Si Kembar Peraih Medali Emas Biliar Porprov Jatim 2025, Lahir dari Keluarga Pecinta Biliar Kota Batu

Si Kembar Peraih Medali Emas Biliar Porprov Jatim 2025, Lahir dari Keluarga Pecinta Biliar Kota Batu

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
KEMBAR BERPRESTASI - Alexa Vallent Linggatama (13) dan Amanda Vannesya Linggatama (13) atlet biliar dari Kota Batu yang meriah medali emas Porprov Jatim 2025. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Si kembar Alexa Vallent Linggatama (13) dan Amanda Vannesya Linggatama (13) merupakan atlet biliar yang bertanding di Porprov Jatim 2025 dari Kota Batu.

Keduanya berhasil menambah pundi-pundi medali emas untuk Kota Batu dalam pertandingan biliar kategori ganda mix bola 10.

Ditemui SURYAMALANG.COM, Vallent dan Amanda menceritakan awal mula keduanya bisa kompak menjadi atlet biliar di usia yang masih sangat muda.

Berlatih di bawah asuhan sang ayah, Muhammad Eko Utomo, Vallent dan Amanda diketahui juga merupakan cucu dari Ketua Cabang POBSI Kota Batu, Gaib Sampurno.

“Awal mula jadi atlet itu karena satu keluarga hobi main biliar."

"Kemudian saya tertarik nyoba main biliar dan sama kakek dimasukan klub untuk latihan serius mulai kelas 6 SD."

"Kalau adik baru satu tahunan ini serius belajar biliar dan jadi atlet,” kata Vallent kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (3/7/2025).

Atlet kembar yang hanya selisih lahir 5 menit pada 15 Maret 2012 itu kini terdaftar sebagai siswa dan siswi kelas 2 di SMP Negeri 1 Kota Batu.

Medali emas pada Porprov Jatim 2025 itu menjadi medali emas pertama mereka, karena pada Porprov Jatim sebelumnya, Vallent gagal mendapat medali, sedangkan Amanda belum menjadi atlet.

“Tentu sangat senang karena emas pertama dan harapan kami bisa tampil di PON biar bisa membanggakan orang tua,” ujarnya.

Diakui keduanya, meski terlahir sebagai saudara kembar, tak jarang keduanya sering berselisih paham, namun ketika bertanding keduanya harus kompak dan menurunkan ego.

“Kalau pas tanding saya lebih nurut ke kakak karena dia yang sudah lebih dahulu jadi atlet. Sehingga saya ikut arahannya,” tutur Amanda.

Sementara itu, terkait bagi waktu antara berlatih dengan belajar, keduanya mengaku sudah dapat menyesuaikan diri karena sekalipun ada jadwal latihan setiap hari, namun sekolah tetap berjalan baik.

“Kami setiap hari latihan sekitar 3-4 jam, tapi tetap tidak meninggalkan sekolah."

"Kalau pas pertandingan itu kami dapat dispensasi dan dari sekolah ada tugas tambahan. Sehingga sekolah dan billiar tetap jalan,” jelasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved