Dugaan Pencabulan Santriwati Bangkalan
Santriwati 13 Tahun Diduga Sudah Dicabuli 3 Kali Oleh Pengasuh Ponpes di Bangkalan, Polisi Bertindak
Dugaan tindak pencabulan pada santriwati di Bangkalan dilaporkan terjadi sebanyak tiga kali; 8 Oktober 2024, 13 Oktober 2024 dan 17 Oktober 2024
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Dyan Rekohadi
Namun penolakan secara halus itu tampaknya tidak menyurutkan hasrat SF untuk kembali memaksa santriwati.
‘Sekalean aggik, male beres peggeleh tang ateh, lok taoh pole hedeh mik lakar lebur e kapeggel engkok’ (Sekali lagi, biar kesal hati ku mereda, tidak tahu lagi kalau kamu memang senang membuat ku marah).
Penolakan santriwati itu tampaknya membuat SF meradang, murka, bahkan hingga melaknat santriwati.
‘Le bennyak buktenah oreng seh nyiksah tang ateh padeh ancor odik eng. King terro ancorah odik eng ngara. Engkok lok taoh, pokok hari ini, pagi ini..jek tunda, tanpa alasan’ (Sudah banyak buktinya orang yang menyiksa hati ku, sama-sama hancur hidupnya. Hidupnya ingin hancur hidupnya, saya tidak mau tahu, hari ini, pagi ini, jangan ditunda, tanpa alasan).
Terdapat pula jawaban santriwati, ‘Beni pon se dek nikah kauleh lok terro ngalakonih kadik nikah pole (Bukan begitu, saya tidak ingin berbuat seperti itu lagi).
Selain tangkapan layar percakapan, beredar juga dua rekaman pesan suara berbahasa Madura suara seorang pria diduga si Aba yang diteruskan berkali-kali. Salah satunya berbunyi,
‘Ketomanan hedeh, buk rembuk gilok mareh e pate’eh hp. Lok ngargeih sekaleh hedeh, kenga’ih yeh, laknat hedeh, mander e laknatdeh bik Allah’ (Kebiasaan kamu, ngobrol belum selesai matikan ponsel. Kamu tidak menghargai sama sekali. Ingat ya, kamu laknat, semoga dilaknat Allah).
“Identitas korban maupun terlapor masih kami dalami, hanya saja korban informasinya masih berusia 13 tahun. Nanti kalau sudah jelas identitas (terlapor) barulah kami sampaikan lebih lanjut,” pungkas Herly. (edo/ahmad faisol)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.