Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Mulai Dipadati Kendaraan, Puncak Arus Balik Diprediksi 5-6 April

SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai banyak didatangi oleh kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, pada arus balik Lebaran 2025.

Pihak ASDP Indonesia Ferry memprediksi puncak arus balik akan belangsung pada Sabtu-Minggu (5-6/4/2025).

GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yani Andriyanto menjelaskan, jumlah kendaraan yang telah kembali menyebrang ke Bali dari Jawa via Pelabuhan Ketapang pada Rabu (2/4/2025) mencapai 10.704 unit.

"Yang mendominasi adalah kendaraan roda dua dengan 5.089 unit, kemudian kendaraan roda empat pribadi dengan 4.826 unit, dan kemudian bus dengan 369 unit," kata Yani kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (3/4/2025).

Dari total kendaraan tersebut, jumlah penumpang yang telah menyebrang tercatat sebanyak 43.765 orang.

Sesuai dengan tren arus mudik, kendaraan dan penumpang yang mendominasi adalah yang akan pergi ke Jawa menuju Bali. Dari arah sebaliknya, yakni Bali menuju Jawa, kendaraan yang menyeberang relatif lebih sedikit, yakni berjumlah total 6.253 unit.

Jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan roda empat pribadi sebanyak 2.967 unit, kendaraan roda dua sebanyak 2.661 unit, dan bus sebanyak 2.08 unit.

"Untuk arah Bali menuju ke Jawa pada 2 April 2025, total penumpang 25.369 orang," tambah Yani.

Realisasi angkutan arus balik yang terjadi pada 2 April menunjukkan angka sedikit di atas prediksi ASDP. Jumlah kendaraan dan penumpang yang menyeberang diprakirakan masih akan meningkatkan hingga puncak arus balik, yakni pada 5-6 April mendatang.

ASDP memprediksi, jumlah kendaraan yang akan menyebrang dari Jawa ke Bali pada puncak arus mudik antara 16 ribu hingga 18 ribu unit.

Prediksi itu lebih tinggi dibanding periode yang sama pada arus balik 2024 dengan realisasi kendaraan antara 12 ribu hingga 16 ribu unit.

Sementara pantauan di Pelabuhan Ketapang Rabu-Kamis (2-3/4/2025), banyak kendaraan yang telah menyebrang untuk kembali ke Bali. Meski demikian, tak terlihat adanya kemacetan. Kendaraan dapat menyebrang secara lancar.

Mereka hanya perlu mengantre di kantong parkir di dalam area pelabuhan untuk menunggu jadwal naik kapal.