Berita Viral
Buntut Paksa Siswa Surabaya Sujud dan Menggonggong, Ivan Sugianto Dilaporkan Guru, Sekolah Dukung
Buntut paksa siswa Surabaya sujud dan menggonggong hingga viral, Ivan Sugianto dilaporkan guru ke polisi sekolah dukung.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Pengusaha Ivan Sugianto dilaporkan setelah paksa siswa Surabaya sujud dan menggonggong,
Ivan Sugianto dilaporkan oleh guru E siswa yang dipaksa menggonggong hingga video-nya viral di media sosial.
Pihak sekolah E juga tampak mendukung laporan terhadap Ivan Sugianto termasuk warganet di media sosial yang mendesak agar pengusaha itu ditangkap.
Perseteruan ini terjadi antara siswa berinisial E dari SMA Gloria 2 Surabaya diduga berselisih paham dengan siswa A dari SMA Cita Hati.
Baca juga: Ketakutan Ibu Siswa Disuruh Sujud dan Menggonggong oleh Pengusaha di Surabaya, Padahal Sudah Damai
Masalah menjadi panjang karena orang tua siswa A tidak terima sampai menghampiri siswa E di depan sekolah dan mempermalukannya di depan umum.
Konsultan hukum SMA Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke, memastikan proses hukum berjalan dalam kasus yang melibatkan Ivan Sugianto ini.
Pihaknya turut mengadukan Ivan Sugianto ke Polrestabes Surabaya.
"(Pengaduan terhadap Ivan) masih berlanjut, kita serahkan kepada pihak kepolisian dan tetap melaporkan persoalan yang kedua," kata Sudiman Sidabukke, Minggu (10/11/2024) melansir TribunMedan.com.
Laporan itu tertuang dalam surat tanda terima laporan/pengaduan masyarakat bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA yang dilakukan oleh seorang guru berinisial LSP atas ancaman dengan kekerasan.
Baca juga: Penyebab Siswa Surabaya Viral Disuruh Sujud dan Menggongong Oleh Wali Murid, Buntut Tanding Basket
Senada dengan itu, Konsultan Hukum SMA Gloria 2 Surabaya Sudiman Sidabukke memastikan, kliennya sudah berdamai dengan Nouke CS yang sebelumnya disebut sebagai preman bayaran.
Tapi, untuk pengaduan yang dibuat SMA Gloria 2 Surabaya terhadap Ivan Sugianto, wali murid siswa SMA Cita Hati berinisial EMS masih berlanjut.
"(Pengaduan terhadap Ivan) masih berlanjut, kita serahkan kepada pihak kepolisian dan tetap melaporkan persoalan yang kedua," kata Sudiman, Minggu (10/11/2024).
Sudiman menegaskan, permasalahan dengan Ivan telah dipasrahkan pada polisi.
Maka dari itu, pihaknya berharap terlapor dapat kasus ini dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Saya pikir biarlah diproses secara aturan hukum yang berlaku, nanti pihak kepolisian saja untuk menjadi fokus," imbuh Sudiman.
Laporan terhadap Ivan Sugianto juga didukung oleh sejumlah pihak.
Dikutip dari laman twitter yang dibagikan @farid, Perhimpunan Persatuan Aksi Solidaritas Untuk Transparansi Dan Independen Indonesia (PASTI INDONESIA) menunjukkan kronologi sebenarnya dan meminta agar Ivan Sugianto ditangkap dan diperiksa.
Publik juga meminta polisi memeriksa semua bisnis usaha hiburan malam atau diskotek Ivan Sugianto.
Sosok Ivan Sugianto
Ivan Sugianto dikenal sebagai pengusaha hiburan malam di Kota Surabaya.
Anaknya, siswa A yang berselisih paham bersekolah di SMA Cita Hati Surabaya.
Ivan Sugianto juga dikenal dekat dengan Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur.
Selain itu, Ivan juga dikabarkan dekat dengan sejumlah aparat dan pejabat.
Penjelasan Ibu Siswa E
Peristiwa tersebut sudah terjadi sejak Senin 21 Oktober 2024 lalu, namun kembali diperbincangkan setelah rekamannya beredar.
Ibunda E, Ira Maria tampak pilu menceritakan awal mula kenapa anaknya disuruh menggonggong oleh orang tua murid siswa berinisial A.
Awalnya, E dan teman-temannya berbincang di tongkrongan dan meledek gaya rambut A mirip seperti puddle, sejenis anjing ras bertubuh kecil.
Namun ledekan tersebut hanya disampaikan E dan teman-temannya di forum mereka, tidak disampaikan langsung ke A.
"Jadi bermula dari guyonan antara E dengan teman-temannya yang menyebutkan bahwa A lucu rambutnya seperti puddle dan itu terjadi di antara teman-temannya aja," kata Ira Maria melansir Youtube SCTV, Selasa (12/11/2024).
Beberapa hari kemudian, E pun bertemu dengan A tak sengaja di mall.
Di momen tersebut tidak ada keributan atau aksi E mengata-ngatai A seperti anjing.
"Selang beberapa waktu, E dan A bertemu tidak sengaja di Ciputra World tapi tidak ada yang seperti pemberitaan saling ejek atau E mengatakan anjing itu tidak pernah ada" ungkap Ira melansir Tribun-Medan.com.
"Bahkan E tidak pernah secara langsung mengatakan anjing atau sebutan puddle kepada A. Itu hanya intern di antara teman-temannya," lanjutnya.
Namun entah kenapa setelahnya, A mengirimkan pesan via DM Instagram ke E dan membahas soal ledekan gaya rambut puddle.
Tak terima rambutnya diledek seperti anjing ras, A pun menagih permintaan maaf ke E.
Kala itu A meminta agar E membuat video permintaan maaf dan surat bertanda tangan materai.
"A mengirim pesan kepada E bahwa E harus membuat video dan menulis surat pernyataan di atas materai permintaan maaf" ujar Ira.
"Karena E tidak tahu apa itu materai, dia menceritakan kepada kita orang tuanya. Saya melarang E untuk merespon karena mereka ini anak di bawah umur," pungkas Ira.
Tahu akan permasalahan yang menimpa anaknya, Ira pun memberikan nasihat kepada anaknya agar jangan terpancing rapi justru belakangan E mendapat ancaman dari A.
"Hari kejadian 21 Oktober 2024 E mendapat pesan ancaman dari A kalau A akan mendatangi E di sekolah atau di rumah. Dan dia (A) meminta E untuk menemuinya, dia juga menyampaikan pesan kami," ujar Ira sembari menahan tangis.
Takut anaknya dikeroyok, Ira pun menjemput E ke sekolah dengan perasaan kalut.
Benar saja, Ira syok melihat A yang berbeda sekolah dengan E mendadak ada di sekolah E sepulang sekolah.
Tak sendirian, A membawa beberapa orang dewasa untuk membersamainya.
"Saya datang untuk menjemput E dengan panik, di sana saya terkejut karena melihat A dan pria dewasa berpakaian bebas" cerita Ira.
"Akhirnya saya inisiatif untuk mendatangi laki-laki berbaju putih sepupu A, saya bertanya ada masalah apa, dia mengatakan adiknya dia dikatai anjing oleh E" lanjut Ira.
"Saya klarifikasi E tidak pernah mengatai anjing. E sudah minta maaf lewat chat, itu hanya guyonan," ucap Ira.
Di hari itu terjadilah insiden Ivan membentak E dan menyuruhnya menggonggong hingga membuat Ira pingsan.
Kini kondisi siswa E yang dipaksa sujud dan menggonggong masih mengalami trauma.
Selain karena ketakutan, Ira dan suaminya, Wandarto juga cemas dengan kondisi putra mereka setelah kejadian viral tersebut.
Ternyata setelah insiden, E dapat hukuman dari sekolah yakni skors selama tiga hari.
Itu sebabnya E selalu merasa ketakutan dan bahkan tidak bisa tidur sendiri.
"E sempat takut, mau apa-apa takut. Bahkan ketika saya buka pintu, dia minta fotokan ini benar-benar mamanya dan papanya" sambung Ira Maria.
"Dia sempat tidur bersama kita sampai beberapa saat dia minta temenin kita," lanjutnya.
"Saya merasa tertekan dan tidak ada damai sejahtera dalam hati saya selama ini" terang Ira Maria.
"Saya berusaha diam karena saya pikir masalah ini bisa diselesaikan baik-baik. Tapi fakta tidak sesuai," ujarnya lagi.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
siswa Surabaya disuruh sujud dan menggongong
Ivan Sugianto
siswa Surabaya disuruh menggongong
siswa Surabaya disuruh sujud
siswa Surabaya
SMA Gloria 2 Surabaya
SMA Cita Hati
berita viral
suryamalang
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Siapa Dave Laksono? Anggota DPR Viral Didemo Akhiri Rapat Ingin Cepat Pulang, Anak Politisi Kawakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.