Ramadan 2025

Doa Hari ke 12 dan 13 Bulan Ramadhan 2025 Bahasa Latin, Arab Lengkap dengan Artinya

Doa hari ke 12 dan 13 bulan Ramadhan 2025 bahasa latin, Arab dan artinya lengkap dengan pemahaman mengenai peringkat doa disampaikan Menteri Agama.

Canva.com
DOA RAMADHAN 2025 - Seorang wanita bermukena menengadahkan tangan, gerakan mengangkat kedua tangan ke atas, yang merupakan salah satu adab berdoa dalam Islam untuk ilustrasi artikel doa hari ke 12 bulan Ramadhan dan doa hari ke 13 dalam bahasa latin Indonesia, Arab beserta artinya dibuat dengan canva.com, Rabu (12/3/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Berikut doa hari ke 12 dan 13 bulan Ramadhan yang jatuh pada hari Rabu-Kamis tanggal 12-13 Maret 2025. 

Bacaan doa hari ke 12 bulan Ramadhan dan hari ke 13 ini juga dilengkapi dengan tulisan Arab, dan latin Indonesia beserta artinya. 

Di akhir ulasan juga dibahas pemahaman mengenai peringkat doa yang disampaikan oleh Menteri Agama, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA.

Simak doa hari ke 12 dan doa hari ke 13 bulan Ramadhan di bawah ini:

1. Bacaan doa hari ke 12 bulan Ramadhan

اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْلِ وَالإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ

Allâhumma zayyinî fîhi bissitri wal ‘afâf wasturnî fîhi bilibâsil qunû’i wal kafâf wahmilnî fîhi ‘alal ‘adli wal inshâf wa Wa âminnî fîhi min kulli mâ akhâfu bi’ismatika ya ‘ismatal khâifîn

Artinya : Ya Allah, mohon hiasilah aku di bulan ini dengan penutup aib dan kesucian. Tutupilah diriku dengan pakaian kecukupan dan kerelaan diri. Tuntunlah aku untuk senantiasa bersikap adil dan taat. Selamatkanlah aku dari segala sesuatu yang aku takuti. Dengan Perlindungan-MU, Wahai tempat bernaung bagi mereka yang ketakutan.

2. Bacaan doa hari ke 13 bulan Ramadhan

اَللَّهُمَّ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الدَّنَسِ وَ الْأَقْذَارِ وَ صَبِّرْنِيْ فِيْهِ عَلَى كَائِنَاتِ الْأَقْدَارِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِلتُّقَى وَ صُحْبَةِ الأَبْرَارِ بِعَوْنِكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ الْمَسَاكِيْنِ

Allâhumma thahhirnî fîhi minaddanasi wal aqdzâr wa sabbirnî fîhi ‘ala kâinâtil aqdâri wawaffiqnî fîhi littuqâ wa suhbatil abrâr bi’aunika yâ qurrata ‘ainil masâkîn

Artinya : Ya Allah! Mohon sucikanlah diri kami di bulan ini dari segala nista dan perbuatan keji. Berilah aku kesabaran atas apa yang telah Engkau tetapkan. Anugerahkan kepada kami ketakwaan dan persahabatan dengan orang-orang yang baik dengan pertolongan-MU, Wahai cahaya hati orang-orang yang miskin

Memahami Peringkat Doa

Belum banyak di antara kita yang memahami peringkat doa.

Menurut Menteri Agama, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA, dalam islam dikenal ada tiga tingkatan doa.

1. Doa yang dipanjatkan dengan bahasa mulut (al-du’a bi alisan al-maqal)

2. Doa yang dipanjatkan dengan kekuatan bahasa batin (al-du’a bi al-lisan al-hal)

3. Doa yang dipanjatkan dengan kekuatan kepasrahan untuk bersedia menerima apapun keputusan Allah SWT (al-du’a bi al-lisan al-isti’dad).

Baca juga: Waktu Terbaik untuk Sahur Ramadhan Menurut Sunah Jam Berapa? Hindari 4 Kesalahan yang Sering Terjadi

Dalam perspektif sufistik, sebagaimana diungkapkan oleh Dawud Qaishari, doa yang paling kuat ialah yang ketiga.

Sehingga dikenal sebuah ungkapan: al-du’a bi al-lisan al-hal afshahu min al-du’a bi alisan al-maqal, wa al-du’a bi al-lisan al-isti’dad afshahu min al-du’a bi al-lisan al-hal.

(Doa yang dipanjatkan dengan bahasa batin lebih kuat daripada doa yang dipanjatkan dengan bahasa lisan, dan doa yang dipanjatkan dengan doa isti’dad lebih kuat daripada doa yang dipanjatkan dengan bahasa batin).

Doa yang ketiga ini paling tinggi nilainya di mata Allah SWT.

Sebagai pemohon kepada Allah SWT(al-musta’adzu bih) meskipun manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan di atas makhluk-Nya tetapi tetap membutuhkan perlindungan, bimbingan, dan pertolongan Allah SWT sebagai Sang Pemberi perlindungan (al-musta’adzu bih).

Allah SWT sendiri meminta manusia untuk senantiasa memohon perlindungan kepada-Nya sebagaimana dikatakan dalam ayat: dan katakanlah;

"Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. (Q.S. al-Mu’minun/23:97). Dalam ayat lain: Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (Q.S. al-Nahl/16:98).

Baca juga: Doa dan Niat Sahur Ramadhan yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Ini 5 Keutamaannya

Bagi para pencari Tuhan (salikun) yang penting bukan pengabulan doanya, tetapi penghambaan diri secara sempurna jauh lebih nikmat daripada pengabulan berbagai doa.

Mereka berdoa karena Allah SWT mewakili manusia untuk: Ud’uni astajib lakum ("Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu). (Q.S. al-Gafir/40:60).

Bagi mereka, yang terpenting perbuatan berdoa itu sendiri.

Rasulullah pernah bersabda: Al-du’a mukh al-‘ibadah (doa adalah intinya ibadah).

Mereka lebih merasakan puncak kenikmatan jika berdoa daripada menikmati hasil doa, apalagi kalau doa didikte oleh hawa nafsu.

Seperti pada umumnya orang awam jika berdoa, mereka lebih banyak meminta sesuatu yang berjangka pendek dalam urusan kehidupan dunia, seperti jodoh, kesehatan, kesejahteraan, pekerjaan, dan keperluan hidup duniawi lainnya.

Permohonan yang didikte hawa nafsu seringkali berujung penyesalan.

Manusia sering tidak sadar kalau dirinya telah terlena dengan hawa nafsu yang menguasainya.

Terhalangnya sebuah doa jika yang diminta dalamnya terdapat hikmah bahwa Allah SWT menyelamatkan kita dari kehinaan sebagaimana umumnya tuntunan hawa nafsu.

Baca juga: 3 Doa Mustajab di Bulan Ramadhan Dibaca saat Berbuka Puasa, Mendapatkan Pahala Berlipat

Hal ini juga pernah diingatkan oleh Ibn ‘Athaillah dalam kitab Al-Hikam-nya:“Boleh jadi Allah memberimu, padahal ia menolakmu.

Dan boleh jadi pula Dia menolakmu, padahal Dia memberimu Apabila Allah Ta’ala menolak permohonanmu, maka sesungguhnya Dia telah memberimu.

Dan jika segera dipenuhi permohonanmu, maka sesungguhnya engkau tengah ditolak dan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari apa yang engkau mohonkan kepada-Nya.

Ketika Allah membukakan pintu pengertian bagimu tentang penolakan-Nya, maka penolakan itu pun berubah menjadi pemberian.”

Dari ungkapan luhur seorang Ibn ‘Athaillah di atas mengingatkan kita betapa dahsyatnya Allah SWT, Tuhan segala makhluk.

Dia Maha Tahu apa yang sesugguhnya dibutuhkan hamba-Nya. Allahu a’lam.

Itu tadi ulasan mengenai peringkat doa serta bacaan doa hari ke 12 dan doa hari ke 13 bulan Ramadhan.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved