Pilgub Jatim 2024

Peluang Luluk dan Risma Lawan Petahana Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Perlu Pakai Strategi Kunci

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam mengibaratkan, pertarungan di Pilgub Jatim butuh 'surplus elektoral'.

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
Pengamat Politik Surokim Abdussalam saat hadir dalam podcast Tribun Series Mata Lokal Jawa Timur di Studio TribunJatim Network, Kamis (10/10/2024 

Laporan : Yusron Naufal Putra 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kontestasi Pilgub Jatim 2024 menuntut para pasangan calon untuk saling melakukan upaya optimal guna memenangkan pertarungan.

Sebab dalam kancah politik, Jawa Timur dikenal sebagai medan pertarungan yang tidak mudah terlebih kepada pendatang baru. 

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam mengibaratkan, pertarungan di Pilgub Jatim butuh 'surplus elektoral'.

Kata ini digunakan Surokim untuk menunjukkan betapa kompleksnya Pilgub Jatim 2024.

Namun dia percaya ketiga paslon punya modal untuk itu. 

"Kandidat harus punya surplus elektoral yang lebih banyak. Standar saja tidak cukup," kata Surokim yang juga Wakil Rektor UTM saat berbicara dalam podcast Tribun Series Mata Lokal Jawa Timur di Studio TribunJatim Network, Kamis (10/10/2024). 

Surplus dimaksud Surokim salah satunya bermakna tentang kapasitas dan latar belakang calon.

Hal ini dinilai penting mengingat kontestasi Jawa Timur menjadi atensi. Karena Jawa Timur dikenal sebagai barometer politik nasional. Disisi lain, Jawa Timur punya wilayah dan jumlah pemilih yang sangat besar. 

Dari sisi wilayah, Jawa Timur punya 38 kabupaten/kota dengan karakteristik yang berbeda.

Adapun jumlah daftar pemilih tetap atau DPT Jawa Timur berjumlah 31.280.418 pemilih.

Hal ini menuntut ketiga pasangan calon yang menjadi kontestan untuk berupaya lebih. 

"Baik Luluk-Lukman, Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans harus mengeluarkan jurus surplus agar bisa ditangkap oleh pemilih Jawa Timur," ujar Surokim dalam podcast yang dipandu oleh Mujib Anwar selaku Manajer Editor Online Tribun Jatim Kompas Gramedia. 

Surokim yang juga peneliti Surabaya Survey Center (SSC) itu menyebut tak bisa dipungkiri jika melihat dari analisa itu, Khofifah terbilang punya surplus elektoral.

Karena statusnya sebagai petahana dan bahkan sudah mengikuti Pilgub keempat kalinya. Pada 2018, Khofifah terpilih bersama pasangannya Emil Dardak. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved