Berita Arema Hari Ini

Kandang Arema FC Tetap di Stadion Kanjuruhan Lawan Semen Padang, Apa Jaminan Keamanannya?

Kandang Arema FC tetap di Stadion Kanjuruhan lawan Semen Padang pasca-tragedi bus Persik Kediri, apa jaminan keamanannya?

SURYAMALANG.COM/Purwanto
KANDANG AREMA FC TETAP - Suporter tim sepak bola Arema FC, Aremania memberikan dukungan di tribune stadion Kanjuruhan saat laga melawan Persik Kediri pekan ke-32 Liga 1 2024-202, Minggu (11/5/2025). Kandang Arema FC dipastikan tetap di Stadion Kanjuruhan lawan Semen Padang pasca-bus Persik Kediri dilempari batu, PT LIB jelaskan antisipasi keamanan. 

SURYAMALANG.COM, - Kandang Arema FC tetap di Stadion Kanjuruhan, Malang sehingga pertandingan melawan Semen Padang di Liga 1 2024-2025 pekan ke-34, Minggu (25/5/2025) tidak akan berubah lokasi.

Kabar tersebut meluruskan kebimbangan Arema FC yang sempat ingin "minggat" dari kandangnya sendiri pasca-perusakan bus Persik Kediri oleh oknum suporter.

Kejelasan mengenai kandang Arema FC disampaikan langsung oleh Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus. 

“Berita terakhir tetap main di Stadion Kanjuruhan,” ujar Ferry Pualus melansir BolaSport (grup suryamalang) Jumat, (16/5/2025).

“Karena update terakhir dengan pihak kepolisian di polres maupun di polda" lanjutnya.

"Ini juga menjadi pembelajaran yang penting untuk bisa melakukan terobosan-terobosan penyelenggaraan yang sudah lama juga, dua tahun lebih tidak dilakukan di Kanjuruhan" jelas Ferry.

"(Arema FC) tetap di sana (Kanjuruhan)” tegasnya. 

Apa Jaminan Keamanannya?

Ferry Paulus menambahkan, untuk laga kandang terakhir Arema melawan Semen Padang, pengamanan akan ditingkatkan.

Untuk menjamin hal itu, jumlah personel pengamanan bakal ditambah.

“Pihak kepolisian akan menambah armada mereka untuk mengawal bus tim" jelas Ferry Paulus mengutip wearemania.net, Jumat (16/5/2025).

"Hal ini sebelumnya tidak wajib, tapi untuk tim yang melawan Arema rencananya akan dilakukan pengawalan ini,” imbuhnya.

Baca juga: Preview PSBS Biak Vs Arema FC, Jejak Manis Singo Edan di Pertemuan Perdana, Tren Buruk Jadi Momok

Lebih lanjut, Ferry Paulus berbicara soal pelaku pelemparan ke bus Persik yang sampai kini belum diketahui tetapi masih terus diselidiki.

“Kalau dari hasil belum ketahuan. Saya dapat laporan dari teman teman di malang termasuk polres,” kata Ferry Paulus.

“Kalau melihat dari postur tubuhnya dan fisiknya kecil gitu. Jadi kesannya antara 13-15 tahun,” jelasnya.

Akibat insiden perusakan bus itu, Ferry Paulus tidak memungkiri merasa kecewa sebab sebelumnya sudah ada 135 orang korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan.

Untuk itu, PT LIB menyebut tim polisi akan terus mengusut tuntas masalah tersebut.

“Ya pasti karena apalagi terjadi di Malang. Kanjuruhan,” jelas Ferry Paulus.

“Kita juga berkomunikasi dengan pihak kepolisian bahwa ranah kriminal ini harus segera diusut” urainya. 

“Kemarin saja kami masih nanya ke pihak kepolisian di malang. Karena kami juga punya interaksi dan komunikasi juga” lanjut Ferry.

“Jangan ini dibiarkan karena ini kasusnya kriminal. Harus mendapatkan hukuman sesuai,” pungkasnya.

Presidium Aremania Merasa Layak Dihukum

Nantinya pada saat menjamu Semen Padang, Minggu (25/5/2025) pukul 15.30 WIB, Arema FC tidak bisa didukung Aremania di kandang sendiri.

Hal itu merupakan sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI imbas bus Persik Kediri yang dilempari batu oleh oknum suporter Arema

Selain menetapkan sanksi satu laga tanpa penonton, Komdis PSSI juga mengenakan denda Rp20 juta kepada Arema FC

Sanksi itu tertuang dalam surat keputusan bernomo 179/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025.

Dalam surat tersebut, Panpel Arema didakwa melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 Pasal 68 huruf (c) jo Pasal 69 ayat 1 dan ayat 2.

Koordinator Presidium Aremania, Ali Rifki menilai pihaknya memang layak dihukum dan menerima sanksi tersebut dengan lapang dada. 

“Sudah sewajarnya kita mendapat hukuman, karena memang kita, Aremania, bersalah, tidak sportif dalam mendukung tim,” kata Ali Rifki mengutip wearemania.net, Sabtu (17/5/2025).

Ali Rifki menegaskan, sanksi untuk Aremania itu merupakan buah dari tindakan anarkis yang seharusnya tidak terjadi, terlepas dari pelakunya yang hampir sepekan belum terungkap.

Sebelumnya, Presidium Aremania telah mengutuk keras insiden pelemparan bus yang mengangkut skuat Persik Kediri dalam perjalanan pulang dari Stadion Kanjuruhan itu. 

Pihaknya juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dengan menangkap pelakunya yang mencoreng nama Arema dan Aremania.

“Yang kami sesalkan, masih ada cara-cara anarkis yang dilakukan beberapa suporter yang tidak bertanggung jawab,” imbuh mantan Manajer Tim Arema era Juragan99 tersebut.

“Mereka pikir dengan melakukan pelemparan itu dianggap bisa memuaskan dirinya, padahal itu tindakan yang sangat-sangat tidak terpuji dan terlarang, karena termasuk bentuk kriminalitas” pungkas Ali Rifki. 

Dalam laga Minggu (11/5/2025) lalu, Arema FC menjamu Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan namun berakhir kalah.

Persik Kediri berhasil meraih kemenangan 3-0 dalam laga tersebut.

Buntut kekalahan, oknum suporter ada yang merasa tidak puas, sehingga terjadi pelemparan batu  membuat kaca bus pecah dan pelatih Persik, Divaldo Alves terluka.

Situasi ini membuat manajemen Arema FC kecewa dan mempertimbangkan lagi untuk bermarkas di Stadion Kanjuruhan, namun PT LIB memastikan mareka tidak akan kemana-mana. 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved