Arema FC Pecat Pelatih

Aremania Harus Tahu, Inilah Deretan Fakta di Balik Langkah Arema FC Memecat Joel Cornelli

Berikut ini 3 Fakta menarik di balik pemecatan Joel Cornelli sebagai pelatih Arema FC.

|
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Pelatih Arema FC, Joel Cornelli, memberikan keterangan saat perkenalan pelatih baru di kantor Arema FC, Kota Malang, Selasa (25/6/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Manajemen Arema FC resmi tidak melanjutkan kerjasama dengan Joel Cornelli sebagai pelatih kepala.

Joel Cornelli resmi dipecat sebagai pelatih, setelah membawa Arema FC meraih hasil minor dalam tiga pertandingan terakhir.

Namun di balik pemecatan ini, ada fakta menarik yang harus diketahui oleh Aremania dan Aremanita.

Bahkan dalam rilis resmi klub manajemen Arema FC bilang kalau keputusan ini diambil menyusul hasil kurang memuaskan tim dalam beberapa pertandingan terakhir.

Lalu juga karena faktor penting lain yang mempengaruhi kinerja di tim.

Hal ini semata-mata demi target klub agar terus bisa bersaing di papan atas klasemen kompetisi musim ini.

Berikut ini 3 Fakta menarik di balik pemecatan Joel Cornelli sebagai pelatih Arema FC.

1. Raih hasil minor dalam tiga laga

Pemecatan Joel Cornelli tak terlepas dari tiga pertandingan tanpa kemenangan yang dijalani oleh Arema FC.

Singo Edan harus menelan dua kekalahan dalam pertandingan bertajuk Derby Jatim menghadapi Persebaya Surabaya dan Persik Kediri.

Lalu harus ditahan imbang oleh tim papan bawah Persis Solo.

Hasil ini membuat peringkat Arema FC terjun bebas di papan klasemen sementara Liga 1 2024.

Dari sebelumnya bertengger di urutan kelima, harus turun empat peringkat ke posisi sembilan.

Capaian untuk memantapkan persaingan di papan atas harus pupus dalam liga pertandingan tersebut.

Setelah pada pertandingan sebelumnya, Singo Edan mampu meraih hattrick Kemenangan perdana saat mengalahkan Barito Putera, Madura United dan Persita Tangerang.

2. Ubah formasi di saat Arema FC sudah unggul lawan Persis Solo

Salah satu hal teknis yang menjadi catatan minor Joel Cornelli adalah adanya perubahan formasi yang dia lakukan ketika Arema FC bertemu Persis Solo di pekan 14 Liga 1 2024/2025 kemarin.

Saat itu, Singo Edan sempat unggul lebih dulu melalui gol Wiliam Marcilio di babak pertama.

Skor 1-0 pun bertahan sampai wasit meniup peluit akhir babak pertama selesai.

Lanjut di babak kedua, eksperimen dilakukan oleh Joel Cornelli dengan mengubah formasi tim.

Dari sebelumnya menggunakan formasi 4-4-2 menjadi 4-2-3-1.

Yakni dengan mengandalkan satu striker di lini depan.

Namun perubahan gaya formasi ini justru membuat permainan Arema FC semakin kocar-kacir.

Persis Solo akhirnya mampu menyamakan kedudukan berkat gol blunder dari pemain Arema FC Pablo Oliveira.

Sapuan Choi Bo-Kyung di depan gawang Arema FC justru membentur kaki Pablo Oliveira.

Alhasil, bola meluncur dengan deras ke jala gawang Arema FC.

Seusai pertandingan, Joel pun juga mengakui, kalau dirinya sempat melakukan pergantian formasi di babak kedua.

"Kami datang memang sudah ingin cetak gol di babak pertama dan akhirnya berhasil."

"Lalu di babak kedua kami ganti formasi."

"Akan tetapi ketika kami kebobolan kami untuk membalasnya lagi," kata Joel.

Keputusan dalam mengubah formasi di saat tim dalam posisi unggul inilah yang dianggap merupakan sebuah kecerobohan.

Sebab dalam laga ini Arema FC dituntut untuk meraih kemenangan usai dikalahkan Persebaya di laga sebelumnya.

Tiga poin dibutuhkan oleh Arema FC untuk dapat kembali merangsek naik kelima besar.

Namun Arema FC gagal meraih kemenangan di kandangnya sendiri.

Meskipun lawan yang dihadapi adalah Persis Solo, yang pada saat itu belum meraih kemenangan dari lima laga secara beruntun.

3. Tidak mampu memenuhi target dalam lima laga sisa di putaran pertama

Target tinggi diusung oleh Arema FC pada kompetisi Liga 1 musim ini.

Singo Edan bertekad untuk meramaikan persaingan di lima besar, usai sempat berada di urutan enam.

Namun sayangnya, Arema FC kini harus terperosok ke urutan sembilan usai mengalami serangkaian hasil minor.

Manajer tim Arema FC Wiebie Dwi Andriyas mengaku kalau manajemen telah memberikan target 10 poin kepada Joel Cornelli dalam lima laga terakhir.

Artinya, Singo Edan harus menang minimal tiga kali dan seri sekali.

Namun sayang, capaian itu gagal didapatkan oleh Joel Cornelli.

Dari tiga pertandingan saja, Joel hanya membawa Arema mendapatkan satu poin.

"Dari target 10 poin itu kan meleset meskipun masih menyisakan dua pertandingan," ungkapnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved