Bisnis

KFC Rugi Rp 557 M hingga Kuartal III-2024, Tak Pernah Untung Sejak 2020 Kini Diboikot Imbas Israel

Pemilik restoran waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia mengalami kerugian lebih dari setengah triliun hingga kuartal III-2024 ini.

Editor: iksan fauzi
IST
KFC Rugi Rp 557 miliar hingga kuartal III-2024. Dalam laporan keuangan perusahaan per 30 September, rupanya KFC tak pernah untung sejak 2020. Kerugian makin dalam dengan adanya pemboikotan imbas Israel memerangi warga Palestina. 

Sementara Anthoni Salim diketahui menjabat sebagai Komisaris Utama FAST.

Sejarah KFC di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran Dick Gelael. 

Pada tahun 1978, ia membeli izin pemegang merek tunggal KFC untuk diboyong ke Indonesia. 

Setahun setelahnya atau pada 1979, restoran pertamanya dibuka di Jalan Melawai, Jakarta Selatan. 

Antusiasme masyarakat akan produk ayam goreng tersebut rupanya cukup besar. 

Perusahaan selanjutnya membuka gerai-gerai lain di Jakarta dan ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. 

Salim Grup mulai masuk ke KFC Indonesia dengan membeli sebagian saham pada tahun 1990. 

Perusahaan juga memutuskan melantai di bursa pada tahun 1993. 

FAST pun terus melakukan penambahan gerai di berbagai kota di Indonesia. 

Perusahaan ini berkontribusi besar menjadikan menu ayam goreng, terutama ayam tepung bumbu fried chicken, sebagai gaya hidup populer masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Meski kerapkali dihantam isu terkait kesehatan, nyatanya penjualan ayam goreng cepat saji terus mengalami pertumbuhan. 

Bahkan, beberapa restoran lokal bertema ayam fried chicken juga terus bermunculan bak jamur di musim hujan mengikuti kepopuleran KFC Indonesia. 

Dikutip dari laporan tahunan perusahaan tahun 2019, jumlah gerai perusahaan sudah mencapai 748 yang tersebar di berbagai kota di 34 provinsi dan lebih dari 169 kota. 

Rinciannya, sebanyak 450 gerai di Jawa, 138 di Pulau Sumatera, 49 di Kalimantan, 56 di Sulawesi, 37 di Bali dan Nusa Tenggara, serta 18 di Papua dan Maluku. 

Sementara jumlah karyawannya mencapai 16.968 orang. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved