SMPN 7 Kota Mojokerto Berduka

Malvein Sempat Dilarang Ikut Outing, Ratap Sedih Keluarga Korban Meninggal Siswa SMPN 7 Mojokerto

Istiqomah. ibu korban meninggal SMP 7 Mojokerto mengatakan dirinya sempat melarang anaknya agar tidak ikut kegiatan outing class di Yogyakarta.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANg.COM/M Romadoni
DUKA KELUARGA: Yosep (44) dan istri, salah satu orang tua korban siswa SMPN 7 Kota Mojokerto saat ditemui , Selasa (28/1/2025). Anak mereka menjadi korban terseret ombak Pantai Drini, Gunung Kidul saat kegiatan Outing Class 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Duka mendalam dirasakan keluarga siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, yang menjadi korban terseret ombak Pantai Drini, di Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025).

Salah satu keluarga yang berduka atas kejadian itu adalah keluarga korban Malvein Yusuf Adh Dhuqa, siswa kelas 7C.

Baca juga: BREAKING NEWS : 3 Pelajar SMPN 7 Kota Mojokerto Meninggal Dunia di Pantai Drini, 1 Hilang, 9 Selamat

Raut kesedihan tampak dari Istiqomah yang merupakan ibu korban Malvein Yusuf Adh Dhuqa.

Ia bersama suaminya Yosep (44) pasrah meratapi kepergian anak keduanya untuk selamanya.

Istiqomah mengatakan dirinya sempat melarang anaknya agar tidak ikut kegiatan outing class di Yogyakarta.

Selain faktor biaya, kondisi cuaca juga menjadi pertimbangan dirinya melarang anaknya mengikuti kegiatan itu.

"Cuacanya kan seperti ini, kita sempat melarang tapi anaknya tetap ikut karena dibiayai pak de- nya," ucap Istiqomah ditemui di rumah duka, Lingkungan Balongrawe Gang Al-Azhar, Kelurahan Balongsari, Magersari, Kota Mojokerto, Selasa sore.

Ayah korban, Yosep, mengaku, tidak ada firasat apapun sebelum anaknya bersama rombongan Sekolah berangkat menuju Yogyakarta.

Korban sempat berkomunikasi dengan Pak De-nya sebelum kejadian tragis tersebut.

"Cuma dia (Korban) pamitnya ke Pak De-nya, katanya saya mau pulang. Itu saat mau outing class," jelasnya.

Dirinya juga sempat melarang anaknya agar tidak ikut outing class .

"Ya sempat saya larang, cuma kakak saya yang membayari (outing class) membiayai dia ikut. Sebenarnya saya tidak mengizinkan untuk ikut," ungkap Yosep.

Seperti diberitakan, peristiwa memilukan siswa terseret ombak Pantai Drini, merengut tiga korban jiwa.

Ketiga korban adalah siswa kelas 7 SMPN Kota Mojokerto, yaitu Alfian Aditya Pratama , Bayhaki Fatqyansah dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa.

Ketiga korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal, tersangkut di palung kedalaman sekitar 10 meter, sekira pukul 10.45 WIB.

Sedangkan, Satu korban hilang atas nama Rifky Yoedha Pratam hingga kini belum ditemukan.

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved