LIPSUS Wisata Libur Nataru di Malang

Libur Natal dan Tahun Baru di Malang, Waspada Kejahatan dan Bencana

Kota Malang dipastikan akan menjadi tujuan wisata saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.

Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Pengunjung melewati bangunan kuno di Kampung Kayutangan, Kota Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kota Malang dipastikan akan menjadi tujuan wisata saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Seiring banyaknya kunjungan ke Kota Malang, wisatawan harus waspada selama berwisata.

Kerumuman orang berpotensi menimbulkan kejatan. Seperti yang dialami wanita beriniisal SD (22) saat berkunjung ke kawasan Kayutangan Heritage. Mahasiswi asal Tulungagung ini harus kehilangan ponsel dan uang saat berkunjung ke wisata ikonik Kota Malang tersebut.

SD menjadi korban pencopetan saat menyeberang Jalan Basuki Rahmat pada Rabu (11/12) malam. "Saat menyeberang di zebra cross, adik saya memang mengobrol dengan temannya," kata kakak korban berinisial SR kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (13/12).

Saat SD dan temannya mengobrol, tiba-tiba ada ibu-ibu berjalan pelan di depan. Saat bersamaan, ada seorang pria di belakang SD dan temannya. "Saat berjalan, pria itu selalu mepet adik saya," tambahnya.

Setelah menyeberang, SD berniat mengambil ponsel dan uang Rp 100.000 di saku celananya. Ternyata, HP dan uang tunai itu sudah hilang. Karena curiga, SD langsung menengok ke belakang untuk mencari pria itu. Ternyata pria itu sudah hilang dan berbaur dengan kerumunan orang.

"Dalam rekaman CCTV milik kafe di dekat lokasi, adik saya memang menjadi korban pencopetan," terangnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi menyayangkan adanya pencopetan di tempat wisata tersebut. Baihaqi minta semua pihak bisa menciptakan keamanan dan kenyamanan di tempat wisata.

"Kami sangat prihatin dengan adanya pencopetan itu. Ini akan menjadi ranah kepolisian. Dengan adanya kejadian itu, kami berusaha menjaga keamanan dan ketertiban," ujar Baihaqi, Senin (16/12).

Bahaqi menegaskan keamanan dan kenyamanan sangat penting untuk menciptakan suasana wisata yang ramah bagi semua pengunjung. Kemanan menjadi tanggung jawab bersama semua pihak yang terlibat mengangkat potensi wisata Kayutangan.

Disporapar juga telah menerbitkan surat edaran kepada semua pihak terkait menciptakan kesan wisata yang nyaman dan berkualitas.

"Kami telah koordinasi dan kolaborasi dengan semua stakeholder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan pengelola wisata. Kami sudah menerbitkan SE sebagai imbauan kepada pengelola pariwisata untuk memberikan kesan wisata yang nyaman dan berkualitas," tambahnya.

Baihaqi mengakui musim hujan berpotensi memunculkan risiko bencana alam. Semua pihak pun harus mengantisipasi munculnya bencana tersebut. "Pengelola wisata dan calon wisatawan harus menyiapkan mitigasi risiko bencana," urainya.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pun berharap kondusivitas dan keamanan Kota Malang terjaga pada masa libur Nataru ini. Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan kondisi Kota Malang cukup baik, dan tidak ada gejolak yang dapat membuat orang enggan datang ke Kota Malang.

"Kami berharap kondisi seperti terus terjaga. Perlu kolaborasi antara asosiasi, Pemkot Malang, dan penegak hukum untuk menjaga keamanan dan ketertiban," kata Agoes. (Kukuh Kurniawan/Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved