'Jangan Macam-macam' Respons Dedi Mulyadi Dipanggil Presiden oleh Warga, Prabowo 2 Periode
'Jangan macam-macam' respons Dedi Mulyadi dipanggil Presiden oleh warga, tegas dukung Prabowo Subianto untuk dua periode.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bereaksi tegas saat dipanggil presiden oleh warga di Depok, Jawa Barat.
Dedi Mulyadi meminta warga untuk tidak macam-macam dalam bertutur sebab Presiden RI saat ini adalah Prabowo Subianto.
Bahkan secara blak-blakan, Dedi Mulyadi mendukung Prabowo Subianto untuk lanjut dua periode.
Pertemuan Dedi Mulyadi dengan warga berlangsung saat mengunjungi wilayah Kampung Baru, Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok.
Baca juga: Terungkap Upah Warga Bantu TNI Memusnahkan Bom di Garut, Dedi Mulyadi Diam: Bekerja, Kuli?
Panggilan "Pak Presiden" dilontarkan seorang warga yang didominasi warga suku Batak.
Para warga berkerumun mengelilingi dan berebut salam hingga foto bersama Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi lalu berbincang-bincang dengan warga perihal permasalahan tanah.
Awalnya, Dedi Mulyadi, berbincang dengan seorang wanita dan dilanjut ngobrol dengan suami dari wanita tersebut.
Saat bertemu, suami dari wanita tadi langsung berucap "Pak Presiden" di hadapan Dedi Mulyadi.
"Makasih, Pak Presiden, eh sorry, sorry, maaf, maaf, Pak. Ini terlalu di mimpi, Pak. Mudah-mudahan (menjadi presiden) amin, Pak," kata pria tersebut mengutip YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (12/5/2025).
Baca juga: Tingkah Iseng Rafathar Mengadu ke Dedi Mulyadi, Nagita Main HP Malas Mandi, Kirim ke Barak Militer
Pria itu diduga sengaja menggoda Dedi Mulyadi dengan ucapan spontan. Namun, Dedi Mulyadi menegaskan presidennya adalah Prabowo Subianto.
Dedi Mulyadi juga menyampaikan Prabowo Subianto akan menjadi presiden dua periode.
"Jangan macam-macam. Presiden saya Prabowo Subianto, dua periode," ujar Dedi Mulyadi.
Pria itu terus-menerus menyampaikan permintaan maaf kepada Dedi Mulyadi.
"Maaf, Pak, terlalu di mimpi, Pak," kata pria berkumis itu.
"Aku tahu orang-orang sana suka berpolitik," timpal Dedi Mulyadi.
"Visioner, Pak, visioner," sahut warga yang lainnya.
Dedi Mulyadi dan pria yang memanggilnya presiden itu kemudian berfoto bersama.
Jika Maju Capres 2029, Bagaimana dengan Prabowo?
Akhir-akhir ini, Dedi Mulyadi memang begitu 'populer' di media sosial sampai dijuluki 'Gubernur Konten' oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud dalam rapat di DPR beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Nasution curiga Dedi Mulyadi mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2029.
Kecurigaan ini disampaikan oleh Razman Arif Nasution, dalam sebuah tayangan di YouTube Garuda TV pada Senin 28 April 2025 lalu.
"Kang Dedi ini terlalu maju, jangan-jangan mau maju jadi calon presiden. Mohon maaf, saya lihat dia masuk gorong-gorong, masuk sungai, takut saya hanyut," ungkap Razman.
GRIB Jaya sebelumnya mengkritik Dedi Mulyadi menyambangi Polresta Depok untuk mengonfirmasi kasus pembakaran mobil polisi yang dilakukan oknum Ormas GRIB Jaya Depok.
Analisis Pengamat Politik
Pengamat politik dari UIN Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan Dedi Mulyadi adalah kepala daerah paling populer saat ini.
Kendati begitu, pendapat Burhanuddin harus diperkuat dengan survei.
Lalu bagaimana peluang Dedi Mulyadi maju capres 2029?
Secara normatif, Burhanuddin mengatakan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus presidential threshold telah membuka peluang besar bagi Dedi Mulyadi untuk maju Pilpres 2029, tidak hanya dari Gerindra, partainya saat ini.
Sebab putusan MK membuat semua partai boleh mengusung calon presiden. Namun status Dedi Mulyadi yang kini kader Partai Gerindra menjadi perhitungan tersendiri.
Baca juga: Kami Ambil Alih Dedi Mulyadi Tanggung Biaya Anak Korban Pemusnahan Bom di Garut, Segini per-Orang
Gerindra pun sudah mencanangkan koalisi permanen dengan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan akan kembali mencalonkan Prabowo Subianto di Pilpres 2029.
"Poin saya adalah ini aturan normatif pertama yang membuka peluang buat siapapun termasuk buat partai yang punya jagoan sendiri." kata Burhan di program On Point with Adisty, Youtube Kompas TV (grup suryamalang) tayang Sabtu (10/5/2025).
"Pertanyaannya adalah Gerindra apakah ikhlas kalau misalnya ada kadernya yang maju melalui partai lain, ya pasti tidak ikhlas" lanjutnya.
"Ya tetapi lagi-lagi konteks sekarang kan masih jauh, dan Gerindra sudah mengunci kan melalui koalisi permanen," jelas Burhan.
Burhan mengatakan kendati sudah ada koalisi permanen, loyalitas partai anggotanya bisa saja berubah.
Pilpres 2024 menjadi pelajaran, ketika PKB dan NasDem, bagian dari kabinet Presiden Jokowi, tidak mengusung Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi Prabowo Subianto.
Menurut Burhan, partai akan mulai bermanuver untuk Pilpres 2029 mulai tahun 2027.
"Ingat Nasdem, PKB, kurang loyal apa sama Pak Jokowi, kurang banyak apa Pak Jokowi memberikan insentif dalam bentuk menteri ujungnya mereka punya capres sendiri" ungkapnya.
"Artinya untuk seorang KDM (Kang Dedi Mulyadi) ya ini juga sekaligus uji loyalitas. Kalau misalnya ada partai yang coba merayu seorang KDM dia tergoda atau tidak nih" papar Burhan.
"Ya mungkin sekarang belum ada rayuan itu he tetapi misalnya 2027," imbuhnya.
Baca juga: Pesan Dedi Mulyadi Tragedi Pemusnahan Bom di Garut, Sumur Ketiga Tiba-tiba Meledak 13 Orang Tewas
Burhan menjelaskan, ada atau tidaknya partai yang coba merayu Dedi Mulyadi untuk maju Pilpres 2029 lepas dari Gerindra tergantung hasil survei.
Dedi Mulyadi boleh populer namun elektabilitasnya masih menjadi pertanyaan.
"Tergantung surveinya KDM, saya belum punya angka surveinya, memang banyak sekali yang membicarakan seorang KDM di WA-WA grup di kalangan ibu-ibu di kalangan bapak-bapak"
"Tetapi surveinya belum ada yang dirilis ke publik yang credible ya yang berkaitan berapa banyak sih yang bersedia memilih seorang KDM," jelas Burhan.
Kata Burhan, yang ikut menentukan Dedi Mulyadi akan maju Pilpres 2029 adalah keberaniannya melawan Prabowo Subianto.
"Saya kira, saya tidak tahu kalau sekarang jelas enggak berani, tapi ujian-ujian berikutnya kan nanti bukan sekarang, dan itu yang bisa menjawabnya seorang Dedi Mulyadi, berani atau tidak itu ya berkontestasi melawan bosnya (Prabowo) sendiri" terang Burhan.
"Sekarang sih jelas enggak berani ya, tetapi ke depan ketika betul-betul datang beberapa partai melamar, seorang KDM di situ tuh ujiannya" lanjutnya.
"Nah saya tidak tahu apakah dia kalau misalnya itu terjadi berani mengatakan tidak gitu ya," ujar Burhan.
Seperti diketahui Dedi Mulyadi saat ini adalah kader Partai Gerindra dan menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.
Dedi Mulyadi bergabung dengan Gerindra 2023 lalu yang sebelumnya adalah kader Partai Gerindra dan pernah menjadi anggota DPR dari Golkar serta Bupati Purwakarta.
(Tribunnews.com/Tribunnews.com)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Dedi Mulyadi dipanggil presiden
Dedi Mulyadi
Prabowo Subianto
Prabowo
Pilpres 2029
capres 2029
suryamalang
Saat Ijazah Jokowi Disorot, Menantu SBY Pamer Momen Wisuda Saat Lulus S1 Fakultas Ekonomi Unpad |
![]() |
---|
SOSOK Bripka Rian Viral Polisi Nyambi Jadi Badut Gratis Demi Anak Yatim |
![]() |
---|
Gus Nur Tetap Teguh Kritik Pemerintah, Meskipun Sudah Bebas Seusai dapat Amnesti dari Presiden |
![]() |
---|
Cek Kalender 2025: Penanggalan Jawa Rabu Kliwon 6 Agustus 2025, Lengkap Neptu, Pasaran, Weton, Wuku |
![]() |
---|
Kesaksian Penjaga Kos Soal Kebiasaan Arya Daru Saat Tidur, Ada Hal Janggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.