Tempat Janjian Awal Juwita dan Oknum TNI J Sebelum Tewas Dibunuh, Korban Diduga Masuk Mobil Hitam

Tempat janjian awal Juwita dan oknum TNI J sebelum tewas dibunuh, jurnalis Banjarbaru diduga masuk mobil hitam sebelum ditemukan di pinggir jalan.

|
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda/tangkap layar Youtube Tribun Sumsel
JURNALIS WANITA DIBUNUH - Kawasan Jalan Aneka Tambang (KIRI)diduga tempat janjian awal J oknum TNI AL dengan Juwita (jurnalis di Banjarbaru) sebelum bergeser ketemuan di tempat lain dan ditemukan tewas di kawasan Gunung Kupang . Foto Juwita (KANAN) jurnalis wanita semasa hidup dibunuh oleh kekasihnya ditemukan tergeletak tidak bernyawa di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan Sabtu (22/3/2025) sore. 

SURYAMALANG.COM, - Tempat janjian awal Juwita dan oknum TNI J sebelum tewas dibunuh diduga bukan lokasi yang sama saat korban ditemukan. 

Juwita jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan itu ditemukan tewas di pinggir jalan kawasan Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025) dan sempat dikira korban kecelakaan tunggal.

Namun ternyata Juwita dibunuh kekasihnya sendiri anggota TNI AL berpangkat Kelasi Satu berinisial J.

Sebelum itu, Juwita sempat janjian dengan J diduga tempat awal rencana mereka ketemu ada di jalan Aneka Tambang menuju ke arah Kantor Gubernuran.

Baca juga: Tabiat Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Jurnalis Banjarbaru, Tak Ikut Datang Melamar Kekasih Sendiri

Diduga di lokasi itulah, Juwita mengirimkan foto kepada calon suaminya tersebut.

Namun setibanya Juwita di jalan Aneka Tambang yang berdekatan dengan sekolah tersebut tiba-tiba dihubungi J yang mengurungkan pertemuan di lokasi itu.

J diduga sudah siap di mobil hitam (Avanza) dan memilih lokasi ketemuan di tempat lain yang diduga di salah satu retail modern di bilangan Jalan Trikora. 

Dari lokasi itulah Juwita diperkirakan atau diduga masuk ke mobil hitam bersama J ke arah kantor Gubernuran, sebelum akhirnya Juwita meregang nyawa dan dibuang ke arah Gunung Kupang arah Kiram. 

"Mobilnya rental, mobil hitam. Soalnya ketahuan dari chatnya juga," ujar sumber BanjarmasinPost (grup suryamalang), Jumat, (28/3/2025).

Namun terkait kronologis J menghabisi nyawa Juwita masih belum diketahui. 

Baca juga: Status Asmara Juwita dan TNI AL Bukan Hanya Pacar Serius Akan Nikah, Keluarga Jelaskan Rencananya

Ada yang menyebutkan di kos, ada juga yang mengatakan di mobil hitam tersebut. 

Termasuk teka-teki apakah J seorang sendiri atau melibatkan orang lain dan juga motif yang mendasari J menghabisi nyawa Juwita

Sementara rekan korban bernama Teny sempat melakukan komunikasi beberapa jam sebelum Juwita ditemukan tewas.

"Sebelum kejadian, saya masih sempat bertukar pesan mengenai lokasi buka puasa bersama" ungkap Teny diberitakan TribunKaltim, Rabu (26/3/2025).

"Pukul 10.49 Wita, dia masih membalas pesan saya tapi ketika saya kirim lokasi pukul 12.01, pesan saya hanya centang dua dan tidak dibaca lagi," lanjutnya. 

"Begitu saya mendengar kabar Juwita ditemukan tewas, saya segera menuju lokasi dan melihat sendiri bahwa barang-barang pentingnya hilang," lanjut Teny.

Selain itu, ditemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan pada tubuh Juwita berupa luka memar di bawah mata dan leher kiri.

Bagian punggung dan dagu korban juga tampak lebam.

Baca juga: Siapa Kelasi Satu J Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita Wartawan Asal Kalsel? Rencana Dinikahi Mei 2025

Teny juga menyebut ada ketidaksesuaian antara luka yang ditimbulkan dengan gambaran kecelakaan karena korban ditemukan dengan mengenakan helm dan tidak ada bekas kotoran dan kerusakan akibat kecelakaan.

“Jika itu kecelakaan, pakaian korban pasti kotor dan rusak. Tapi ini tidak,” jelas Teny.

Jasad Juwita awalnya ditemukan oleh warga sekitar di tepi jalan Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru pada Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 15.00 WITA.

Korban tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motornya sehingga awalnya diduga meninggal karena kecelakaan tunggal. 

Namun, berdasarkan pengamatan warga, tidak ada tanda-tanda luka karena kecelakaan pada tubuh korban.

Justru, luka tubuh Juwita menunjukkan adanya penganiayaan dan kekerasan berupa luka lebam di bagian leher.

Dari temuan itu, rekan kerja mendesak penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang guna mengungkap fakta di balik kematiannya.

Kasus ini masih belum terang benderang sebelum pihak yang berwenang mengekspos ke media.

Kematian Juwita membuat keluarga sangat terpukul. 

Baca juga: FAKTA-FAKTA Kematian Juwita Wartawan Asal Kalsel, Ada Luka Tak Wajar Diduga Korban Pembunuhan

Kakak korban Subpraja Ardinata, meminta pelaku yang merupakan oknum TNI AL inisial J ini diberi hukuman berat.

Bahkan pihak keluarga meminta hukuman mati untuk J. 

Pihak keluarga juga minta kasus ini dibuka seterang-terangnya.

Penyelidikan Rampung

Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda menuturkan penyelidikan terkait kasus pembunuhan wartawati, Juwita (22), dinyatakan sudah selesai.

Pius menegaskan seluruh bukti dan petunjuk sudah dikumpulkan oleh penyidik.

"Proses pengumpulan data, bukti, dan petunjuk-petunjuk sudah dilakukan," ujarnya pada Jumat (28/3/2025) mengutip Banjarmasin Post.

Setelah penyelidikan dinyatakan selesai, Pius menuturkan tahapan selanjutnya yang akan ditempuh yaitu berkoordinasi dengan POM AL yang rencananya akan dilakukan pada Sabtu (29/3/2025) hari ini.

"Koordinasi dengan POM AL besok (hari ini)," jelasnya.

Ketika ditanya apakah dengan penyelidikan yang sudah dinyatakan selesai, maka akan otomatis langsung naik penyidikan dan kekasih Juwita yaitu Kelasi Satu J resmi ditetapkan menjadi tersangka, Pius menyatakan hal tersebut belum dilakukan.

"Belum (Kelas J resmi jadi tersangka), karena kemarin itu dari pihak Lanal yang sudah melakukan konferensi pers," jelasnya.

Pius menuturkan terkait jumlah pelaku dan motif dibunuhnya Juwita masih terus didalami dan perlu adanya proses koordinasi.

Dia juga mengungkapkan rencana koordinasi dengan POM AL hari ini adalah penyerahan berkas-berkas.

"Intinya, rekan-rekan mohon bersabar karena tahapannya terus berjalan. Besok kita serahkan berkas-berkas ke POM AL," jelasnya. 

Di sisi lain, Pius menyebut kasus ini masih dalam penanganan dari Polres Banjarbaru.

"Selama hasil penyelidikan kita belum serahkan, maka masih dalam penanganan kita," ungkapnya. 

Lebih lanjut, dia hanya mengungkapkan dalam proses penyelidikan, sudah ada lima saksi yang telah diperiksa.

Namun, Pius tidak merinci siapa saja yang dimintai keterangan tersebut.

"Pengungkapannya pasti kolaborasi bersama POM AL," pungkasnya.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved