TPS Supit Urang Malang

Menteri PUPR Sanjung Fasilitas TPA Supit Urang Malang, Sebut Bisa Jadi Percontohan Nasional

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo berkunjung ke TPA Supit Urang, Kota Malang, Sabtu (18/1/2025).

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo berkunjung ke TPA Supit Urang, Kota Malang, Sabtu (18/1/2025). Ia didampingi Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan saat berkunjung langsung ke lokasi. Dody melihat langsung bagaimana proses pengolahan sampah di TPA Supit Urang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo berkunjung ke TPA Supit Urang, Kota Malang, Sabtu (18/1/2025).

Ia didampingi Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan saat berkunjung langsung ke lokasi.

Dody melihat langsung bagaimana proses pengolahan sampah di TPA Supit Urang.

Menurutnya, pengelolaan sampah Supit Urang cukup bagus.

Bahkan ia mengatakan bahwa TPA Supti Urang bisa menjadi percontohan nasional.

Hal itu ia katakan setelah melihat langsung teknologi pengolaan sampah dan luasnya lahan yang dikelola.

"Ini TPA kelas super VVIP. Bagus banget. Luasnya 32 hektare, tertata dengan baik, sehingga apabila ada penambahan manusia di Kota Malang tempat ini bisa berfungsi dengan baik," ujarnya, Sabtu (18/1/2025).

Menurut Dody, dengan kondisi TPA Supit Urang yang bagus, harus bisa menjadi medium edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah.

Pemilahan sampah dari rumah sangat penting agar proses pengolahan di TPA bisa maksimal.

"Yang terpenting adalah menyadarkan masyarakat. Pentingnya mengelola sampah dengan baik dan benar untuk kesehatan, untuk anak cucu kita semua. Itu yang paling penting dan itu tugas pokok fungsinya ada di Pemkot Malang. Itu suatu hal yang tidak bisa dihitung dengan uang," paparnya.

Dody memastikan bahwa kementeriannya akan memberikan dukungan jika ada proposal yang masuk dari Pemkot Malang untuk meningkatkan fungsi TPA Supit Urang.

Dody juga mengatakan bahwa Menteri Lingkungan Hidup harus datang ke TPA Supit Urang untuk mengetahui langsung fasilitas publik tersebut.

"Kota Malang bagus, mestinya jadi percontohan pengelolaan sampah sampah di seluruh Indonesia," tegasnya.

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menyatakan TPA Supit Urang dibangung oleh Kementerian PUPR pada 2018-2020 dengan nilai Rp 237 miliar.

Ia menyebut, kapasitas sampah di Kota Malang ada 700 ton, 500 ton masuk ke TPA dan difungsikan terpadu dengan TPST. 

"Kemudian juga akan dikembangkan kawasan ini, disediakan lahan untuk pembangunan TPST yang produksinya menjadi RDF. Untuk 250 ton per hari pengelolaannya," ujarnya. 

Pada 2025 ini, Pemkot Malang berencana membangun pos landfill, yakni penanganan sampah yang bekerjasama dengan offtaker yang nantinya akan menjadi breaker.

Kemungkinan program ini akan ditawarkan ke Kementerian PUPR. 

"Artinya, kepedulian Pemkot Malang terhadap TPA yang dibangun oleh Kementerian PUPR ini tidak berdiam diri, tetapi terus kami upayakan agar 500 ton sampah yang masuk dikelola. Tidak hanya berhenti di sanitary landfill tetapi diolah menjadi satu produk yang bisa meningkatkan PAD daerah," tegas Iwan.

Sayangnya, Iwan tidak berbicara tentang dampak lingkungan yang muncul dari pengolahaan sampah di TPA Supit Urang.

Kepala Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Tekat Pribadi mengatakan wilayahnya sering menerima bau tidak sedap dari hasil pengolahan sampah di TPA Supit Urang.

Ia bahkan mengatakan tidak tega menyaksikan banyaknya lalat yang datang ke dapur seorang warga ketika sedang ada hajatan.

Saat musim penghujan seperti sekarang, lalat-lalat dari sampah begitu banyak berterbangan. 

Kondisi ini menjadi hal yang sangat ditakutkan warga, terutama yang sedang memiliki hajatan.

Tidak ada upaya lagi yang bisa dilakukan warga untuk mencegah penyebaran lalat karena sumber kedatangannya dari TPA Supit Urang.

"Namanya lalat itu, kalau sudah musim hujan seperti ini, mengaruh ke makanan. Kalau ada hajatan, kami tidak tega kalau mau makan hidangan," ungkapnya.

Ia berharap Pemkot Malang bisa mencari solusi tersebut agar tidak ada dampak negatif berkepanjangan.

Sejumlah upaya telah dilakukan warga namun sejauh ini belum terlihat perubahan yang positif dari kondisi bau sampah yang ada. (Benni Indo)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved