Berita Arema Hari Ini

Berita Arema FC Hari Ini Populer: Aremania Dukung Persib, Stadion Kanjuruhan Malang Batal Diresmikan

Satu yang menjadi sorotan berita Arema soal Aremania dukung Persib kalahkan skuat Singo Edan agar Ze Gomes segera dipecat.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Aremania Dukung Persib, Stadion Kanjuruhan Malang Batal Diresmikan 

SURYAMALANG.COM - Berikut berita Arema FC hari ini populer Rabu 22 Januari 2025 yang mengulas tentang pemain dan pelatih Singo Edan. 

Satu yang menjadi sorotan berita Arema soal Aremania dukung Persib kalahkan skuat Singo Edan agar Ze Gomes segera dipecat.

Selain itu, berita Arema hari ini juga membahas soal penyebab Stadion Kanjuruhan Malang batal diresmikan.

 Simak liputan selengkapnya terkait berita Arema hari ini selengkapnya:

1. Aremania Dukung Persib

Situasi panas menyelimuti markas Arema FC jelang menghadapi Persib Bandung pada pekan 20 Liga 1 2024.

Arema FC dijadwalkan akan menjamu Persib Bandung di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Jumat (24/1/2025).

Jelang laga ini, media sosial Instagram Arema FC diserbu para pendukungnya, Aremania.

Pelatih Arema FC, Ze Gomes.
Pelatih Arema FC, Ze Gomes. (Instagram/aremafcofficial)

Dalam kolom komentar, Aremania menyatakan dukungannya terhadap Persib Bandung.

Mereka berharap Persib Bandung bisa mengalahkan klub beralias Singo Edan itu.

Ketika offisial Arema FC merilis harga tiket pertandingan tersebut dan tutorialnya pada Senin (20/1/2025), komentar Aremania mengejutkan.

Dalam komentar postingan itu, Aremania justru mendukung Persib Bandung agar bisa mengalahkan Arema FC.

Mereka memiliki tujuan agar pelatih yang menangani Arema FC saat ini, Ze Gomes, dipecat.

Aremania juga protes atas keputusan manajeman Arema FC yang memecat Joel Cornelli dan menggantinya dengan Ze Gomes.

Mereka menganggap itu sebuah kuputusan yang salah.

Sebab, di tangan Joel Cornelli, Arema bisa tampil gacor.

Sebaliknya, di tangan Ze Gomes, Arema FC kalah dalam dua laga beruntung.

"Menangin sib biar dipecat aja tuh pelatih ga ada pola mainnya," tulis @fhmina******.

"Saya Aremania mendukung Persib menang biar dipecat pelatinya," tulis @c3p*****.

"KALO KALAH ZE GOMES OUT KAN ? MENDING CARI PENGGANTI DARI SEKARANG DEH SOALNYA 90 persen KALAH," tulis @txr*****.

"@persib semoga menang amiin," tulis @dumham*******.

"Semoga Persib Bandung Menang Biar Pelatih Ze Gomez Di Pecat," tulis @knnz_m******.

"Semoga kalah biar manajemen sadar dan pelatih out," tulis @rd******.

Aremania saat mendukung Arema FC dalam laga melawan Dewa United di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Senin (12/8/2024).
Aremania saat mendukung Arema FC dalam laga melawan Dewa United di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Senin (12/8/2024). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Manajemen Pertimbangkan Pecat Ze Gomes

Pelatih Arema FC, Ze Gomes, saat ini sedang ramai jadi bahan perbincangan, gegara gagal mempersembahkan kemenangan dalam dua pertandingan di Liga 1 2024/2025.

Arema FC harus menelan dua kekalahan beruntun, dari Dewa United dan Borneo FC di pekan 18 dan 19.

Kondisi ini semakin membuat posisi Ze Gomes tidak nyaman di kursi kepelatihan Arema FC.

Di laga selanjutnya, Singo Edan akan menjamu sang pemuncak klasemen sementara Liga 1 2024, Persib Bandung, di Stadion Soepriadi, 24 Januari 2025.

Satu kesempatan lagi apabila dia gagal mempersembahkan poin, posisinya semakin tidak aman.

Tradisi tiga laga beruntun tanpa kemenangan untuk mendepak pelatih saat ini masih diterapkan di tim Arema FC.

Sudah ada beberapa pelatih yang harus terdepak, dari kesepakatan kontrak tersebut.

Sebut saja I Putu Gede hingga Fernandi Valente yang menjadi pelatih Arema FC di musim lalu.

Namun, apakah hal yang sama juga akan dialami oleh Ze Gomes, seandainya Singo Edan kembali menderita kekalahan?

Manajemen Arema FC, Melalui General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan bahwa ada pertimbangan-pertimbangan sebelum terkait klausul kontrak tersebut benar-benar diterapkan.

"Sebenarnya klausul kontrak ini kan sebagai motivasi pelatih, agar dia bersemangat untuk Arema."

"Sekarang terserah pelatih, klausul itu mau dijadikan beban, atau motivasi," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM.

Melihat kondisi Ze Gomes yang direkrut pada paruh musim menjadi pertimbangan bagi manajemen Arema FC untuk menerapkan klausul tersebut.

Hal ini didasari dari pemilihan pemain pada musim ini bukanlah pilihan murni dari Ze Gomes.

Melainkan dari pelatih sebelumnya Joel Cornelli dan manajemen Arema FC.

Ze Gomes datang, di saat tim Arema FC sudah mulai solid.

Untuk itu, manajemen Arema FC akan memberikan toleransi kepada dia, seandainya kembali mengalami kekalahan.

"Karena Ze Gomes ini didatangkan di pertengahan musim."

"Dan pemainnya bukan pilihan dia, mungkin ada toleransi."

"Kalau dia dari awal sudah memilih pemain sendiri artinya dia harus yakin."

"Tapi karena pemain ini bukan pilihannya dia, jadi masih ada pertimbangan," ungkapnya.

Pemilihan Ze Gomes sebagai pelatih bukan tanpa alasan.

Dia dinilai memiliki jiWa kepimpinan di atas lapangan, karena pernah menjadi kapten Tim selama 10 tahun saat masih menjadi pemain.

Kondisi ini diharapkan oleh manajemen Arema FC dapat membuat Singo Edan makin solid.

Arema FC juga menjadi tim pertamanya yang dia latih di luar Portugal.

"Artinya, masih perlu adaptasi lagi bagi dia untuk melihat pertandingan yang sesungguhnya," tandasnya.

2. Stadion Kanjuruhan Malang Batal Diresmikan

Penyebab Stadion Kanjuruhan Malang batal diresmikan hari ini Selasa (21/1/2025) dijelaskan oleh Dispora Kabupaten Malang.

Gara-gara hal tersebut, Arema FC sebagai klub sepak bola yang berbasis di Malang bakal semakin lama untuk 'pulang kampung'.

Padahal Arema FC sudah berniat menempati homabase lama mereka Stadion Kanjuruhan untuk bertanding di putaran kedua Liga 1 2024-2025.

Namun sampai putaran kedua berlangsung, Stadion Kanjuruhan Malang masih belum jelas.

Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2025).
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2025). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Padahal peresmian stadion digadang-gadang bakal dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, Selasa hari ini.

Akan tetapi hingga kini belum ada kejelasan dari pusat terkait rencana tersebut.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, M. Hidayat menjelaskan penyebab Stadion Kanjuruhan tidak kunjung diresmikan. 

Kata Hidayat, pihaknya masih mematangkan agenda tersebut bersama pemerintah pusat. 

Sejauh ini belum ada arahan untuk meresmikan stadion bekas Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 tersebut.

“Kalau peresmian dari Presiden Prabowo masih menunggu tim dari pusat karena sampai saat ini rupanya belum ada, Kemungkinan tertunda,” kata Hidayat, Selasa mengutip wearemania.

Hidayat menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum (PU) yang berwenang melakukan renovasi Stadion Kanjuruhan.

Akan tetapi kedua belah pihak lagi-lagi belum bisa memastikan kapan peresmian stadion bakal digelar.

Kepastiannya juga masih harus menyesuaikan jadwal kegiatan Presiden Prabowo.

Hidayat berharap segera ada kejelasan terkait hal ini.

“Dari pihak PU sendiri belum memastikan kapan kepastiannya, sehingga kami tunggu kepastian dari mereka,” tandasnya.

Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2025).
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2025). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Perlu diketahui, renovasi Stadion Kanjuruhan telah rampung pada 31 Desember 2024 lalu.

Pihak kontraktor yakni PT Waskita Karya dan Abipraya telah menyerahkan berita acara serah terima ke Kementerian PU.

Selanjutnya, dari Kementerian PU akan diserah-terimakan ke Pemerintah Kabupaten Malang.

Namun, penyerahan berita acara serah terima (BAST) dari pusat ke Pemkab memerlukan waktu kurang lebih 10 bulan karena bangunan di atas Rp 10 miliar harus ditanda-tangani oleh Presiden.

"Langkah awal BAST pengelolaan dari PUPR ke pemda, ini akan segera ditindak-lanjuti oleh Pak Bupati hanya saja masih nunggu hasil assessment dari Polda terkait pengamanannya" beber Hidayat kepada suryamalang.com.

"Terakhir kita cek fisik bangunannya apakah sudah sesuai atau belum," bebernya.

Cek fisik nanti akan melibatkan kementerian PU, Waskita, kemudian Hidayat akan melibatkan Polres Malang serta Kejaksaan Negeri.

"Ketika sudah sesuai baru nanti ada berita acara baru masuk ke pak bupati untuk penandatanganan," imbuhnya.

Catatan Penting dari DPRD

Renovasi Stadion Kanjuruhan diketahui menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 357 miliar.

Untuk itu, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang memberikan catatan penting untuk direnungkan.

Sebelum Stadion Kanjuruhan diresmikan, harus dipastikan tidak ada masalah apapun, baik dari segi bangunannya maupun protes dari masyarakat atau keluarga korban.

Sebab, sebaik apapun stadion direnovasi, itu masih meninggalkan cerita sejarah buruk bagi keluarga korban yang berjumlah ratusan orang.

Sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Abdul Qodir, Ketua Fraksi PDI Perjuangan seperti bisa mencium bau potensi masalah pasca-rehab stadion tersebut.

Agar tidak terlambat mendiagnosanya, Abdul Qodir minta dua anak buahnya, yakni Tantri Bararoh, ketua Komisi III, dan Muhammad Hafidz, Sekretaris Komisi IV, untuk melakukan sidak.

"Kenapa itu, kami tegaskan, karena Komisi Bu Tantri itu, yang membidangi infrastruktur, dan Komisi Pak Redam itu, yang jadi mitra Dispora, sehingga harus tahu kondisinya usai direnovasi dengan uang rakyat sebesar itu," tegas Abdul Qodir, Selasa (21/1/2025).

Menurut Abdul Qodir yang dikenal kritis dan 'berani' ini, jika tidak disidak mana mungkin masyarakat tahu kondisinya setelah direnovasi.

Sebab, stadion itu bukan sekadar dibangun jadi baik, namun juga direnovasi imbas Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa 1 Oktober 2022 silam, selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Jika ada yang kurang pas dari renovasi itu, lalu ada protes dari masyarakat, kita sudah punya gambaran karena sudah pernah mengeceknya ke dalamnya," ungkap mantan aktivis itu.

Oleh sebab itu, Abdul Qodir mewanti-wanti jika nanti Sidak, jangan asal datang melainkan ditanyakan detail terhadap kualitas pengerjaanya.

Tidak boleh luput untuk ditanyakan bagaimana aspek keselamatan suporter, pemain, crew dan lain-lain, jika terjadi situasi yang tak terduga seperti peristiwa kelam berdarah dulu.

"Masalahnya, kami ini tak tahu apa-apa karena memang tak pernah diajak ngomong soal renovasi itu, dan rencana pengelolaan stadion itu" terang Abdul Qodir.

"Padahal, kabarnya mau diresmikan. Itu yang membuat kami kecewa, karena kami itu seperti disuruh jadi penonton yang baik atas renovasi itu," ungkapnya.

Abdul Qodir semakin kecewa saat ada kunjungan Menteri PU ke stadion Kanjuruhan kemarin, Komisi III DPRD Kabupaten Malang tidak diundang.

"Sebelum Sidak, Ketua Komisi III dan Komisi I, bersurat ke ketua dewan" terangnya.

"Lalu, jangan lupa diinventarisir juga jumlah pedagang, terutama pedagang lama, harus tetap menempati stan-nya yang dulu" tegas Abdul Qodir.

"Sebab, itu juga punya potensi bergejolak jika tak diantisipasi mulai saat ini" terangnya. 

"Ingat, jika ada masalah krusial, Fraksi PDI Perjuangan siap membantu penyelesaikannya," pungkas pria yang biasa dipanggil Adeng itu.

(Reporter suryamalang/Imam Taufiq/Luluul Isnainiyah)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved