Video Viral Jombang
Korban Pengeroyokan Gerombolan Konvoi di SPBU Perak Jombang Resmi Melapor, Enggan Negosiasi Damai
Sebelum terjadinya pengeroyokan itu, dari pengakuan korban DS, ada salah satu orang bagian dari rombongan yang berteriak dengan nada provokatif.
Laporan : Anggit Pujie Widodo
SURYAMALANG.COM, JOMBANG - Aksi pengeroyokan yang dilakukan gerombolan pemotor terhadap tiga pemuda di Jalan Nasional, Desa Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang pada Minggu (9/2/2025) tepatnya di SPBU Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang kini berbuntut panjang.
Selain pihak kepolisian yang tengah melakukan penyelidikan, korban pengeroyokan yakni DS (20) warga Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mengaku tidak memiliki masalah apapun.
Baca juga: Gerombolan Pakai Atribut Perguruan Silat Main Keroyok Lagi, Pelaku di SPBU Perak Jombang Diburu
Bahkan DW mengaku kaget secara tiba-tiba ia diserang gerombolan pemotor yang diduga oknum perguruan silat sesaat setelah mengisi BBM di SPBU Kecamatan Perak.
DS saat ditemui awak media mengatakan jika saat hari kejadian di Jalan Nasional, Desa Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang pada Minggu (9/2/2025) ia pergi ke SPBU Perak bersama dua temannya untuk mengisi bensin.
"Saya dari Pondok Gading Mangu mengunjungi saudara teman saya di sekitar lingkungan pondok. Setelah itu saya dan dua teman saya pulang, tapi mampir dulu ke Pom Bensin untuk mengisi BBM karena motor bensinnya sudah mau habis," ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (10/2/2025).
Saat ke Pom Perak itu, ia tiba di puku 07.30 WIB. Setibanya di Pom ia pun mengantre dan dua rekannya menunggu di pintu keluar SPBU sebelah barat.
Setelah selesai mengantre dan mengisi bensin, ia pun menghampiri kedua rekannya dan berniat pulang.
Saat itulah datang gerombolan pemuda sedang konvoi.
Ada yang menggunakan sepeda motor dan juga mobil. Rombongan konvoi itu datang dari arah timur menuju ke barat.
DS mengaku melihat gerombolan itu dan tiba-tiba menyebErang jalan lalu mendatanginya dan kedua rekannya.
Gerombolan itu pun langsung memukuli ketiganya.
DS dihajar tanpa ampun seperti dalam video viral yang beredar di media sosial.
Dalam pengakuannya, DS dihajar menggunakan tangan kosong maupun helm.
Ketika dihajar ramai-ramai itu DS tersungkur, bahkan ia masih ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku.
"Tiba-tiba gerombolan itu langsung menyebrang dan menggeruduk saya. Tanpa alasan langsung menyerang. Saya dipukul sampai jatuh dan masih ditendang," katanya.
DS juga mengaku jika ia dan kedua rekannya sedang tidak menggunakan atribut atau identitas apapun. DS hanya menggunakan jaket berwarna hitam.
"Saya tidak memakai atribut apapun sama sekali langsung dikeroyok," ujarnya.
Lebih lanjut, sebelum terjadinya pengeroyokan itu, dari pengakuan DS, ada salah satu orang bagian dari rombongan yang berteriak dengan nada provokatif.
"Setelah itu mereka mendatangi saya dan langsung menyerang saya. Saya juga tidak kenal dengan mereka. Kurang lebih ada 20 orang yang mengeroyok," imbuhnya.
Akibat pengeroyokan itu, DS mengalami luka lebam di bagian bahu dan juga kaki.
Beruntungnya, saat pengeroyokan terjadi, DS menggunakan helm, namun helm yang ia kenakan cuma pecah karena mendapatkan pukulan tanpa henti.
"Saya awalnya pakai helm. Saat dipukul itu helm saya dipaksa ditarik. Helm saya dipukuli sampai kacanya pecah. Saya sempat menahan helm di kepala sebelum akhirnya lepas karena ditarik banyak orang," ungkapnya.
Aksi pengeroyokan yang dilakukan puluhan orang ini dialami DS sendirian.
Sementara dua rekannya yang masih duduk di bangku sekolah ini melarikan diri. Namun salah satu rekannya sempat terkena tendangan satu kali.
"Dua teman saya lari, teman saya satunya itu sempat ditendang sekali sampai jatuh tapi langsung lari," bebernya.
Dari pengakuannya, DS yang sudah tidak berdaya ini dibantu oleh warga sekitar dan juga pegawai SPBU. Barulah setelah itu gerombolan tersebut membubarkan diri.
Setelah kejadian itu, DS langsung pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian itu.
"Ada pegawai Pom sama warga sekitar yang melerai. Barulah disana rombongan bubar. Saya langsung lapor ke Polsek setelah kejadian itu diantar sama warga Perak. Juga sudah visum di RSUD Jombang," bebernya.
DS sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Perak dan sudah menerima surat tanda terima laporan dengan nomor STPL/06/II/2025/SPKT/POLSEK PERAK/POLRES JOMBANG/POLDA JAWA TIMUR, Minggu (9/2/2025).
Proses laporan itu dilakukan DS hingga malam hari ditemani oleh orang tuanya ke Polres Jombang.
"Saya disuruh ke Polres Jombang itu sekitar pukul 19.30 WIB. Pengeroyokannya pagi hari, saya urus proses laporan sampai malam," tukasnya.
DS sendiri ingin kasus ini berlanjut. Ia ingin para pelaku diadili. Ia masih syok menjadi korban pengeroyokan tiba-tiba yang dilakukan oleh gerombolan pemotor tersebut.
"Saya ingin kasus ini tetap lanjut, karena saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba disamperin dan langsung dikeroyok," pungkasnya.
Sementara itu menurut Siswanto (55), ayah dari DS ingin kasus yang menimpa anaknya ini segera dituntaskan.
Ia mengaku tidak ingin berdamai dengan pelaku dan tidak ada kata ganti rugi.
"Saya mau kasus ini diusut sampai tuntas tidak ada deal-dealan. Tidak ada negosiasi damai," tegasnya.
Siswanto beralasan tidak ingin berdamai agar kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua masyarakat dan kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
"Ini harus lanjut untuk pembelajaran yang lainnya, agar tidak diulang lagi," katanya melanjutkan.
Sementara itu, pihak kepolisian juga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pengeroyokan.
Melalui Kasi Humas Polres Jombang AKP Kasnasin, ia membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan dari korban.
"Kami akan menindak tegas pelaku pengeroyokan ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan seperti ini tidak bisa dibiarkan dan harus ditindak tegas," katanya.
Diberitakan sebelumnya, aksi gerombolan pemotor yang menggunakan atribut perguruan silat ini keroyok pemuda di SPBU, Kecamatan Perak tepatnya di Jalan Nasional, Desa Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang pada Minggu (9/2/2025).
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat gerombolan pemotor menggunakan atribut perguruan silat serba hitam ini datang ke SPBU Perak, Jombang dan memukuli pemuda yang baru saja mengisi BBM.
Peristiwa pengeroyokan itu diketahui terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Para gerombolan yang berjumlah puluhan itu melakukan tindakan pengeroyokan dan memukuli pemuda tanpa belas kasih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.