pelatih kepala Malut United,  Imran Nahumarury menyebut timnya tetap menjalani latihan ketat meski diliburkan. 

Ada sebuah program latihan yang harus dilakukan pemain, selama libur kurang lebih dua pekan.

Program latihan ini, lanjut Imran, untuk menjaga kebugaran fisik pemain saat dipanggil kembali untuk jalani kompetisi.

"Tidak ada toleransi, program latihan ini harus benar-benar dilakukan oleh mereka (pemain)." jelas Imran, Selasa (1/10/2024) melansir TribunTernate.com (grup suryamalang).

Baca juga: Berita Arema Hari Ini Populer: Harapan Manajemen Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan, Jadwal Bulan Oktober

"Minimal ada tiga jenis latihan yang harus dilakukan, yakni endurance, aerobic, speed dan lain-lain" lanjut Imran.

Endurance atau daya tahan tubuh adalah kemampuan seseorang, untuk bergerak aktif dalam jangka waktu tertentu.

Aerobik adalah aktivitas fisik yang meningkatkan denyut jantung dan jumlah oksigen yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.

Sedangkan latihan speed untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya.

"Semua program yang saya bilang tadi, harus dilakukan dengan baik dan benar" papar Imran.

"Artinya tidak hanya pemain lokal saja, tetapi berlaku untuk pemain asing seperti Correa dan Adriano, "tegas Imran.

Baca juga: Arema FC Bersiap Kembali ke Stadion Kanjuruhan, Keamanan dan Keselamatan Penonton Jadi Hal Utama

Jika pemain tidak menerapkan atau melakukan program latihan yang dimaksud maka akan dikenai denda. 

Coach Imran menjawab pemain yang melanggar akan ketahuan dan terlihat dari penambahan berat badannya.

"Saya pastikan akan ada denda yang saya berikan ke mereka (pemain), denda apa itu? nanti kita lihat" ujar Imran.

"Karena prinsip saya, yang saya selalu katakan adalah, siapa yang siap, dia yang dimainkan" ungkap Imran.

"Jika kembali (pasca libur FIFA Matchday) dengan down perform, saya pastikan tidak dimainka" kata Imran mengakhiri.

Kesiapan Arema FC

Sedangkan di kubu Arema FC, manajemen menyampaikan, timnya telah bersiap untuk kembali bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Rencananya, pada akhir 2024 ini atau awal tahun 2025 nanti, Singo Edan sudah bisa memakai Stadion Kanjuruhan yang kini masih dalam proses renovasi.

Sebagai klub yang turut terdampak langsung oleh Tragedi Stadion Kanjuruhan, Arema FC berkomitmen untuk terus berbenah dan belajar dari peristiwa pahit tersebut.

Mereka menyadari, seluruh komponen sepak bola, termasuk klub, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan keselamatan penonton.

Dengan kembali ber-homebase di Stadion Kanjuruhan, Arema FC siap untuk bersinergi dengan pihak lain dalam menerapkan standar keamanan yang lebih baik.

"Kami mengajak semua pihak, termasuk keluarga korban, Aremania, pemerintah, federasi, dan operator liga, untuk bersatu dan berkomitmen dalam menciptakan lingkungan sepak bola yang aman dan nyaman"  kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi (Inal), kepada SURYAMALANG.COM.

"Kolaborasi yang erat adalah kunci untuk mencegah terulangnya tragedi serupa," lanjutnya. 

Kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan, lanjut Inal, akan menjadi tonggak sejarah baru.

Arema FC akan memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan sepak bola Indonesia telah berubah menjadi lebih baik.

Saat ini, Dendi Santoso dan kawan-kawan masih menggunakan Stadion Soepriadi Blitar sebagai homebase sementara.

Sudah ada dua pertandingan yang telah mereka jalani pada kompetisi Liga 1 2024/2025.

Masih kurang empat hingga lima pertandingan lagi bagi Arema FC untuk menggunakan stadion yang menjadi kebanggaan warga Blitar itu.

Kini rumput Stadion Soepriadi Blitar sedang dalam proses perbaikan.

Perbaikan ini dilakukan setelah pihak LIB memberikan teguran terkait kondisi lapangan Stadion Soepriadi yang dinilai kurang memenuhi standar kompetisi.

Biaya perbaikan rumput stadion Soepriadi Blitar akan ditanggung sepenuhnya oleh Arema FC.

Proses perbaikan pun telah dilakukan sejak akhir Agustus 2024 kemarin.

Diprediksi, Arema FC sudah bisa menggunakan Stadion Soepriadi Blitar saat bertemu Malut United pada 19 Oktober 2024 mendatang.

"Dengan adanya perbaikan ini, kualitas pertandingan kandang Arema FC dapat semakin meningkat dan memberikan kenyamanan bagi para pemain maupun penonton," tandasnya.

(Suryamalang.com|Rifky Edgar)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved