Analisis ICAF Curiga Diplomat Arya Daru Jadi Sasaran Intelijen Hitam, Ada yang Memandu ke Lantai 12?
Analisis ICAF curiga diplomat Arya Daru jadi sasaran intelijen hitam, ada yang memandu ke lantai 12? kunci utama dan bukti penting di HP utama.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Analisis terhadap tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan disampaikan oleh Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF).
ICAF menduga, Arya Daru tidak mengakhiri hidup namun ada yang memandu ke lantai 12 gedung Kemenlu sebelum akhirnya ditemukan tewas di kamar kosnya Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu.
Sedangkan kunci penting dari kasus ini adalah handphone (HP) utama korban yang sampai sekarang belum berhasil ditemukan oleh Polda Metro Jaya.
Dari hasil konferensi pers Polda Metro Jaya terkait motif dan penyebab kematian, Arya Daru pernah mengirim email ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional dan perasaan tertekan dan putus asa, termasuk yang merasa ingin mengahiri hidup.
Baca juga: Kebenaran Akan Terungkap Keluarga Tak Terima Polisi Sebut Kematian Arya Daru Aksi Akhiri Hidup
"Kami menemukan sebanyak 2 segmen. Pertama di tahun 2013, Juni hingga Juli 2013. Menceritakan tentang alasan ada keinginan bunuh diri," kata petugas dari digital forensik dalam konpers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
"Kemudian di segmen tahun 2021 pada September sampai Oktober 2021, pengiriman sebanyak 9 segmen. Intinya adalah sama. Ada niatan yang semakin kuat untuk bunuh diri karena problem yang dihadapi," ujarnya.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, memastikan dari hasil penyelidikan secara scientific crime investigation, penyelidikan dapat dipertanggung jawabkan secara profesional dan proporsional
"Kami telah melakukan klarifikasi terhadap 24 saksi. Kami mengundang 26, namun 2 belum hadir," katanya.
Analisis ICAF
ICAF sebuah forum yang membahas masalah kejahatan di Indonesia dan menyoroti berbagai isu yang dianggap membahayakan keamanan negara dan masyarakat, menjabarkan analisisnya terhadap kematian Arya Daru.
Koordinator Indonesia ICAF, Mustofa Nahrawardaya mengaku telah mengikuti konferensi pers Polda Metro Jaya dari awal sampai akhir dan menyoroti kesimpulan polisi yang tidak menemukan unsur pidana dalam kematian sang diplomat.
Hal itu diungkapkan Mustofa dalam acara AKIP di tvOneNews yang tayang di akun channel YouTube tvOneNews, Rabu (30/7/2025).
Mustofa menyayangkan seolah-olah tidak ada pihak lain yang tidak terlibat hanya berdasar penyelidikan di lokasi temuan mayatnya, kamar kos serta berdasar uji laboratorium forensik.
"Tapi kan handphone official tanda petik ya, handphone utama itu sebagai kunci, menurut saya. Kalau itu belum ditemukan belum bisa dikatakan lengkap," kata Mustofa.
Baca juga: Dugaan Polisi Alasan Diplomat Arya Daru di Lantai 12 Gedung Kemenlu RI Sebelum Ditemukan Meninggal
Meskipun menurut kepolisian kata Mustofa, komunikasi di handphone bisa dilacak di hardware lainnya.
"Nah, gini, kan istrinya menelepon pukul 09.00 malam sudah tidak bisa ya. Terus korban, kalau dari rilis kemarin, korban sekaligus pelaku, menurut saya dia batal ke bandara kalau tidak salah lalu balik lagi," katanya.
"Alasannya ini hanya bisa diketahui dari handphone utama," katanya.
"Kenapa dia sampai naik ke lantai 12, terus tasnya ditinggal? Itu hanya diketahui dari handphone utama" urainya.
"Saya juga bertanya-tanya, kenapa CCTV yang dirilis itu yang di rooftop saja ya? ketika masuk ke gedung Kementerian Luar Negeri di lobinya, apakah itu juga ada atau tidak?," lanjutnya.
Menurut Mustofa karena kasus ini spesial dan tidak biasa, maka polisi seharusnya kritis.
"Polisi seharusnya kritis, jeli, tidak berhenti di situ. Makanya kemarin Polda Metro mengatakan kasus ini belum ditutup dan masih menerima kalau ada novum kan. Itu kan disklaimer. Artinya di situ polisi masih penasaran," jelasnya.
Mustofa menduga selama HP utama saat ditemukan belum direkayasa, maka di sana akan ditemukan motif matinya Arya Daru.
"Kalau soal keinginan bunuh diri itu 2013. Sudah 10 tahun lebih," katanya.
Baca juga: Bukti Diplomat Arya Daru Menderita Penyakit Sebelum Tewas, Teka-teki Tas Ketemu di Gedung Kemlu
Sementara HP utama Arya Daru yakni Samsung S22 Ultra dibeli tahun 2022, sehingga niatan mengakhiri hidup menjadi usang dan terlalu lama jika dijadikan alasan.
"Jadi satu-satunya cara adalah menemukan handphone utama" ucapnya.
"Kemungkinan bisa saja dia ke lantai 12 terus kembali ke ke kosan dan seterusnya itu, dugaan saya nih bukan keinginan sendiri, tapi ada yang memandu. Kemungkinan ya ini, mohon dipelajari," jelasnya.
Dari semua kecurigaan itu menurut Mustofa tidak menutup kemungkinan tewasnya Arya Daru adalah bagian dari operasi intelijen hitam.
"Nah, makanya saya agak-agak berani meskipun ini belum 99 persen, kalau ini bagian dari operasi intelijen hitam ya. Saya tidak menuduh intelijen mana ini loh, karena ini korbannya diplomat loh," kata Mustofa.
Bahkan katannya di media sosial sudah beredar rangkuman analisa NSA (National Security Agency) atau Badan Keamanan Nasional.
"Itu ilegal apa tidak, saya enggak tahu" katanya.
"Cuma saya mau katakan ini serius. Jangan-jangan ini karena dia diplomat yang mengurusi banyak masalah dan kasus di luar negeri termasuk tenaga kerja, dan membantu kasus TPPO dan sebagainya," imbuh Mustofa.
Baca juga: Temuan di Dalam Laptop Diplomat Arya Daru Terhubung dengan WhatsApp Ada 3 Barang Hilang Misterius
Apalagi tambah Mustofa seharusnya Arya Daru akhir bulan Juli ini sudah ke Helsinki, Finlandia untuk ditugaskan di sana.
"Nah, kenapa dia dibunuh sebelum terbang dan ini kan beda dengan meskipun mungkin modusnya sama ya dengan aktivis Kontras" urainya.
"Kan itu melibatkan banyak orang. Gak mungkin sendirian kalau ini operasi intelijen, saya gak tahu intelijen mana," ujar Mustofa.
"Tapi menurut saya kalau ini operasi intelijen, betul-betul sangat sempurna. Setidaknya polisi sepolda itu kesimpulannya sama seperti yang kemarin kita dengarkan" lanjutnya.
"Enggak ada satupun kecurigaan dalam rilis kemarin itu bahwa ada tangan-tangan kotor yang terlibat dalam kematian Arya," pungkasnya.
(WartaKotalive.com/WartaKotalive.com)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Arya Daru Pangayunan
Arya Daru
diplomat Arya Daru
diplomat Kemenlu
Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF)
suryamalang
Reaksi Atalia Praratya Jelang Pengumuman Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana, Tetap Dukung |
![]() |
---|
Cek Kalender 2025: Penanggalan Jawa Rabu Wage 20 Agustus 2025, Lengkap Neptu, Pasaran, Weton, Wuku |
![]() |
---|
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana Rilis Hari Ini, Ada Konsekuensi Hukum Jika Cocok |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang - Batu Jatim Rabu 20 Agustus 2025: Kota dan Kabupaten Hujan Ringan |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Dihantui Badai Cedera, Marcos Santos Minta Aremania Penuhi Stadion |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.