Arema FC Vs Persik Kediri

KRONOLOGI LENGKAP Oknum Aremania Rusak Bus Persik Kediri usai Arema FC Kalah Telak 0-3 di Kanjuruhan

Berikut ini kronologi oknum Aremania merusak bus yang ditumpangi pemain Persik Kediri seusai laga lawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: iksan fauzi
Persikfcofficial
DISAMBUT - Kedatangan rombongan Persik Kediri disambut oleh para Persikmania, Minggu (11/5/2025) malam. Sebelumnya Persik berhasil mengalahkan Arema FC dan membawa pulang kemenangan 3-0. Kronologi lengkap oknum Aremania melempari bus Persik Kediri seusai Arema FC kalah 0-3 di Stadion Kanjuruhan diungkap Manajemen Persik Kediri. 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Berikut ini kronologi versi Manajemen Persik Kediri menjelaskan oknum Aremania merusak bus yang ditumpangi pemain Persik Kediri seusai laga lawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5/2025).

Manajer Persik Kediri, Syahid Nur Ichsan ipelemparan batu ke bus pemain Persik Kediri oleh oknum Aremania terjadi tak lama setelah bus tim mulai meninggalkan area Stadion Kanjuruhan

Laga yang berakhir dengan skor 0-3 alias Persik Kediri menang telak atas Arema FC terjadi ketika rombongan Persik hendak kembali ke Kediri.

"Saat bus mulai berjalan keluar dari stadion, tiba-tiba ada segerombol orang yang melempar batu ke arah bus kami. Lemparan mengenai kaca bagian kiri dan menyebabkan kaca pecah," jelas Syahid, Senin (12/5/2025).

Kelakuan oknum Aremania yang membuat kaca bus pecah itu menyebabkan dua orang rombongan luka ringan.

Mereka adalah Pelatih kepala Persik Kediri, Marcelo Rospide dan asisten pelatih Antonio.

Keduanya tidak mengalami luka serius dan tidak memerlukan perawatan intensif.

"Mengalami luka ringan karena terkena serpihan kaca. Tidak ada yang dirawat secara serius," imbuhnya.

Meski begitu, pihak manajemen Persik Kediri menyayangkan terjadinya insiden tersebut.

Baca juga: Arema FC Didesak Bubar Usai Ulah Anarkis Aremania, Baru Kembali ke Kanjuruhan Sudah Rusak Bus Persik

Menurut Syahid, apa yang terjadi tentu menambah berat upaya Aremania dan Arema FC dalam membangun kembali citra baik sepak bola Malang pasca tragedi Kanjuruhan.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi Arema FC dan Aremania sedang berusaha memperbaiki kondisi setelah tragedi (Kanjuruhan)" ungkapnya.

Syahid juga menyebut, pihak Persik Kediri sudah melakukan pertemuan dan koordinasi dengan perwakilan Arema FC dan Aremania.

Dalam pertemuan itu, permintaan maaf disampaikan secara langsung dan diterima dengan terbuka oleh manajemen Persik.

"Teman-teman Aremania dan Panpel Arema juga sudah minta maaf. Kami menerima dengan legowo karena kami tahu ini bukan keinginan mereka," ucap Syahid.

Meskipun insiden ini tidak diinginkan kedua belah pihak, Syahid berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Ia menyebut, atmosfer sepak bola Indonesia harus terus dijaga agar tetap aman dan sportif.

Pihak Persik juga menyatakan telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat kepolisian untuk diusut lebih lanjut.

Syahid menegaskan, tidak diketahui secara pasti jumlah pelaku pelemparan, namun ia mengatakan memang ada beberapa kali lemparan.

"Kami sudah koordinasi dan menyerahkan sepenuhnya pada pihak berwajib," ujarnya.

Pelatih kepala Persik Kediri, Divaldo Alves menegaskan bahwa situasi di dalam Stadion kanjuruhan selama pertandingan berlangsung kondusif dan aman.

Ia menduga, pelemparan dilakukan oleh oknum Aremania di luar stadion, bukan dari kalangan suporter dalam stadion.

Baca juga: Gas Air Mata Ditembakkan, Ricuh Pasca Laga Arema FC Vs Persik di Perbatasan Malang- Kediri

"Saat pertandingan aman, tapi kalau analisa saya sepertinya yang melempar batu itu memang bukan suporter dari dalam. Mungkin anak muda yang bingung atau apa, seperti itu saja," kata Divaldo.

Divaldo menceritakan, dirinya duduk dekat jendela saat insiden terjadi.

Batu yang dilempar memecahkan kaca bagian atas, dan serpihan mengenai dirinya dan asisten pelatih.

"Saya tidak kena batu. Saya duduk di dekat jendela, kemudian ada pelemparan batu, kaca pecah dan saya terkena pecahan kaca. Kaca-kacanya mengenai saya sama Coach Anton," terangnya.

Meski mengalami luka ringan akibat serpihan kaca, Divaldo memastikan kondisi dirinya baik-baik saja.

Ia tidak mengalami trauma dan memilih untuk tetap tenang. 

"Semua oke, tidak apa-apa. Kita hanya kaget dalam situasi itu. Tapi semua sudah bagus, sudah baik, aman, dan tenang," ucapnya.

Pelatih asal Portugal itu juga mengapresiasi sambutan dan permintaan maaf dari pihak Arema FC maupun Aremania setelah kejadian tersebut.

Ia menyebut, sikap tersebut menunjukkan kedewasaan dan semangat untuk menjaga sportivitas di dunia sepak bola.

"Kondisi di sana baik. Pihak Panpel dan Aremania minta maaf pada kita. Itu momen yang istimewa," ungkapnya.

Bagi Divaldo, insiden tersebut tidak mengganggu fokus tim.

Ia memilih melupakan kejadian itu dan lebih memilih untuk menyoroti pencapaian positif timnya. 

"Situasi tentang batu itu saya mau lupakan. Yang penting tiga poin yang kami bawa pulang," tegasnya.

Kemenangan atas Arema FC menjadi modal penting bagi Persik Kediri dalam mengarungi sisa kompetisi Liga 1 musim ini.

"Kita harus tetap fokus pada permainan, saling mendukung, dan menjaga situasi agar tetap kondusif. Sepak bola itu menyatukan," tutupnya.

Oknum rusak citra Aremania

Kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan Malang harus tercoreng dengan insiden pelemparan batu kepada bus Persik Kediri yang dilakukan oleh oknum Aremania.

Kejadian ini menyebabkan sejumlah asisten pelatih dan pelatih Persik Kediri Divaldo Alves mengalami luka ringan.

Insiden tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.

Tak hanya pecinta sepakbola tanah air, namun juga dari Arema FC dan Aremania yang turut menyayangkan insiden tersebut.

Upaya untuk menjadikan suasana kondusif saat kembali ke Stadion Kanjuruhan telah dilakukan oleh Arema FC dan Aremania melalui Presidium Aremania Utas.

Mereka juga bekerjasama dengan kepolisian dan stakeholder terkait untuk menjadi keamanan dan kelancaran selama pertandingan berlangsung.

Di dalam stadion, pertandingan berlangsung aman dan lancar sampai wasit meniupkan peluit akhir tanda pertandingan berakhir.

Meskipun Arema FC kalah dengan skor telah 0-3, suasana di dalam stadion cenderung kondusif.

Petaka justru terjadi ketika bus yang ditumpangi oleh seluruh punggawa Persik Kediri meninggalkan Stadion Kanjuruhan.

Terjadi lemparan batu oleh oknum yang membuat kaca bus bagian kiri pecah.

Atas insiden tersebut, kembalinya Arema FC untuk bermain di Stadion Kanjuruhan sedikit tercoreng.

Padahal, ini merupakan laga resmi perdana yang dijalani oleh Arema FC di Stadion Kanjuruhan, pasca Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.

"Kami sudah berupaya maksimal,"

"Tapi ada oknum yang melakukan tindakan tidak bertanggung jawab di luar kendali kami,” kata Security Officer Arema FC, Bram Hady Sulthon.

Manajemen Arema FC pun langsung menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.

Dari Persik Kediri juga memaafkan Arema FC terkait pelemparan batu tersebut.

"Kami cukup menyayangkan kejadian ini dan saya berharap tidak terjadi lagi," kata Manajer Persik Kediri Moch Syahid Nur Ichsan.

Presidium Aremania Utas juga menerjunkan anggotanya untuk menjaga kondusifitas Arema FC saat berlaga di Stadion Kanjuruhan.

Mereka sampai menerjunkan 150 Koordinator Lapangan (Korlap) yang diterjunkan dalam area Stadion Kanjuruhan.

"Korlap ini bertugas ini membantu Aremania ketika sedang mengalami kesulitan atau sedang membutuhkan bantuan," kata Koordinator Presidium Aremania Utas Ali Rifki.

Presidium Aremania Utas juga mengutuk keras aksi pelemparan terhadap bus official Persik Kediri.

Mereka meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku, siapa pun dia. 

Organisasi Aremania itu juga tidak akan melakukan pembelaan apabila pelakunya mengaku sebagai Aremania

Aksi seperti itu dianggap bukan cerminan dari Aremania sejati.

"Tindakan seperti ini tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun,"

"Sepak bola seharusnya jadi ajang persatuan, dan sportivitas, bukan permusuhan apalagi kekerasan," tandasnya.

Polisi buru oknum Aremania pelempar batu

Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo (tengah) saat memberikan keterangan terkait insiden pelemparan batu kepada bus tim Persik Kediri usai bertanding menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang pada Minggu (11/5/2025).
Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo (tengah) saat memberikan keterangan terkait insiden pelemparan batu kepada bus tim Persik Kediri usai bertanding menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang pada Minggu (11/5/2025). (SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA)

Polres Malang kini sedang memburu pelaku pelemparan batu terhadap bus Persik Kediri.

Insiden ini dinilai mencoreng semangat sportivitas dalam sepak bola nasional.

Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo mengatakan, bahwa pengamanan pertandingan secara keseluruhan telah berjalan baik dan tertib. 

Namun, insiden pelemparan bus terjadi di luar area stadion, di ruas jalan saat bus hendak menuju hotel.

"Kami langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku,"

"Kami pastikan proses hukum akan ditegakkan terhadap siapapun yang terlibat dalam tindakan tersebut," tegas Danang.

Danang mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti kejadian tersebut. 

Proses identifikasi dan pengejaran terhadap pelaku kini sedang berlangsung.

Polisi juga telah mendalami rekaman CCTV dan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian untuk mengidentifikasi pelaku. 

"Sebenarnya, pola pengamanan telah dilaksanakan sesuai rencana, hasil koordinasi dengan panpel dan stakeholder terkait,"

"Namun insiden pelemparan bus terjadi di luar area stadion, di ruas jalan saat bus meninggalkan lokasi," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua LOC sekaligus Ketua Panpel Arema FC, Erwin Hardiyono, menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan menyesalkan kejadian yang mencoreng semangat sportivitas.

Pihak panpel telah melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperkuat sistem pengamanan di laga-laga berikutnya.

Termasuk memperketat pengawasan di jalur luar stadion dan meningkatkan edukasi terhadap suporter.

"Kami akan terus mensosialisasikan pentingnya menjunjung tinggi sportifitas dan fair play, baik di dalam maupun luar stadion, apapun hasil pertandingannya," kata Erwin.

Insiden tersebut membuat pelatih Persik Kediri Divaldo Alves dan sejumlah asisten pelatih mengalami luka ringan.

Panpel Arema FC bersama pihak kepolisian dan elemen suporter kini melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperkuat sistem pengamanan di laga-laga berikutnya. 

Salah satu fokusnya adalah memperketat pengawasan di jalur luar stadion serta meningkatkan edukasi terhadap suporter.

“Kami akan terus mensosialisasikan pentingnya menjunjung tinggi sportifitas dan fair play, baik di dalam maupun luar stadion, apapun hasil pertandingannya,” tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved