Arema FC Vs PSIM Yogyakarta
5 FAKTA Menarik PSIM Yogyakarta Vs Arema FC, Aremania dan Brajamusti-The Maident Sama-sama Militan
5 Fakta menarik PSIM Yogyakarta Vs Arema FC, kedua suporter militan Aremania dan Brajamusti-The Maident sama-sama punya sejarah panjang.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Sedikitnya ada lima fakta menarik dari pertemuan PSIM Yogyakarta Vs Arema FC yang akan berlangsung hari ini, Senin (16/8/2025).
Kick off pukul 15:30 WIB, duel PSIM Yogyakarta Vs Arema FC akan tersaji di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta pada pekan kedua Super League 2025-2026.
Kedua tim sama-sama memiliki suporter militan yakni Brajamusti dan The Maident pendukung PSIM Yogyakarta dan Aremania fans Arema FC.
Sayangnya, karena regulasi Super League 2025-2026, kedua kubu suporter itu tidak bisa bertemu dan pertandingan hanya bisa dihadiri oleh suporter tuan rumah yakni Brajamusti dan The Maident.
Baca juga: Berita Arema FC Hari Ini Populer: 4 Pemain Absen Lawan PSIM Yogyakarta, Valdeci-Dalberto Mode Gacor
Laga juga semakin menarik mengingat PSIM Yogyakarta merupakan tim promosi dari Liga 2 yang baru musim ini menjajaki Super League 2025-2026.
PSIM Yogyakarta kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah 18 tahun absen.
Lalu apa saja fakta menarik menjelang duel PSIM Yogyakarta Vs Arema FC?
1. Belum Pernah Bertemu
PSIM dan Arema FC belum pernah bertemu di era modern sehingga laga ini bakal mencetak sejarah bagi kedua tim sebab menjadi perjumpaan pertama mereka.
Untuk away ke Yogyakarta, Arema FC memboyong 23 pemain dan berangkat dari Malang menuju Kabupaten Bantul sejak Kamis (14/8/2025) lalu.
2. Kiper Lokal
Kedua tim sama-sama diperkuat kiper lokal yakni Cahya Supriadi di sisi PSIM Yogyakarta dan Adi Satryo di kubu Arema FC.
Hebatnya, Cahya Supriadi dan Adi Satryo juga tercatat pernah memperkuat Timnas Indonesia.
Berdasarkan hasil positif pekan lalu, diprediksi PSIM Yogyakarta dan Arema FC tidak akan banyak melakukan perubahan di susunan pemain sehingga kemungkinan besar kedua kiper itu bisa bertemu di laga ini.
3. Rapor Bagus
PSIM Yogyakarta dan Arema FC sama-sama punya rapor bagus sebelum bersua.
Sama-sama tampil perkasa di pekan pertama Super League 2025-2026, PSIM Yogyakarta sebelumnya sukses meraih kemenangan dari kandang Persebaya Surabaya.
Baca juga: TAK Ingin Nasib Arema FC Seperti Persebaya, Dalberto dan Valdeci Termotivasi Bungkam PSIM Yogyakarta
Skuat besutan Jean-Paul Van Gastel itu menumbangkan Persebaya dengan skor 1-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Jumat (8/8/2025) lewat gol yang dicetak Ezequiel Vidal (90+2').
Tidak beda jauh, Arema FC juga datang dengan mental pemenang setelah pada pekan pertama sukses melibas PSBS Biak 4-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Senin (11/8/2025) melalui hattrick Dalberto dan satu gol dari Valdeci.
4. Titik Kebangkitan
Arema FC memulai musim dengan kemenangan di Super League dan hal itu menjadi tren positif yang diawali oleh klub asal Malang itu.
Musim lalu, Arema FC menutup musim Liga 1 dengan tidak konsisten.
Dalam lima laga terakhir, Arema cuma menang sekali, sedangkan sisanya dua kali kalah dan dua imbang.
Sedangkan bagi PSIM Yogyakarta, hasil manis di awal musim menjadi modal penting untuk mengarungi Super League yang masih panjang.
5. Suporter Militan
Baik Arema FC dan PSIM Yogyakarta sama-sama punya basis suporter yang militan.
Sejarah suporter PSIM Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang klub itu sendiri.
PSIM dikenal sebagai salah satu klub tertua di Indonesia, dan kesetiaan pendukungnya pun sudah terbentuk sejak dulu.
Suporter PSIM Yogyakarta terdiri dari dua kelompok utama, yaitu Brajamusti dan The Maident (Mataram Independent).
Brajamusti, yang terbentuk pada tahun 2003, dikenal dengan warna biru khas PSIM, sedangkan The Maident, yang berdiri pada tahun 2010, memiliki warna kebesaran hitam dan dikenal sebagai kelompok ultras PSIM.
Baca juga: PREDIKSI Skor PSIM Yogyakarta Vs Arema FC, 2 Tim Perkasa Belum Pernah Bertemu Valdeci Ngeyel Menang
Kedua kelompok ini memiliki basis suporter yang besar dan militan, tidak hanya di Yogyakarta, tetapi juga di daerah sekitar seperti Klaten, Purworejo, dan Magelang.
Sedangkan para pendukung Arema FC sudah dikenal sebagai suporter yang loyal dan militan bahkan sebelum ada nama Aremania.
Nama "Aremania" sendiri pertama kali muncul pada 4 September 1994.
Nama itu tidak lahir dari musyawarah besar, melainkan dari jaket yang dikenakan oleh salah satu pendiri Arema, Ovan Tobing.
Saat itu, jaket Ovan Tobing bertuliskan "Aremania" di bagian belakang.
Ketika ditanya oleh wartawan, Ovan menjelaskan nama itu adalah sebutan untuk para pendukung Arema.
Sejak saat itu, istilah "Aremania" mulai menyebar dan secara resmi menjadi sebutan bagi seluruh suporter klub berjuluk Singo Edan.
Imbauan untuk Kedua Suporter
Menyambut pertandingan tersebut, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
"Saya mengimbau dan mengajak seluruh supporter, penonton untuk senantiasa menjaga ketertiban, menjaga keamanan untuk terus menguatkan persahabatan," kata Halim di Bantul, Jumat (15/8/2025).
Halim menekankan pentingnya dukungan terhadap PSIM Yogyakarta sebagai satu-satunya tim asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berlaga di Super League.
"Kita sesama anak bangsa yang ingin menyaksikan prestasi sepak bola kita terus meningkat, bahkan hingga level internasional," ungkap Halim.
"Pertandingan besok akan menghasilkan prestasi, persaudaraan, keamanan, dan kenyamanan bagi kita semua," tambahnya.
Baca juga: DAFTAR 23 Pemain Arema FC Berangkat Lawan PSIM Yogyakarta, 4 Orang Cedera 9 Ditinggal Marcos Santos
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bantul telah memberikan izin kepada Laskar Mataram untuk menggunakan Stadion Sultan Agung sebagai lokasi laga kandang, mengingat Stadion Mandala Krida masih terlibat dalam kasus korupsi.
Sedangkan manajemen Arema FC mengeluarkan imbauan untuk Aremania agar tidak away atau datang ke Yogyakarta.
Hal itu juga menindaklanjuti larangan resmi yang dikeluarkan oleh Panitia Pelaksana (Panpel) PSIM Yogyakarta dan didasari oleh pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengonfirmasi timnya telah menerima surat larangan tersebut.
"Kami sudah menerima pemberitahuan resmi dari Panpel PSIM. Ini adalah keputusan yang melibatkan kepolisian dan otoritas setempat, jadi kami harus menghormatinya," ujar Yusrinal pada Kamis (14/8/2025).
Larangan ini tertuang dalam surat Panpel PSIM bernomor 048/PSIM-PANPEL/VIII/2025.
Menurut Yusrinal, ada dua alasan utama di balik keputusan ini: permintaan langsung dari Kepolisian DIY pasca-rapat koordinasi, serta ancaman sanksi administratif bagi Panpel PSIM jika melanggar.
"Kami mengimbau Aremania untuk tetap mendukung dari rumah atau melalui siaran langsung. Keamanan dan kenyamanan semua pihak harus jadi prioritas," tegas Yusrinal.
Baca juga: Daftar Pemain Arema FC Cedera Jelang Kontra PSIM Yogyakarta, Awas Lawan Punya Senjata Baru
Yusrinal menambahkan, meskipun bermain tanpa suporter, para pemain Arema FC tetap profesional dan siap memberikan performa terbaik.
Ketua Panpel PSIM, Wendy Umar Seno Aji dalam suratnya juga menegaskan keputusan ini bersifat final.
"Ini demi keamanan dan kelancaran pertandingan. Kami berkoordinasi penuh dengan pihak berwajib," ungkapnya.
(Kompas.com/Arema FC/ileague.id)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.