Alasan Polisi Tidak Menunjukkan Ijazah Asli Jokowi Padahal Dinyatakan Asli, Hanya Menampilkan Foto

Alasan polisi tidak menunjukkan ijazah asli Jokowi padahal dinyatakan asli, hanya menampilkan foto salinan, bukti lain pada koran Kedaulatan Rakyat.

|
Dokumentasi/Sekretariat Presiden/KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI, Jokowi (KIRI) di Titik Nol Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (22/6/2022). Foto salinan ijazah Jokowi (KANAN) yang ditampilkan saat konferensi pers hasil uji laboratorium forensik (labfor) Bareskrim Polri di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Alasan polisi tidak menunjukkan ijazah asli Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) padahal sudah dinyatakan asli terungkap saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Saat konferensi pers tersebut, polisi hanya menunjukkan foto salinan ijazah Jokowi dalam kasus penyelidikan dugaan pemalsuan ijazah. 

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyampaikan, hasil uji Labfor memastikan ijazah Jokowi asli.

Pengecekan berdasarkan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan dari dekan dan rektor.

Baca juga: Apes Kasmudjo Usai Ijazah Dinyatakan Asli, Dosen Jokowi Tetap Jalani Gugatan, Ada Cara Menghentikan

"Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ucap Djuhandani dalam konferensi pers, Kamis. 

Pihak kepolisian juga telah memeriksa total 39 saksi yang terdiri dari berbagai pihak di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga teman Jokowi selama menempuh studi. 

"Bahwa terhadap hasil penyelidikan ini telah dilaksanakan gelar perkara untuk memperoleh kepastian hukum tidak ditemukan adanya tindak pidana," lanjut Djuhandhani.

Alasan Ijazah Asli Tidak Ditunjukkan

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan, alasan ijazah asli Jokowi tidak ditunjukkan. 

Menurut Djuhandhani, salinan ijazah dipakai dalam konferensi pers karena menyesuaikan dengan materi aduan yang dilaporkan oleh masyarakat, dalam hal ini Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). 

"Yang kami tampilkan tadi tentu saja adalah yang didalilkan oleh pelapor ya, pengadu masyarakat (pendumas). Makanya yang menjadi titik permasalahan adalah fotokopi ijazah tersebut," kata Djuhandhani, Kamis.

Baca juga: Debat Pengacara Jokowi Vs Roy Suryo Soal Ijazah Palsu, Yakup Hasibuan Pertanyakaan Soal Keilmuaan

Djuhandhani menegaskan, ijazah asli milik Jokowi sudah pernah diperlihatkan kepada penyidik dan telah melalui pengujian laboratorium forensik (labfor).

"Terkait ijazah asli tidak ditampilkan, yang dipertanyakan, ini tadi sudah kami sampaikan saat kami menerima penyerahan"

"Itu ijazah yang disampaikan oleh Pak Jokowi, selanjutnya diuji oleh labfor," ungkapnya.

Djuhandhani juga mengingatkan pernyataan Jokowi dokumen ijazah asli baru akan dibuka jika memang diperlukan untuk kepentingan hukum lebih lanjut. 

“Bapak Jokowi menyampaikan: saya akan buka (tunjukkan ijazah aslinya) kalau memang diperlukan untuk kepentingan hukum atau persidangan," kata Djuhandani.

"Namun kepada penyidik, sudah ditunjukkan untuk diuji labfor. Hasil uji labfor yang jelas identik dengan pembanding (tiga rekannya di Fakultas Kehutanan UGM)," lanjut Djuhandani.

Menurut Djuhandani, semua dokumen yang relevan telah diperiksa secara ilmiah, termasuk bahan kertas, tinta, dan teknik pencetakannya. 

Bukti Pada Koran Kedaulatan Rakyat

Bareskrim Polri memastikan, benar Jokowi pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM dan telah memenuhi seluruh persyaratan kelulusan sebagai sarjana kehutanan. 

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, pengumuman Jokowi lulus seleksi masuk UGM sempat masuk dalam koran Kedaulatan Rakyat.

"Penyelidik mendapatkan fakta bahwa benar Insinyur Joko Widodo mendaftar dan masuk Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980"

"Melalui bukti pengumuman di Koran Kedaulatan Rakyat tentang 3.169 peserta lulus ujian masuk PPI atau proyek perintis 1 UGM yang terbit pada hari Jumat Kliwon 18 Juli 1980," kata Djuhandhani, Kamis.

Baca juga: IJAZAH Jokowi Terbukti Asli Bukan Palsu, Bareskrim Polri: Tidak Ditemukan Adanya Tindak Pidana

Nama Joko Widodo tertera pada halaman 4 kolom 6, urutan ke-14 di bagian Fakultas Kehutanan.

"Terhadap koran tersebut telah dipastikan keasliannya melalui keterangan staf perpustakaan," imbuhnya.

Tidak hanya itu, surat kabar Berita Nasional (Bernas) edisi yang sama juga memuat jadwal pendaftaran ulang mahasiswa baru Fakultas Kehutanan UGM, yang dilaksanakan pada Senin, 28 Juli 1980.

Jadwal itu sesuai dengan dokumen registrasi mahasiswa atas nama Joko Widodo tertanggal sama yang tersimpan di arsip Fakultas Kehutanan.

"Telah diuji secara laboratoris oleh puslabfor yang dinyatakan blanko adalah identik atau produk yang sama dengan pembanding terhadap koran tersebut telah dipastikan keasliannya melalui keterangan staf perpustakaan," kata Djuhandhani.

Baca juga: Roy Suryo Heran, Jokowi Ambil Lagi Ijazahnya di Bareskrim Polri Barang Bukti Harusnya Disita

Berbagai dokumen akademik milik Joko Widodo juga diperiksa keasliannya oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), mulai dari Kartu Hasil Studi (KHS), bukti pembayaran SPP, surat izin her-registrasi, hingga surat keterangan lulus ujian praktik.

Semua dokumen itu dinyatakan identik atau berasal dari produk yang sama dengan dokumen pembanding.

Selain itu, dokumen uraian praktik lapangan Jokowi selama kuliah, termasuk KKN di Boyolali dan penelitian masalah kehutanan di Surakarta, juga ditemukan dan telah diverifikasi.

Polisi juga memeriksa skripsi asli Jokowi yang berjudul Studi tentang Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta.

Hasil pemeriksaan Puslabfor menunjukkan skripsi tersebut diketik menggunakan mesin ketik tipe pika dan halaman pengesahan dicetak dengan teknik hand press, sesuai praktik umum pada masa itu.

Baca juga: Cara Membuktikan Ijazah Jokowi Asli atau Palsu Sangat Mudah, Pakar: Tidak Perlu Uji Labfor

Djuhandhani menambahkan, ijazah asli milik Jokowi dengan nomor 1120 dan NIM 1681KT juga telah diuji dan dinyatakan identik dengan ijazah milik tiga rekannya di Fakultas Kehutanan UGM dari angkatan yang sama.

"Bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ungkap Djuhandhani.

Diketahui pula skripsi Jokowi didigitalkan pada 2016 dan diunggah ke aplikasi Perpustakaan Digital (PTD) UGM pada 2019.

Meski mayoritas skripsi yang diunggah baru sampai lulusan 1990, unggahan skripsi Jokowi menjadi satu-satunya pengecualian karena statusnya sebagai tokoh nasional.

Berdasarkan hasil gelar perkara, penyelidikan ini pun ditutup dengan kesimpulan tidak ditemukan tindak pidana terkait ijazah Joko Widodo dan ijazah Jokowi dinyatakan asli.

“Kita semua berharap situasi negara ini menjadi semakin tenang. Kita bantu pemerintah yang saat ini dipimpin oleh Bapak Prabowo melaksanakan pembangunan," kata Djuhandani.

(Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved